5 Jebakan Keuangan yang Harus Dihindari di Usia 20
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan.
Jika pada video sebelumnya saya membahas tentang “5 Kebiasaan yang Harus Dihindari Sebelum Usia 30”, pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan edukasi finansial bagi anda semua yang berusia 20 tahun.
Jadi, topik yang akan saya bahas kali ini adalah tentang : “5 Jebakan Keuangan yang Harus Dihindari di Usia 20”. Bagi anda yang masih berusia belasan tahun, saya rasa pembahasan pada video kali ini sangat tepat untuk anda. Beberapa tips disini juga sudah saya terapkan ketika saya masih berusia di bawah 20 tahun.
Semoga setelah anda mendengarkan tips saya disini, anda bisa menerapkannya. Dan kemungkinan setelah anda berusia 20 tahun dan anda memiliki edukasi finansial yang baik seperti ini, maka anda akan menjadi orang yang luar biasa.
Sahabat entrepreneur, jadi apa sajakah 5 jebakan keuangan yang harus dihindari di usia 20?
Jadi, apa sajakah 5 jebakan keuangan yang harus dihindari atau tips yang harus anda lakukan di usia 20?
Tips yang pertama adalah hindari membeli terlalu banyak sepatu.
Biasanya anak-anak muda itu tertarik dengan review sepatu yang hypebeast. Kalau bisa memiliki sepatu dengan harga 3-5 jutaan, anda pasti merasa keren. Apalagi jika anda melihat teman-teman anda punya sepatu bola yang keren, atau sepatu basket yang keren. Anda pasti ingin memilikinya juga. Padahal jika sepatu itu anda jual kembali, maka sepatu anda itu tidak ada harganya. Tidak ada nilai investasinya sama sekali.
Daripada anda membuat orang tua anda pusing, maka jika anda tidak punya uang lebih, baiknya anda itu membeli sepatu yang sesuai dengan budget anda. Dan anda juga tidak perlu koleksi sepatu banyak-banyak.
Kemudian, jebakan yang kedua adalah membeli HP dengan cara mencicil.
Saya tidak merekomendasikan anda untuk invest uang ke HP. Terlebih lagi jika setelah beli HP baru, anda hanya menggunakan HP tersebut untuk pamer. Setelah pamer, HP tersebut tidak anda fungsikan untuk bekerja. Mungkin anda itu suka membeli HP Iphone atau Samsung yang harganya selangit. Namun setelah itu, tidak ada fungsinya. Kalau HP itu anda beli untuk bekerja dan bisa menghasilkan uang, tidak masalah.
Namun jika anda membeli HP hanya untuk pamer, tidak ada fungsinya lalu beberapa bulan kemudian harganya sudah jatuh, sama saja artinya anda itu buang-buang uang. Anda sudah membuang uang yang seharusnya bisa anda gunakan untuk berinvestasi. Ditambah lagi, cicilan HP itu belum lunas. Jadi, anda harus menghindari jebakan kedua ini.
Lalu, jebakan yang ketiga adalah membeli motor mewah dengan cicilan yang sangat besar.
Para cowok biasanya selalu pengen punya moge atau motor laki. “Wah, motornya cowok banget! Keren..”
Menurut saya, cicilan yang sangat besar itu justru menyiksa anda. Tentunya bikin orang tua anda stress. Anda membeli motor mahal itu buat apa? Supaya bisa pamer ke teman-teman anda ‘kan? Supaya terlihat mewah dan terlihat kaya. Atau mungkin supaya bisa bonceng cewek cantik.
Menurut saya, hal seperti ini tidak perlu. Di usia remaja itu yang terpenting bukan motornya yang keren, akan tetapi yang penting karakter anda itu bagus. Jika anda memiliki karkter yang kuat, niscaya meskipun motor anda itu tidak keren, namun karakter anda yang akan mengalahkan harga dari motor keren tersebut.
Lalu, jebakan yang keempat adalah tidak mulai mempelajari skill orang kaya.
Ketika saya berusia 17 tahun, saya sudah menjadi guru les. Saya tidak masalah jika saya dicap miskin, saya dicap orang yang gak punya uang. But I don’t care about it. Saya tidak peduli. Walaupun teman-teman saya punya mobil, saya tahu bahwa itu adalah mobil orang tuanya. Saya hanya naik motor, tetapi saya cuek saja. Motor itupun pemberian orang tua saya. Dan saya harus merawat motor itu dengan baik.
Namun sekali lagi saya katakan disini, kita harus mulai mempelajari skill orang kaya. Alhasil, apa yang terjadi? Saya mampu menafkahi keluarga saya dengan menjadi guru les. Saya juga belajar menjadi reseller, dan saya juga memulai company pertama saya. Itulah sebabnya anak-anak zaman sekarang yang sukses itu tandingnya tanding bisnis. ‘saya bisa menghasilkan uang berapa?’, bukan tanding pamer ‘merek Hpnya apa?’. Menurut saya, ini artinya kedewasaan anda belum teruji di usia 20an.
Lalu, jebakan yang kelima adalah jebakan dari pinjaman online.
Saya sangat tidak merekomendasikan hal ini. Apalagi, pinjol itu sering banget muncul di socmed. “Mau dapat kredit langsung cair 1-2 juta Rupiah?”. Anak muda itu biasanya suka langsung ambil. Atau mungkin ikut trading. “Trading sekian, cepat cair!”. Anak-anak muda pasti akan berpikir, “Enak banget ya bisa dapat uang hanya dengan cara instan begini!”.
Bagi anak kos yang kantongnya lagi kering karena belum dikirimin orang tuanya pasti langsung ikut trading eperti ini. Namun justru tambah jebol, uangnya habis semua. Itulah sebabnya banyak aplikasi trading yang mau menggunakan saya sebagai endorsement atau influencer, namun saya tolak habis-habisan.
Saya mohon maaf kepada pemilik aplikasi tersebut, karena saya tidak bisa menjadi endorsement atau influencer untuk anda. Saya tidak akan menerima job tersebut. Mengapa? Karena tidak mengedukasi sama sekali. Channel saya ini mengajarkan untuk menjadi investor, bukan trading. Saya tidak berminat menjadi trader. Kalau menjadi investor itu harus punya pekerjaan tetap, punya uang lebih, barulah anda menabung di saham. Yang seperti ini saya setuju. Itulah yang selalu saya ajarkan di channel ini.
Kalau trading itu contohnya hari ini untung 1% langsung dijual, besoknya beli lagi. Jual lagi, beli lagi. Maaf, saya tidak mengajarkan anda untuk trading. Karena apa? Mungkin memang aa orang yang profesinya seperti itu, jadi silahkan saja ana ikuti dia. Tetapi, saya bukan tipikal orang yang seperti itu.
“Pak, ada kok orang yang sukses melalui dunia trading!”. Terserah, silahkan anda ikuti dia. Anda tidak harus subscribe channel ini kok. tetapi saya pribadi tidak akan melakukannya, dan saya juga tidak akan mengajarkannya.
“Jadi pak, profesi itu jelek atau tidak?”
Saya tidak mau berkomentar. Karena memang ada orang yang berhasil di dunia trading, akan te tapi saya tidak mempelajarinya. Karena saya lebih suka berbisnis, punya usaha, kemudian uangnya saya tabung, lalu menjadi investor jangka panjang selama 5-10 tahun. Itu yang saya sukai. Bukan hari ini beli bitcoin, lalu besoknya dilihat naik atau turun. Lama-lama anda yang stress. Itulah yang terjadi jika anda bukan seorang entrepreneur atau investor, melainkan menjadi seorang trader.
Banyak juga yang bertanya, “Kalau begitu di usia saya yang masih 20 tahun ini bagusnya jadi apa ya?”
Anda bisa bekerja sampingan menjadi reseller, di KK Indonesia. Karena ada juga produk yang bagus untuk anak-anak muda. Anda bisa belajar berjualan dan mendapatkan keuntungan. Minimal bisa untuk bayar uang kuliah, lumayan juga ‘kan?
Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Saya harap edukasi ini bermanfaat untuk anda. Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!