Inilah 3 Jenis Investasi Terbaik Untuk Dapatkan Banyak Cuan
Keyword : Jenis usaha yang bisa hasilkan uang banyak (rokok, gula, makanan)
cara agar jualan cepat laku (pakai strategi diskon)
SB30 – Sahabat entrepreneur, sebagai seorang investor, anda perlu mengetahui apa saja resiko investasi di dalam instrumen onvestasi yang anda pilih sebelum memutuskan instrumen investasi apa yang cocok untuk anda.
Sebenarnya, terdapat 3 kategori investor, yaitu investor konservatif, moderat, dan agresif. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor seperti usia, pendapatan, dan literasi keuangan.
Setiap tipe investor ini tentunya akan memilih instrumen investasi yang berbeda-beda dan paling sesuai untuknya. Sebagai contoh, investor konservatif akan lebih memilih deposito dan SUN. Sedangkan, investor konservatif akan sangat TIDAK NYAMAN apabila harus berinvestasi saham. Walaupun ditawarkan return investasi yang besar, dirinya akan tetap merasa tidak nyaman karena instrumen investasi tersebut tidak cocok untuknya.
Berikut adalah beberapa jenis instrumen investasi yang dapat hasilkan banyak cuan :
- Saham
- Reksadana
- Safe haven (emas, properti, mata uang)
Jadi, bagaimana penjelasan dari 3 jenis investasi terbaik untuk dapatkan banyak cuan tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini!
- Jual beli saham dan forex
Jika anda mempunyai kemampuan menganalisa pasar saham, maka bermain di pasar saham merupakan jalan pintas untuk kaya. Akan tetapi, instrumen investasi ini juga bisa menjadi jalan pintas bagi anda untuk miskin mendadak. Itulah sebabnya, anda harus memahami faktor resiko dan langkah-langkahnya sebelum memulai jual beli saham dan forex.
- Reksadana
Saat ini ada sebuah wadah yang menggabungkan beberapa instrumen, yakni reksadana. Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana atau modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
Reksadana adalah solusi investasi yang tepat untuk orang yang sibuk atau masih awam dalam investasi.
Ada beberapa macam reksadana yang bisa anda pertimbangkan :
- Reksadana saham. Cocok untuk yang tidak mengerti soal saham, jam terbang belum terlalu tinggi, ataupun sibuk sehingga tidak ada waktu untuk belajar dan menganalisa. Hal yang perlu diperhatikan, reksadana saham BUKAN UNTUK TRADING. Saya banyak ditawarkan reksadana saham dari bank, tapi ternyata setelah profit 3% malah diminta trading. Reksadana saham lebih cocok untuk dollar cost averaging dan disimpan untuk jangka waktu panjang (lebih dari 5 tahun)
- Reksadana pasar uang. Reksadana ini tidak banyak diminati karena mungkin jarang dipromosikan oleh bank. Reksadana pasar uang sebenarnya adalah reksadana yang sangat bermanfaat apabila kita mengerti konsepnya. Reksadana pasar uang adalah reksadana yang meninvestasikan dana nya di deposito dan surat hutang yang sudah mau jatuh tempo. Hal yang perlu diperhatikan. Reksadana pasar uang memiliki tingkat suku bunga yang mirip dengan deposito dengan satu keuntungan yang signifikan, reksadana pasar uang bisa dicairkan kapan saja. Deposito memiliki jangka waktu yg pasti dan kita harus menunggu sampai jatuh tempo untuk dicairkan. Reksadana pasar uang hanya butuh waktu 1 hari untuk pencairan. Reksadana ini cocok untuk simpan dana darurat. Saat ini banyak e-commerce seperti tokopedia memungkinkan kita untuk membeli reksadana pasar uang melalui mereka.
- Reksadana campuran. Sesuai namanya, ini adalah campuran antara saham, obligasi, dan pasar uang. Memiliki tingkat imbal hasil risiko menengah.
Platform pembelian reksadana.
Selain melalui bank, banyak platform lain yang menawarkan reksadana. Berikut adalah platform yang sering saya pakai untuk pembelian reksadana :
- IPOT Fund (Indo premier)
- Asset management (ciptadana asset management, Kresna asset management, dll)
- Prudential (melalui unit link, hanya untuk emergency fund di unit link pasar uang. Bukan untuk investasi.
- Tokopedia
- Bukalapak
- Investasi safe haven
Safe haven bisa diartikan sebagai tempat pelarian atau perlindungan saat keadaan tidak aman. Jika dikaitkan dengan investasi dan keuangan, safe haven adalah aset yang dianggap aman saat keadaan ekonomi atau geopolitik tidak menentu.
Instrumen investasi safe haven dianggap aman karena umumnya memiliki tingkat risiko yang rendah. Dalam periode ketidakpastian keadaan ekonomi dan geopolitik, instrumen safe haven bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilainya.
Jadi, produk investasi apa saja yang termasuk ke dalam safe haven?
Savings Bond Ritel (SBR)
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan belum lama ini kembali melakukan penjualan Surat Uang Negara (SUN) ritel. SBR sendiri merupakan salah satu SUN dan khusus ditawarkan untuk perseorangan warga negara Indonesia.
Sesuai dengan namanya, SBR memiliki sifat yang mirip dengan tabungan atau deposito bank. SBR ini dapat dibeli pada masa penawaran kemudian disimpan hingga waktu jatuh tempo yang biasanya berkisar selama dua tahun.
Pemilik SBR akan mendapat kupon atau bunga sebagai imbal hasil yang dibayarkan satu bulan sekali. Besarnya nilai kupon bisa tetap dari awal atau berubah mengikuti acuan. Nanti setelah masa berlaku SBR habis, SBR akan jatuh tempo dan uang pemilik SBR akan dikembalikan seluruhnya oleh pemerintah.
Emas Batangan
Emas batangan sudah terkenal sebagai safe haven cukup lama dan sangat familiar di masyarakat Indonesia. Logam mulia ini memiliki harga yang tinggi dan semakin berharga karena persediaannya yang semakin sedikit.
Kelebihan emas batangan, nilainya tahan terhadap inflasi dan deflasi. Saat situasi pemerintahan atau geopolitik tidak menentu, orang akan beramai-ramai membeli emas untuk mengamankan uang mereka.
Karena emas selalu menjadi pilihan selama bertahun-tahun dan nilainya yang tetap tinggi, menguatkan posisinya sebagai safe haven dan alternatif yang aman di saat kondisi sosial politik yang memburuk.
Properti & Tanah
Seperti banyak diketahui, harga rumah dan tanah kini semakin mahal. Harga properti dan tanah bisa dibilang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, terutama di kawasan Jabodetabek. Hal inilah yang membuatnya sebagai investasi yang aman.
Selain itu, seperti makanan dan pakaian, rumah merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat. Jika jual beli rumah sulit dilakukan, minimal rumah bisa disewakan dan tetap bisa menjadi sumber pemasukan setiap bulan atau tahunnya.
Jadi apabila anda adalah tipe investor yang agresif, maka anda tidak cocok berinvestasi emas. Mengapa? Karena pertumbuhannya yang cenderung pelan.
Sebaliknya, investor yang konservatif tidak akan cocok berinvestasi saham karena fluktuasi yang tajam dan dalam.
Lalu ada yang bilang, lebih baik beli properti, sudah pasti “cuan”!
Memang benar harga properti cenderung naik. Akan tetapi, belum tentu itu adalah instrumen investasi yang paling tepat bagi anda. Mengapa? Karena properti tidak liquid. Artinya ketika anda lagi butuh uang, lalu anda ingin menjual rumah atau tanah, hari ini jual belum tentu besok langsung laku. Mungkin paling cepat bisa 1 bulan, setelah laku pun masih ada proses notaris dll.
Kesimpulannya : Kenali dulu siapa diri anda. Seberapa besar toleransi kita terhadap resiko? Apa tujuan investasi kita? Seberapa kemampuan investasi kita? Barulah anda bisa menenentukan instrumen investasi yang cocok untuk anda.