Enak Jadi Pemilik Minimart atau Jadi Tukang Parkirnya?

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Selamat datang di channel Success Before 30. Di video kali ini saya akan kembali membahas sebuah topik yang out of the box.

Di tahun 2022 ini, semoga cita-cita anda yang tertunda bisa segera menjadi kenyataan. Jadi pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang “Enak Jadi Pemilik Minimart atau Jadi Tukang Parkirnya?”.

Jadi, enak jadi pemilik minimart atau jadi tukang parkirnya?? Tentunya banyak orang yang berpikir, “Pak, boleh nggak kalau saya ambil franchise’nya minimart?”

Karena saya bukan pelaku usaha tersebut, jadi saya tidak bisa menjelaskan apakah bisnis itu menguntungkan atau tidak. Dan apabila ditanya apakah saya termasuk salah satu pembeli franchise minimart, jawabannya adalah tidak.

Namun, tentu saja saya akan membahasnya dari berbagai sudut pandang. Kalau masalah menguntungkan atau tidak, itu sudah pasti menguntungkan. Karena kalau tidak, mana mungkin gerainya justru semakin banyak?

Akan tetapi, sejauh mana menguntungkannya? Apakah lebih baik dana yang sama kita letakkan di bank, atau kita investasikan saja di reksadana, atau obligasi retail Indonesia, investasi saham, atau membeli franchise minimart?

Jadi, di sini saya akan membahas keuntungan dan kelemahannya.  

KEUNTUNGAN :

1. Anda mempunyai portofolio bisnis

Salah satu keuntungannya adalah anda mempunyai portofolio bisnis. Jika anda ingin memiliki sebuah minimart, maka anda wajib memiliki badan usaha, minimal UD.

 

2. Sistem bisnis yang terhitung instan

Kemudian keuntungan yang kedua adalah sistem bisnis yang terhitung instan. Ya, karena sistemnya sudah ada. Selain itu, anda juga bisa membeli ‘merek’ minimart yang sudah terkenal. Karena anda pasti membutuhkan tempat, dan anda nantinya tinggal membayar franchise fee’nya.

 

3. Jaringan minimart sekarang sudah luas dan dikenal

Kemudian keuntungan yang ketiga adalah jaringan minimart sekarang sudah luas dan dikenal. Saya rasa toko kelontong tradisional cepat atau lambat pasti akan tergusur oleh minimart yang baru.

 

4. Resiko yang tergolong minim

Kemudian keuntungan yang keempat adalah resiko yang tergolong minim. Karena sudah pasti anda mendapatkan dividen setiap bulannya, dan anda tidak perlu mengurus sistem bisnisnya. Anda juga tidak perlu memusingkan masalah karyawannya dan stock opname atau stok barangnya.

Bahkan, anda tidak perlu pusing dengan laporan keuangan karena anda cukup membayar franchise fee dan setiap bulannya anda akan menerima dividen.

 

5. Sudah memiliki sistem yang bagus

Kemudian keuntungan yang kelima adalah sudah memiliki sistem yang bagus, tentunya jika minimart tersebut sudah punya nama.

Namun beberapa kelemahannya adalah sebagai berikut,

KELEMAHAN :

1. Persiapannya lumayan rumit

Salah satu kelemahannya adalah persiapannya lumayan rumit. Pasalnya, anda perlu menyiapkan dokumen, lokasi, surat kelengkapan usaha, modal investasi, tahapan presentasi, pembukaan toko yang berkontrak dan harus cek wilayahnya dulu.

Terkadang ada juga peraturan bahwa dalam radius berapa meter tidak boleh membuka minimart yang sama. Intinya, lokasi anda harus pas.

 

2. Modal bisa dikatakan cukup besar

Kemudian kelemahan yang kedua adalah modal bisa dikatakan cukup besar, yakni sekitar 394 juta. Biaya franchise sekitar 36 juta, kemudian biaya promosi dan persiapan kurang lebih sekitar 9,5 juta. Biaya untuk renovasi dan bayar listrik sekitar 170 juta, bahkan termasuk biaya elektronik dan non elektronik sekitar 178 juta.

Sekali lagi, ini adalah sebuah disclaimer. Saya tidak mengatakan bahwa biayanya fix segitu, namun juga tergantung kota ataupun wilayah, hal tersebut juga sangat menentukan. Namun di sini saya hanya menjabarkan averagenya atau angka rata-rata. Sedangkan jika letaknya di ibu kota, bisa jadi biayanya juga jauh lebih mahal.

Mungkin bisa lebih mahal di Kotamadya yang padat penduduk, atau mungkin penempatan di pulau Jawa itu juga bisa lebih mahal. Kalau di luar pulau Jawa, mungkin harganya tidak sampai segitu.

Biaya franchise ini belum termasuk pegawai dan biaya bangunan sewa. Kemudian menurut estimasi pelaku bisnis, memperoleh balik modal dalam jangka waktu 3-5 tahun pertama dari salah satu minimart brand Indomaret, dalam satu hari para pelaku bisnis bisa mendapatkan 7-9 juta. Jadi per bulannya, mereka bisa mendapatkan 200-270 juta.

Namun sekali lagi, ini adalah pendapatan kotor. Ada pula yang per bulannya hanya mendapatkan sekitar 50% atau bahkan 10%’nya. Karena sekali lagi, ini adalah disclaimer. Angka-angka tersebut hanyalah perhitungan di atas kertas.

Karena bisa jadi daerah itu padat penduduk, namun belum terdapat minimart. Apabila di daerah tersebut sudah banyak terdapat minimart, maka keuntungannya pasti tidak akan terlalu besar.

Poinnya di sini, kira-kira lebih menguntungkan jadi pemilik minimart atau menjadi tukang parkirnya? Perbedaannya memang jauh sekali. Yang satu pemilik franchise, yang satu lagi tukang parkirnya doang.

Sebenarnya, peran tukang parkir ini vital juga. Keuntungan tukang parkir itu salah satunya adalah tanpa modal. Hanya bermodalkan fisik atau tenaga anda dan keberanian. Selain itu, sistemnya juga cukup simple. Penumpang datang, parkir, lalu bayar.

Itulah sebabnya, hal ini sering menjadi polemik. Saat ini di minimart sudah tertulis dengan jelas : bebas parkir. Lalu, mengapa kita masih harus membayar parkir?

Selain itu, menjadi tukang parkir juga tidak memiliki resiko besar, paling tidak hanya resiko diusir. Keuntungan juga terhitung bersih. Jika dengan biaya parkir 2 ribu anda mendapatkan 200 motor dalam sehari, maka pendapatan anda bisa mencapai 400 ribu dalam sehari. Itu artinya, dalam satu bulan anda mendapatkan 12 juta nett.

Jangan meremehkan, tukang parkir itu incomenya bisa mencapai 12 juta Rupiah!

Dan tentunya lebih besar dari PNS. Namun kelemahannya, ia tidak memiliki kekuatan hukum alias bekerja secara ilegal. Selain itu, mereka juga bekerja dengan konversi tenaga yang terbilang besar. Yakni semakin banyak bekerja, maka semakin banyak cuan. Karena pekerjaan tersebut berada di kuadran S.

Jika anda ingin tahu apa yang dimaksud dengan kuadran E,S,B,I, anda bisa cek video saya sebelumnya yang berjudul : mindset dan mental orang sukses.

Selain itu, kelemahan lainnya adalah mereka tidak memiliki kekuatan hukum dan ada kemungkinan diusir. Intinya, seorang pemilik minimart membutuhkan waktu untuk BEP, sedangkan tukang parkir tidak. Namun biasanya, tukang parkir juga menyetorkan uang ke pihak bos. Yakni pengelola para tukang parkir tersebut.

Selain itu, ada pula yang setor ke pemkot setempat kecuali tukang parkir liar. Karena biasanya, ada penjaga atau penguasa wilayan itu yang menghalangi tindakan pencurian atau lainnya, sehingga para tukang parkir cukup menyetor uang kepada bos mereka.meski begitu, mereka tidak punya kewajiban untuk membayar listrik dan biaya lainnya karena bukan usaha di bidang jasa.

Sahabat entrepreneur, jadi anda pilih yang mana? Jadi tukang parkir atau pemilik minimart?

Demikian pembahasan saya kali ini, dan nantikan konten saya berikutnya. Semoga topik kali ini bisa menginspirasi anda dan bermanfaat untuk anda.

Silahkan anda share pada teman-teman anda. Tentunya, ada banyak orang yang dapat terbantu melalui edukasi sedehana seperti ini. Mungkin mereka tidak mendapatkan pelajaran ini dari orang tuanya, namun mereka justru mendapatkannya dari channel ini. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’.

Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url