Gaji Sering Ludes? Inilah 5 Tips Menabung Untuk Generasi Millenial

SB30  – Sepertinya faktor gaya hidup boros merupakan masalah utama bagi para generasi millenial. Maklum, generasi zaman now memang memiliki akses lebih mudah untuk berfoya-foya. Pasalnya, berbagai aplikasi belanja online sering membuat kita lapar mata.

Selain itu, akun Instagram para selebgram yang jadi ajang pamer gaya hidup dapat mempengaruhi cara berpikir anda dalam mengelola keuangan.

Sebenarnya kunci agar kita bisa berhasil menabung itu cuma satu. Sisihkan penghasilan untuk berinvestasi daripada anda gunakan untuk berfoya-foya. Cobalah menyisihkan penghasilan anda minimal 30% untuk saving. 

Jika anda sering melakukan hedonisme, konsumerisme, dan fanatisme, bisa dikatakan saat ini anda sedang berada di fase “besar pasak daripada tiang”. Mungkin itulah peribahasa yang menggambarkan kondisi tersebut.

Akan tetapi, ada juga generasi millenial yang punya cukup banyak tabungan bahkan sudah mulai investasi. Melalui artikel kali ini, saya akan memberikan beberapa tips menabung untuk generasi millenial :

 

1. Sisihkan uang untuk ditabung dulu setelah mendapatkan gaji

Rasionya tergantung pada kebutuhan harian masing-masing individu dan penghasilan anda. Jika pendapatan anda bertambah, usahakan pengeluaran anda tetap sama. Jadi, otomatis uang yang kita tabung semakin bertambah.

 

2. Kurangi kebiasaan berfoya-foya

Kurangi kegiatan yang dapat menipiskan tabungan anda sperti travelling, nongkrong, ataupun membeli barang online yang sebenarnya tidak anda butuhkan, karena ini merupakan kebutuhan sekunder. Intinya, untuk memenuhi kebutuhan sekunder jangan sampai melebihi 5% dari cash flow atau pendapatan anda. Sekali lagi, anda harus mengatur pengeluaran anda yang tidak mendesak ini agar tidak terlalu mengambil porsi uang yang seharusnya dapat anda tabung.

Poin ini sangatlah penting. Karena bagi anak millenial, menabung itu rasanya sulit. Bahkan kalaupun mereka mau menabung, biasanya mereka lebih mementingkan menabung untuk membeli barang-barang kekinian yang menjadi bagian dari gaya hidupnya.

 

3. Jangan buru-buru berinvestasi jika belum paham!

Jangan buru-buru main saham, forex, bitcoin dan lain sebagainya. Kecuali anda memang sudah paham dengan ‘aturan main’ dalam dunia saham. Jika ingin mulai berinvestasi saham, anda bisa menggunakan sekitar 10% dr total saving untuk saham dahulu.

Pasalnya, pasar saham dan mata uang itu terlalu berbahaya untuk pemula dan kapital rendah, apalagi kalau untuk short term trading. Jika ingin investasi saham, maka anda harus mempelajari tentang saham secara rinci sebelum melakukan real trading.

Anda bisa mencari berbagai informasi terkait cara menabung saham yang benar melalui internet. Selain itu, jangan mudah tergoda oleh orang atau situs yang menawarkan investasi bodong. Pastikan tempat anda berinvestasi saham sudah terdaftar di OJK.

 

4. Jangan lupa bersedekah

Berapapun penghasilan anda, jangan lupa untuk bersedekah. Karena sharing dapat membantu diri kita untuk tidak menjadi orang yang serakah. Selain itu, bersedekah juga dapat memperlancar rezeki anda.

 

5. Buatlah list pengeluaran bulanan

Buatlah list pengeluaran wajib bulanan. Pengeluaran wajib ini yakni tempat tinggal (jika anda saat ini tinggal di kost atau kontrakan). Atau bagi yang masih mencicil KPR, anda perlu memasukkan biaya KPR bulanan anda di dalam list pengeluaran. Hitung juga berapa biaya yang perlu anda keluarkan untuk kebutuhan internet, listrik, ongkos transportasi, dan lain-lain.

Setelah membuat list pengeluaran, maka anda bisa menyimpulkan pengeluaran mana saja yang dapat anda kurangi. Tekan pengeluaran anda dengan memikirkan work around yang dapat diambil. Sebagai contoh, anda bisa mengurangi budget untuk membeli paket data apabila di kantor anda ada wifi. Jadi apabila anda sedang berada di luar kantor, anda tinggal ,mengurangi saja frekuensi anda berselancar di Instagram atau Youtube.

Jadi sahabat entrepreneur, itulah kelima tips menabung untuk anda para generasi millenial. Mungkin sesekali kamu boleh memiliki atau menikmati sesuatu untuk self-reward. Akan tetapi kalau keseringan, itu bukan self-reward lagi namanya, tapi diri anda yang tidak mampu mengontrol kondisi finansial berdasarkan income yang anda dapatkan.

Kita tidak tahu peristiwa apa yang dapat terjadi di masa depan. Bisa jadi suatu saat akan ada kebutuhan mendesak yang mau tidak mau harus menggunakan tabungan yang anda miliki. Oleh sebab itu, bijaklah dalam menggunakan uang ya!

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url