6 Rahasia Menabung Ala Trilyuner Warren Buffet
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan.
Topik yang akan saya bahas kali ini lagi-lagi adalah tentang cara menabung. Namun kali ini kita akan langsung belajar dari manusia terkaya nomor dua di dunia, yaitu Warren Buffet. Siapakah beliau?
Beliau merupakan salah satu investor nomor satu di dunia. Kita akan membahas bagaimana cara beliau sejak muda bisa memiliki mindset seorang investor yang hebat, dan inilah yang harus kita teladani dan pelajari.
Jadi, topik yang akan saya bahas kali ini adalah : “6 Rahasia Menabung Ala Trilyuner Warren Buffet”.
Kali ini kita akan belajar tentang mindset dari Warren Buffet. Sebuah mindset yang bisa dikatakan nyaris tidak dimiliki oleh mayoritas orang Indonesia. Kalau mayoritas memiliki mindset seperti itu, otomatis semua orang pasti bisa menjadi Warren Buffet.
Masalahnya, di Indonesia ini mostly 95% mereka yang menabung saham itu rata-rata sebenarnya bukan menabung. Tetapi, rata-rata mereka merupakan trader saham. Memang menjadi trader itu tidak salah, karena trader itu juga merupakan sebuah profesi.
Jika anda berprofesi sebagai trader, anda bisa men’trading uang orang lain, uang investor, atau uang anda sendiri. Akan tetapi, saya tidak pernah mengajarkan orang untuk menjadi seorang trader di channel saya. Kalau saya sendiri mengajarkan bahwa profesi yang terbaik itu tetaplah entrepreneur.
Saya bukan anti terhadap profesi trader, karena apapun profesi orang lain itu tetap harus kita hormati. Namun apabila saya ditanya : “Pak Chandra, bagaimana sebaiknya cara menabung yang benar?”
Kalau saya pribadi, saya mengikuti caranya Warren Buffet, seorang investor saham. Uang yang saya hasilkan sebenarnya bukan dari sektor saham, karena sebagian besar berasal dari bisnis saya sendiri, barulah saya investasikan ke saham. Dan kali ini, kita akan mempelajari mindsetnya Warren Buffet.
Jadi, yang pertama adalah Warren Buffet mulai berinvestasi sejak usia muda.
Buffet mulai berinvestasi sejak ia berusia 11 tahun. Anda saat usia 11 tahun masih ngapain? Yang membeli 6 lembar saham di perusahaan minyak adalah kakaknya yang bernama Dorris. Jadi, sejak usia 11 tahun ia sudah terbiasa menabung.
Di Instagram, beberapa hari yang lalu saya memposting tentang putri saya, Neila. Saya mengajarkan putri saya untuk menabung sejak usia 7 tahun. Mengapa? Karena outri saya ini sangat ingin membeli sepeda. Sebenarnya saya bisa saja langsung membelikan Neila sepeda. Akan tetapi, saya ingin mendidik putri saya sejak dini bahwa jika ingin mendapatkan sesuatu, maka ia harus berjuang.
Ia tidak boleh hanya meminta, lalu dibelikan oleh orang tua. Jadi, bagaimana cara dia berjuang? Saya sesuaikan dengan usianya yang masih merupakan anak SD, yaitu dengan caa harus disiplin menabung.
Alhasil, saat ini putri saya sudah memiliki dua tabungan. Kemarin ia baru saja membuka salah satu tabungannya, dan jumlahnya cukup dengan harga sepeda yang ia inginkan. Karena sebelumnya saya sudah menjanjikan untuk membelikan dia sepeda, namun menggunakan uang hasil tabungan dia sendiri. Bukan dari uang orang tuanya.
Jadi, kesalahan orang tua adalah karena terlalu memanjakan anaknya. Ketika anaknya menangis dan meronta ronta, akhirnya anda langsung mengabulkan keinginannya. Dengan begitu, anak anda tidak akan belajar sesuatu. Jadi, ini salah siapa? Menurut saya bukan kesalahan anak, melainkan kesalahan orang tuanya sendiri. Karena anda sebagai orang tua tidak belajar tentang pendirian.
Mungkin anda malu dan sungkan jika harus mengkritik orang tua anda. Jadi, anda bisa tunjukkan video saya ini kepada orang tua anda. Jadi, jangan terlalu memanjakan dan memberikan apapun yang diinginkan oleh anak anda. Dan saya tidak mau seperti itu. Itulah sebabnya saya mendidik anak saya untuk menabung sejak dini.
Jika anak anda sudah terlanjur memiliki mental peminta, maka saya edukasi seperti inipun tidak akan berguna. Karena apa? Anda sudah terlanjur sedikit-sedikit suka meminta pada orang tua. Jadi, anda menganggap orang tua anda itu seperti ATM. Itu artinya, mental anda sudah rusak. Anda itu tidak mau berjuang untuk mendapatkan sesuatu karena anda sudah terbiasa meminta. Jika anda begini terus, maka anda tidak akan pernah bisa maju.
Kemudian yang kedua adalah investasi jangka panjang.
Salah satu quotes Buffet yang sangat terkenal adalah “Tidak ada orang yang mau kaya secara lambat”. Prinsip inilah yang dipegang Buffet sejak ia masih muda. Maksudnya adalah semua orang maunya cepat kaya. Dan prinsip kebalikan dari orang lain yang dipegang oleh Buffet. Dia adalah orang yang sabar. Di saat orang lain panik, ia tetap bertahan pada prinsipnya. Dan hal itulah yang menjadikan dirinya legend.
Kemudian yang ketiga adalah dia tidak bermain di satu ‘lahan bisnis’ saja.
Ia pernah berkata : “Tidak apa-apa kehilangan uang saat berinvestasi. Namun jangan biarkan satu ‘keranjang’ melibas habis semua uangmu”.
Kata-katanya memang benar. Jadi, jangan hanya menaruh telur di satu keranjang saja. Jadi kembali ke konten saya sebelumnya, “3 Cara Menabung”. Jadi anda bisa menginvestasikan uang anda ke properti, ke saham, atau ke logam mulia.
Jika anda investasi di ketiga lahan tersebut, maka apabila anda gagal di satu lahan, anda masih memiliki dana di lahan lainnya. Buffet juga seperti itu. Ia tidak pernah berinvestasi di satu saham saja. Bila ada tempat lain yang terlihat bagus, maka dia juga berinvestasi disitu. Warren Buffet adalah seorang investor yang brilian.
Kemudian yang keempat adalah diversifikasi portofolio.
Hal ini dilakukan oleh Warren Buffet untuk menjaga tingkat resiko. Belilah saham di berbagai sektor bisnis dan lakukan pembelian secara konsisten. Saya sangat merekomendasikan hal ini untuk anda.
Banyak yang bertanya pada saya : “Pak Chandra membeli saham apa?”
Ketika saya ingin membeli saham, maka saya harus kenal dengan pemiliknya. Kebetulan saya kenal dengan pemilik sebuah perusahaan industri transportasi terbesar di Indonesia, bapak Arya Wibisono. Saya juga kenal dengan bapak Felix Sutanto, pemilik pergudangan modern. Saya merekomendasikannya karena saya kenal dengan pemiliknya.
Saya juga kenal dengan pemilik BCA, bapak Armand Hartono. Perusahaan tersebut adalah salah satu saham yang saya koleksi. Karena saya kenal dengan karakteristik pemiliknya dan kinerja perusahaannya, maka saya akan merasa safe ketika meletakkan dana disitu.
Jika saya tidak kenal dengan karakter pemiliknya, maka belum tentu saya mau meletakkan saham saya disitu. Sama dengan Warren Buffet. Jadi, harus ada diversifikasi.
Kemudian yang kelima adalah tidak khawatir kapan waktu yang tepat untuk membeli saham.
Yang khawatir seperti itu hanyalah trader. Warren Buffet itu bukan trader, dia adalah seorang investor. Buffet berkata : “Daripada kamu bertanya kapan waktu yang tepat untuk membeli saham, lebih baik anda bertanya tentang berapa lama anda berencana untuk menyimpan uang anda di pasar saham”.
Jadi, lebih baik anda menyimpan dalam waktu long term. Anda harus bisa menyimpan untuk jangka waktu yang lama. Bulan depan, anda bisa menabung lagi. Itulah cara menabung saham yang benar.
Bukan dengan cara ketika hijau dibeli, merah dijual. Bukan seperti itu. Itu adalah mindset trader. Warren Buffet tidak menyarankan yang seperti itu. Bahkan saya sendiri juga seperti Warren Buffet. Saya jarang memperjualbelikan saham saya, tidak peduli sedang merah atau hijau. Karena saya fokus untuk menabung saham. Jadi setiap ada kelebihan uang, maka saya akan menabung saham.
Lalu yang keenam adalah tidak emosional.
Jadi, saham itu untuk jangka panjang, bukan jangka pendek. Jika anda adalah seorang trader, jujur.., channel ini tidak cocok untuk anda karena mindset kita pasti berbeda. Jika anda adalah seorang investor, maka anda tidak akan membiarkan diri anda emosional, karena sebenarnya yang namanya investasi saham itu untuk jangka panjang.
Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Itulah keenam rahasia Warren Buffet sehingga ia bisa menjadi seorang investor yang handal.
Jadi pastikan apabila anda memiliki kelebihan uang dari bisnis anda, maka alokasikan dana tersebut untuk berinvestasi saham. Kalau saya pribadi, sebelum usia 30 tahun saya sering menabung di sektor properti. Jadi, hampir 80% saya letakkan di sektor properti, sedangkan yang 20% itu antara saham dan logam mulia.
Ketika saya sudah berusia antara 30-40 tahun, dana yang saya alokasikan untuk ditabung di sektor properti sudah mulai berkurang sekitar 50%. Saya lebih banyak berinvestasi di logam mulia dan saham.
Namun ketika saat ini saya sudah berusia 40 tahun ke atas, justru saya balik. 80% saya investasikan ke saham. Jadi kembali lagi, itu semua adalah pilihan. Tetapi sebelum saya menabung, saya pasti punya sektor passive income yang saya dapatkan dari bisnis yang saya kembangkan.
Jadi, pastikan anda punya bisnis yang solid dulu, barulah kelebihan uang anda itu anda letakkan di saham. Karena bermain saham itupun tetap ada resikonya, namun resikonya cuma naik dan turun. Tetapi untuk investasi jangka panjang, saham itu termasuk portofolio yang aman karena sudah diakui oleh OJK.
Selamat mencoba menabung saham dengan benar. Semoga apa yang saya jelaskan kali ini dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!