5 Nasehat Bodoh di Negara +62 yang Membuat Kamu Miskin

Klik disini untuk melihat videonya 

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Tahukah anda bahwa ada beberapa nasehat yang sering kita dengar dan kental di negara +62 ini? Nasehat tersebut sebetulnya justru menghambat dan menciptakan blok baru yang dapat menghambat anda untuk maju. Kali ini saya akan membahas tentang 5 Nasehat Bodoh di Negara +62 yang Bisa Membuat Kamu Miskin. Apa sajakah 5 nsehat bodoh tersebut?

Saya mohon maaf jika di konten kali ini kata-kata saya agak keras atau kasar. Naun bukan channel Success Before 30 namanya jika tidak berani membuka kata-kata benar. Saya ini bukan orang yang baik, melainkan orang yang benar. Menjadi benar itu artinya kita berani menyuarakan kata-kata yang tidak berani diucapkan oleh orang baik karena takut menyinggung perasaan orang lain. Sedangkan saya berani mengungkapkannya demi kemajuan anda.

Jadi, apa saja nasehat-nasehat bodoh tersebut?

Nasehat bodoh pertama yang sering kita dengarkan adalah kejarlah sarjana agar menjadi kaya.

Padahal menjadi sarjana dengan kaya raya itu tidak ada hubungannya. Bahkan, saat ini gelar sarjana itu tidak menjamin bahwa anda bisa mendapatkan pekerjaan.

“Loh pak, kalau sarjana saja tidak menjamin bisa mendapatkan pekerjaan, apalagi yang tidak sarjana ‘kan?”

Saya setuju. Namun sekali lagi, jika anda sudah sarjana dan memasuki lapangan kerja, maka ketika bekerja anda akan ditraining lagi. Anda harus ikut pelatihan lagi di kantor. Jika tidak lulus, anda juga tidak dapat bekerja disana.

Bahkan sekarang ini di perusahaan start up, gelar sarjana itu sudah tidak diutamakan. Anda punya skill apa, kirim portofolionya ke saya. Bahkan karyawan di kantor saya saja banyak yang tidak sarjana. Namun, mereka memiliki skill yang bagus. Apakah anda menguasai Adobe Premiere? Apakah anda menguasai skill editing? Apakah anda menguasai skill videographer? Dan itu tidak harus sarjana. Ini merupakan salah satu contoh. Jadi, gelar sarjana dengan kaya raya itu tidak ada hubungannya.

Nasehat ini mungkin memang berlaku di era tahun 80’an. Namun, sekarang sudah tidak berlaku lagi.

Kemudian nasehat yang kedua adalah bekerjalah seumur hidup agar hidupmu aman.

Di buku Robert Kiyosaki juga memang pernah membahas tentang hal ini. Yaitu cerita tentang ayah miskinnya yang mengajarkan dia untuk bersekolah tinggi dan mendapatkan nilai bagus agar mudah mendapatkan pekerjaan. Setelah itu, hidupmu akan aman dan nantinya akan mendapatkan pensiunan. Itu adalah nasehat dari ayah miskinnya.

Kata-kata seperti ini tentunya juga sering kita dengar dari orang tua kita. Namun, percayalah pada saya. Jika anda ingin sukses, sebenarnya kata-kata tersebut kurang tepat. Seberapa banyaknya anda bekerja itu tidak ada hubungannya dengan hidup makmur. Bahkan, saat ini justru banyak pensiunan yang tidak pegang uang. Ada banyak pensiunan tentara, PNS, polisi, termasuk pensiunan pejabat yang justru tidak memegang uang di masa tuanya.

Namun, anda bisa membangun bisnis untuk kemakmuran anda seumur hidup. Jadi, bisnis anda yang menghidupi anda.

Kemudian nasehat yang ketiga yaitu uang adalah sumber kejahatan.

Entahlah, saya tidak tahu siapa yang mengucapkan kalimat seperti ini. Percayalah pada saya. Jika anda itu seumur hidup hanya mengejar uang terus sampai melupakan ibadah, tentu saja pikiran jahat semakin lama akan menghampiri anda. Padahal menurut saya, kerja itu juga ibadah. Anda mencari nafkah itu artinya anda ibadah untuk anak dan istri anda. Jika anda punya anak dan istri tetapi tidak anda nafkahi, maka ibadah hasil kerjamu itulah yang dipertanyakan.

Karena berdoa saja tidak cukup, anda harus  bekerja. Dan kerja itu juga ibadah. Namun, berdoa itu juga merupakan ibadah yang tidak boleh anda lupakan. Anda harus menggarisbawahi hal ini. Jadi, nasehat tersebut sesungguhnya tidak benar.

Kemudian nasehat yang keempat yaitu orang kaya adalah orang yang berdosa.

Yang mengatakan hal seperti ini saya yakin dia adalah orang miskin. “Orang kaya adalah orang yang susah masuk surga’, inilah yang seringkali dikatakan oleh orang miskin. Padahal, tempat ibadah itu biasanya yang membangun pasti adalah orang kaya atau orang yang punya uang. Mereka yang berani menjadi orang dermawan, mereka yang suka beramal, mereka yang mau menyisihkan sebagian kekayaannya untuk membangun tempat ibadah.

Jadi apabila anda membenci orang kaya sampai mengatakan bahwa orang kaya adalah orang yang berdosa, itu tidak tepat. Ujung-ujungnya, anda justru minta sumbangan pada orang kaya. Gimana sih? Katanya orang kaya adalah orang yang berdosa? Lalu mengapa anda justru minta sumbangan pada orang yang berdosa?

Kemudian nasehat yang kelima yaitu bawalah barang branded agar terlihat kaya.

Dan celakanya karena tidak bisa membeli barang branded, anda justru membeli produk KW. Menurut saya, lebih baik jadilah orang yang apa adanya. Pakai jam yang apa adanya, yang menunjukkan karakter anda. Itu sudah cukup. Pakai sepatu apa adanya, pakai baju apa adanya. Tidak usah membeli barang KW. Karena barang KW itu diciptakan untuk orang palsu. Orang asli pasti memakai produk asli, walaupun bukan barang yang mewah. Yang terpenting, anda nyaman memakai produk tersebut.

Sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Dan semoga video kali ini dapat menjadi pembelajaran yang positif untuk anda dan dapat menginspirasi anda. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url