4 Cara Agar Anda Tetap Semangat dan Rasa Malas Hilang Selama – Lamanya
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan.
Mungkin anda pernah bertanya-tanya seperti ini, “Pak, mengapa saya ini sering sekali merasa malas? Dan bagaimana sih cara untuk mengatasi agar rasa malas saya ini bisa hilang?”. Bahkan video saya yang berjudul ‘3 Cara Mengatasi Rasa Malas’ termasuk dalam 5 besar video yang paling banyak ditonton di channel SB30, penontonnya pun mencapai lebih dari 3 juta orang. hal ini menandakan bahwa orang Indonesia itu memiliki penyakit malas dan kurang memiliki semangat.
Jadi, kali ini saya akan membahas tentang : “4 Cara Agar Anda Tetap Semangat dan Rasa Malas Hilang Selama – Lamanya”.
Jadi begini.. motivasi itu ada dua. Motivasi yang pertama itu berasal dari dalam, sedangkan motivasi yang kedua itu berasal dari luar. Channel Success Before 30 ini adalah contoh motivasi dari luar. Biasanya, motivasi dari luar itu bagus sekali untuk memotivasi anda, namun sifatnya hanya sementara. Karena motivator terbaik itu berasal dari dalam.
Disini saya akan bongkar 4 cara agar anda bisa memiliki motivasi dari dalam :
Jadi, cara yang pertama adalah anda harus punya trigger.
Trigger itu semacam peristiwa ekstrim. Biasanya orang yang pernah mengalami sebuah peristiw yang ekstrim, maka dia akan lebih mudah termotivasi dan mudah mengatasi rasa malasnya. Contohnya bagi anda yang gemuk dan ingin kurus, kemudian anda datang ke dokter. Dokter pun memberikan nasehat : “Jika anda tidak segera membenahi pola makan anda, maka anda akan berpotensi mengidap penyakit jantung koroner 6 bulan lagi, karena kondisi jantung anda saat ini blablabla..”
Pasti anda syok ‘kan? Inilah yang saya maksud dengan trigger. Jika kalian diberi motivasi oleh orang lain, mungkin anda hanya akan sambil lallu mendengarkannya, namun tidak anda lakukan. Namun ketika mendengar kata-kata trigger seperti ini, anda pasti akan segera bertindak. Sama dengan ketika anda mengerjakan tugas. Jika anda tidak mendapatkan trigger, mungkin anda akan bermalas-malasan.
Namun jika anda mendapatkan trigger seperti ini : “Jika anda tidak menyelesaikan tugas ini dalam waktu 1 tahun, anda akan di’drop out dan mendapatkan denda sebesar 5 kali lipat dari biaya pendaftaran..!” Tentu saja anda akan segera mengerjakannya. Masalahnya, adakah trigger seperti ini..?
Kemudian contoh yang ketiga. Mungkin anda itu jenis orang yang malas menyapa orang tua. Sebelumnya saya ingin minta maaf, disini saya tidak bermaksud mendoakan. Namun trigger ini akan tercipta ketika orang tua anda meninggal. Anad pasti akan langsung menangis, menyesal, dan merasa kehilangan. Anda pasti akan merasa sangat menyesal, mengapa dulu anda jarang sekali menyapa dan ngobrol dengan kedua orang tua anda. Bahkan anda tidak pernah mencium tangan orang tua, tidak pernah membasuh kaki orang tua, dan juga tidak pernah memeluk orang tua anda.
Seringkali peristiwa yang ekstrim seperti ini motivasinya terasa lebih kuat dibandingkan motivasi yang berasal dari luar seperti kata-kata dari motivator.
Dan jika anda bertanya :
“Pak, masa’ saya harus mengalami peristiwa ekstrim dulu agar saya bisa berubah?”
Ya, terkadang harus seperti itu. Jika anda tidak mau, silahkan ciptakan trigger anda sendiri. Kalau pengalaman saya sendiri, trigger saya itu apa sih? Ketika saya berjualan, maka saya harus mencapai target yang sudah saya tentukan. Karena dulu saya suka nonton bioskop, terkadang saya juga membuat trigger apabila jualan saya tidak mencapai target, maka saya tidak boleh nonton bioskop. Dan alhasil, saya benar-benar tidak menonton bioskop selama setengah tahun. Aduh, rasanya menyesal sekali.. Tetapi di samping itu, saya juga merasa happy karena akhirnya saya mampu menghilangkan rasa malas saya.
Setelah setengah tahun, akhirnya saya mampu mencapai target. Dan setelah saya mencapai target ini, dalam sehari saya bisa menonton bioskop sampai 3 kali. Film yang tidak jelas pun saya tonton sangking senangnya sudah ‘terbebas’ dari trigger yang saya buat sendiri. Seperti inilah salah satu contoh trigger yang bisa anda ciptakan.
Kemudian cara yang kedua adalah anda harus memiliki goal atau tujuan.
Jika selama ini anda tidak memiliki tujuan, bagaimana anda bisa termotivasi untuk memiliki hidup yang lebih baik? saya rasa, masalah ‘harus memiliki tujuan’ ini sudah jelas. Jadi ketika trigger itu sudah tercipta, tujuan juga sudah ada, pasti anda akan selalu termotivasi dan terhindar dari rasa malas.
Kemudian cara yang ketiga adalah anda harus belajar optimis, bukan pesimis.
Saya tahu pasti tidak mudah bagi anda untuk keluar dari kebiasaan dan zona nyaman anda. Namun tidak ada jalan lain, kecuali anda harus optimis dalam meraih goals anda. Saya juga tahu bahwa keluar dari zona nyaman itu pasti menyakitkan, tidak enak, membuat pikiran stress, atau bahkan anda menjadi dimusuhi oleh keluarga anda. Anda mungkin juga akan ditinggalkan teman-teman anda. Mungkin anda harus belajar berhemat dengan tidak membeli makanan kesukaan anda. Atau jika anda sedang berjuang untuk diet, anda harus bertahan untuk tidak tergoda dengan makanan-makanan manis yang menjadi favorit anda.
Namun jika anda memiliki goals yang jelas, anda hari ini optimis untuk menyelesaikan apa yang sudah anda mulai, ataupun ketika anda harus meninggalkan teman-teman anda yang toxic, itu semua memang harus anda lalui.
Kemudian cara yang keempat ini mungkin sering anda remehkan, tetapi sebenarnya memiliki peran yang sangat penting. Yaitu anda harus tidur cukup.
Karena apa? Ketika anda sedang mengejar sebuah peristiwa, anda itu harus cukup istirahat. Ketika anda cukup istirahat, maka anda pasti akan mampu me’refresh pikiran anda dan mampu memperjuangkan impian yang ingin anda raih. Kalau biasanya anda hanya mampu push up 5 kali, demi mencapai body goals anda, anda sekarang mampu melakukan push up 100 kali.
Mungkin ketika pertama kali melakukan push up 100 kali, anda merasa berat sekali. Namun ketika anda sudah terbiasa melakukannya setiap hari, push up 100 kali rasanya ringan. Itulah sebabnya anda butuh istirahat yang cukup untuk recovery.
Begitu juga dengan kondisi finansial anda. Ketika anda pindah ke sebuah lingkungan baru, mungkin anda akan merasa aneh dan tidak nyaman, seperti saya dahulu. Apakah dulu saya tidak memiliki teman seusia saya. Sebenarnya ada banyak sekali. Namun saya lebih suka berteman dengan orang yang usianya 20 tahun di atas saya. That’s why ketika saya berusia 20 tahun, pola pikir saya sama dengan orang berusia 40 tahun.
Ketika teman-teman sebaya berkumpul dengan saya, mereka merasa aneh karena topik pembicaraan saya seperti om-om. Ya, memang benar. Namun itulah sebabnya saya bisa success before 30. Mungkin anda lebih suka berkumpul dengan teman sebaya anda. Namun pola pikir anda tidak akan bisa lebih maju dari mereka.
Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!