Apa yang Menyebabkan Produk Jualan Online Sepi Peminat? Cek Disini!
SB30– Sahabat entrepreneur, ada banyak cara yg bisa dilakukan untuk berjualan online. Salah satunya adalah berjualan produk melalui marketplace seperti tokopedia, shopee, dan lain-lain.
Bahkan, anda juga bisa menjual produk anda melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook. Selain itu, aplikasi chatting atau Messenger app seperti whatsapp, facebook messenger, Line dan BBM juga bisa anda manfaatkan untuk menjual produk anda secara online.
Apabila anda menjual brand milik anda sendiri, anda juga bisa membangun official website khusus untuk produk anda.
Namun sayangnya walaupun anda melakukan semua itu, tidak ada jaminan bahwa produk anda akan cepat laku. Pasalnya, produk yang cepat laku dan habis terjual itu akan bergantung sekali dengan banyak variabel, yaitu :
- Traffic (orang yang melihat produk yang anda tawarkan)
- Ad copy (semenarik apa tulisan/copywriting anda, yang juga bisa dikombinasikan dengan visual yang menarik)
- Kemampuan anda berinteraksi (follow up dan objection handling/menangani keluhan konsumen)
- Trust, hal ini diciptakan dr elemen nomor tiga di atas. Jika konsumen tidak percaya dengan anda, maka produk yang anda jual tidak akan laku
Dan yang paling utama di atas segalanya: Tuhan. Karena ada Tuhan yang maha membolak-balikkan hati manusia agar mau membeli barang yang anda jual.
Lalu, bagaimana cara mengatasi agar produk yang kita jual bisa laku di pasaran?
Yang perlu anda ketahui, tak ada cara yang instan. Hanya ada 2 cara yang bisa anda lakukan.
- Investasi uang (untuk iklan, endorse, beli kursus, seminar dan lain-lain)
- Investasi waktu (karena semua butuh proses)
Satu kata yang harus anda ingat : semangat, jangan mudah berputus asa!
Karena tidak ada kisah sukses yang instan. Biasanya orang yang istiahnya ketiban durian runtuh atau rejeki nomplok dalam semalam seperti menang lotre, main judi atau kaya melalui pesugihan, maka harta yang ia miliki tidak akan bertahan lama. Lambat laun ia akan jatuh miskin lagi. Pasalnya, mereka tidak memahami proses jerih payah dalam mendapatkan harta tersebut karena mereka mendapatkannya secara instan.
Intinya, mereka tak merasakan prosesnya, sehingga mereka tak bisa menghargai apa yang mereka dapatkan. Semoga bermanfaat.