Kenapa Gaji Naik Tapi Masih Ga Bisa Menabung?

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Banyak generasi millenial zaman sekarang itu yang curhat pada saya seperti ini :

“Pak, gaji saya ini sudah naik. Tetapi mengapa saya tetap saja tidak bisa menabung?”

Tahukah anda masalahnya dimana?

Karena ada banyak sekali blind stop atau titik-titik buta yang tidak anda ketahui akan saya bongkar habis pada kesempatan kali ini.

Sebelum saya membahas topik ini, anda harus membaca buku ‘Success Before 30’ terlebih dahulu. Anda bisa dapatkan buku ini langsung melalui Instagram @authorized_resellersb30.

Buku ini tidak dijual di toko manapun., jadi anda bisa mendapatkan buku ini langsung melalui Instagram @authorized_resellersb30. Silahkan anda chat mereka dan buku ini akan dikirimkan langsung ke kota anda.

 

 Gaya hidup anda ikut naik

Yang pertama adalah anda harus paham bahwa sebenarnya ini lagi-lagi adalah masalah mindset. mengapa ketika gaji anda sudah naik, anda tetap saja tidak bisa menabung?

Sebenarnya masalahnya cuma satu : Karena gaya hidup anda ikut naik.

Biasanya ketika seseorang gajinya naik, dari yang tadinya biasa naik motor jadi kepengen punya mobil. Apakah hal ini salah? Tidak salah. Namun, otomatis cicilan anda bertambah. Ya pantas saja jika anda tidak bisa menabung.

Kemudian, gaya hidup lainnya juga ikut bertambah. Jika biasanya makan di warung sudah cukup, sekarang tidak mau. Maunya makan di cafe.

Oleh sebab itu, disini saya akan menggarisbawahi 3 permasalahan finansial yang tidak anda ketahui.

1. Anda tidak melihat cashflow atau arus kas

Jadi, anda itu tidak pernah mencatat arus pengeluaran anda. Uang anda masuk kemana, keluarnya kemana itu tidak pernah anda catat. Pokoknya ketika anda punya uang sekian, anda habiskan sekian.

Intinya : Anda tidak pernah menyisihkan gaji anda, namun selalu menyisakan.

Apalagi ketika anda mendapatkan THR. Berapapun uang yang anda dapatkan, pasti akan habis saat itu juga. Jadi sebanyak apapun uang anda, anda tidak akan pernah bisa menabung karena sudah dasarnya konsumtif dan boros.

 

2. Anda perlu melihat letak dana bocor

Kemudian alasan yang kedua adalah anda perlu melihat letak dana bocor. Maksudnya bagaimana? Kebiasaan seseorang setelah mendapatkan kenaikan gaji adalah gaya hidupnya naik. Jika biasanya makan di warung sudah cukup, sekarang tidak mau. Maunya makan di cafe. Dan tentunya, jika begini terus tidak akan pernah ada dana ‘longgar’.

Jika biasanya anda beli kopi seharga 3 ribu di warung, sekarang kopi anda meningkat jadi yang seharga 15 ribu. Ketika Kopi Kenangan sudah tidak terasa mahal, ngopinya naik lagi ke Starbucks seharga 35 ribu.

Padahal jika dana anda untuk membeli kopi di Starbucks seharga 35 ribu itu anda bawa untuk ngopi di warung, anda sudah bisa mendapatkan 10 cangkir kopi.

Jadi berapapun gaji anda, tidak akan cukup. Dengan melihat catatan cashflow anda, maka anda akan mengetahui apa saja pengeluaran terbesar anda selama ini. Itulah sebabnya mencatat arus keluar masuk keuangan itu sangat penting. Dengan begitu, akan terlihat dimana pengeluaran terbesar anda. Dan biasanya yang paling banyak itu di sektor konsumsi.

 

3. Anda harus mengalokasikan dana tersebut ke tabungan

Kemudian yang ketiga adalah anda harus mengalokasikan dana tersebut ke tabungan. Anda harus sudah memiliki prioritas bahwa anda harus ‘saving’ terlebih dahulu.

Setelah anda melihat letak dana bocor anda itu dimana, disitulah saatnya anda mengalokasikan dana tersebut ke tabungan anda.

Jadi sahabat entrepreneur, pesan saya hanya satu. Ketika gaya hidup anda naik, maka seberapapun tingginya gaji anda tidak akan pernah cukup.

Jika anda dulu biasanya pegang uang 4 juta per bulan itu sudah cukup, lalu tiba-tiba gaji anda naik menjadi 10 juta tetap saja tidak cukup. Walaupun gaji anda naik menjadi 50 juta atau 100 juta, tetap saja tidak cukup. Karena gaya hidup anda naik terus.

Jika anda mau belajar dari Warren Buffet, apa sih yang membuat beliau semakin kaya dari masa ke masa? Karena ketika aset dan income’nya naik, akan tetapi gaya hidupnya tetap sama. Itu yang paling susah ditiru. Namun itulah sebabnya beliau bisa menjadi orang terkaya di dunia. Jadi, anda tidak perlu iri dengan beliau jika anda tidak mampu melakukannya.

 Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url