Berikut Ini 4 Cara Mudah Investasi Saham Online Untuk Pemula
SB30 – Sahabat entrepreneur, investasi saham memang dikenal dengan return-nya yang tinggi. Hal itulah yang kemudian membuat banyak orang tergiur untuk terjun ke dalamnya.
Tapi jangan salah, investasi saham juga memiliki resiko yang tinggi. Makanya untuk orang awam atau pemula yang gak ngerti investasi, banyak juga yang ragu-ragu buat mulai investasi ini.
Apabila diri anda termasuk ke dalam kelompok orang yang takut berinvestasi saham, jangan khawatir. Berikut ini ada beberapa tips dan trik dari Parto Kawito, Direktur PT Infovesta Utama untuk anda para investor saham pemula :
1. Ketahui profil resiko
Sebelum anda memutuskan untuk investasi saham, ketahui terlebih dahulu profil resiko anda. Apa maksudnya? Coba anda cek diri anda, apakah anda termasuk orang yang nekat dalam investasi atau orang yang sangat berhati-hati?
Pasalnya, jumlah saham di bursa efek itu ada banyak. Nah, biar tepat dalam memilih, anda harus tahu dulu karakter anda seperti apa. Jika anda termasuk orang yang nekat, maka anda bisa memilih berinvestasi di saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar menengah atau kecil.
Sebaliknya jika anda adalah tipe yang berhati-hati, anda bisa memilih investasi saham BUMN dan saham-saham blue chip. Mengapa? Karena saham-saham ini pergerakannya lebih stabil dan liquid, sehingga resikonya pun lebih kecil.
2. Tentukan tujuan investasi
Setelah anda mengetahui profil resiko anda, kemudian pikirkan juga apa tujuan anda berinvestasi saham. Apakah untuk jangka panjang, menengah, atau pendek?
Sebaiknya, investasi saham dilakukan setidaknya untuk jangka menengah. Apabila hana dalam jangka pendek, maka anda akan mengalami rugi bandar lantaran mesti bayar fee broker juga. Alhasil, untung gak seberapa, modal malah kepotong biaya broker. Rugi, kan?
Jangka pendek yang dimaksud disini adalah trading harian. Lagipula, anda juga tidak mungkin kan memantau pergerakan saham setiap saat?
3. Ketahui waktu yang tepat untuk beli dan jual saham
Apabila anda menjual saham pada musim liburan, maka hal itu akan membuat harga saham turun.
Apabila anda sudah tahu siklusnya, maka anda bisa menjual saham anda sebelum harga saham turun alias “nyolong start” sebelum yang lain menjual sahamnya.
Sedangkan di bulan September atau Oktober, harga saham umumnya naik. Jadi, anda bisa membeli saham sebelum bulan tersebut atau saat harga saham masih rendah. Dengan begitu, anda akan semakin paham kapan waktu yang tepat untuk membeli saham.
4. Jumlah investasi
Setelah mengetahui waktu yang tepat untuk investasi, jangan keburu nafsu dulu untuk membeli saham dengan jumlah besar. Apalagi jika anda adalah investor pemula yang masih meraba-raba. Anda tentu tak mau gigit jari karena bangkrut ‘kan?
Saat ini, anda sudah bisa bermain saham dengan modal hanya Rp 2 juta. Bahkan, ada sekuritas kecil yang menawarkan investasi saham untuk mahasiswa dengan modal Rp 500 ribu saja.
Agar sebagai investor pemula anda tidak merugi, baiknya anda menginvestasikan 5 persen saja dari kekayaan anda. Setelah anda mengerti bagaimana cara bermain saham, baru anda naikkan jumlah investasinya secara berkala.