Ini yang Harus Dipahami Anak Muda Dalam Mengelola Keuangan
SB30– Sahabat entrepreneur, jika anda sering naik kereta, tentunya anda akan sering melihat peringatan “Perhatikan Celahnya” atau “Mind The Gap“. “Mind The Gap” adalah nasehat terbaik yang saat ini anda butuhkan.
Setiap orang tentunya punya pendapatan dan pengeluaran. Celah/gap adalah selisih antara pendapatan dengan pengeluaran anda.
Misalkan pendapatan anda saat ini adalah 10 juta, sedangkan pengeluaran anda sebesar 7 juta. Itu artinya, gap-nya adalah +3 juta. Jika pendapatan anda 5 juta dan pengeluaran anda 7 juta, maka gap-nya adalah -2 juta.
Cara memperbesar gap hanya ada dua :
- Memperbesar pendapatan.
- Memperkecil pengeluaran.
Cara memperbesar pendapatan adalah dengan mencari pekerjaan yang lebih baik atau membuka usaha sampingan. Sedangkan cara memperkecil pengeluaran misalnya dengan mengurangi pengeluaran yang tidak penting, membeli barang secara grosir, mencari alternatif transportasi yang lebih murah, dan lain sebagainya.
Lalu, apa saja yang harus dipahami oleh anak muda dalam mengelola keuangan?
1. Kebiasaan (Habit) > Pendapatan (Earning)
Dalam pengelolaan keuangan pribadi, kebiasaan akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan kita. Pendapatan ratusan juta rupiah per bulan tidak berarti jika seluruhnya dihabiskan. Hal ini yang biasa terjadi kepada pemenang undian lotre, dimana rata-rata pemenang menghabiskan hadiah lotre dalam waktu 2 tahun.
Memang, kita tidak akan menjadi kaya dengan menabung. Tapi selain berusaha meningkatkan pendapatan, kita harus mengontrol pengeluaran sambil meningkatkan kontribusi terhadap pos investasi.
2. The Power of Compounding Interest
Ada yang mengatakan bahwa bunga berbunga merupakan keajaiban dunia ke-8. Hal ini dibuktikan oleh Warren Buffet, yang pada umurnya ke-30 “cuma” bernilai 1 juta dolar. Dengan kebiasaan hidup frugal, keahliannya berinvestasi dan efek dari compounding interest, ia menjelma menjadi salah satu orang terkaya di dunia saat ini.
Kaum muda perlu mengetahui betapa hebatnya efek dari compounding interest sejak dini, sehingga investasi rutin dengan jumlah yang sedikit saja bisa berlipat ganda di masa depan, bahkan setelah disesuaikan nilainya dengan inflasi.
3. Pentingnya Emergency Fund
Ada baiknya dalam mengatur keuangan, kita membuat Emergency Fund terlebih dahulu. Jenis simpanan ini merupakan uang sejumlah pengeluaran selama 3–6 bulan yang disimpan dalam bentuk yang mudah dicairkan.
Mengapa kita perlu membuat jenis simpanan ini? Pasalnya, kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Contohnya adalah kehilangan handphone atau potensi kehilangan sumber pendapatan. Itulah sebabnya kita perlu memiliki cadangan kas yang bisa kita pakai sewaktu-waktu.
4. Harus memiliki tujuan finansial
Goal itu penting, terutama dalam mengatur keuangan pribadi. Jika anda tidak tahu apa goal anda, maka hidup akan terasa ‘mengambang’ karena hanya mengikuti lingkungan. Teman beli ponsel baru, kita ikutan juga karena merasa uang masih cukup. Rekan kerja mengikuti plan diet harga belasan juta, kita ikutin juga.
Tapi mau sampai kapan anda ngikutin orang? Kita sendiri harus menentukan apa tujuan kita di masa depan, baru bisa eksekusi langkah-langkah kecilnya.
Dengan tahu tujuan finansial, kita bisa menetapkan angka tabungan bulanan, angka investasi bulanan dan angka pengeluaran bulanan berdasarkan angka penghasilan bulanan kita. Semoga membantu.