Cara Menghadapi Orang Yang Omong Besar
<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/J2xrLNKPiR8″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>
Klik disini untuk melihat videonya
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Anda pasti sering bertemu dengan orang yang suka omong besar. Rasanya pasti sangat menjengkelkan. Lalu, bagaimana cara menghadapinya?
Saya lihat, ada beberapa hal yang perlu kita pelajari tentang sifat manusia yang suka omong besar ini. Jika memang dasarnya orang tersebut berprestasi, dia memiliki kapasitas atau sesuatu yang dapat ia banggakan, tidak masalah apabila dia mau omong besar. Karena itu hak dia untuk memamerkan apa yang dia miliki. Tetapi, bagaimana cara untuk menghadapi orang seperti itu?
Tips yang pertama, orang yang suka omong besar itu suka dipuji.
Itu yang harus kita lakukan. Dalam memuji itu hukumnya ada dua. Nomor satu, tinggikan nilai barangnya. Contoh : “Wah, jam yang kamu pakai ini keren banget! Pasti mahal ya?”. Walaupun anda tahu harga jamnya hanya 1 juta, anda berkata : “Jangan-jangan, jam ini harganya 5 juta ya?”. Tinggikan nilai barangnya. Lalu, dia akan menjawab : “Oh, tidak sampai segitu kok..”
Mungkin dia bakal gengsi kalau berkata harganya hanya 1 juta. Dia itu hanya omong besar, tetapi sebenarnya tidak ada apa-apanya. Jadi, tinggikan saja nilai barangnya.
“Wah, ini harganya pasti sampai 300 juta!”
“Wah, paling minim ini harganya 500 ribu!”
Orang seperti itu senang kalau dipuji. Dan biasanya dia kaan menjawab, “Enggak lah.. Harganya biasa aja kok!”. Jadi, anda tidak perlu jengkel dan marah pada orang seperti ini.
Kemudian yang kedua, kurangi umurnya.
Misalkan lawan bicara kita itu sudah 50 tahun. Tetapi coba anda berkata : “Wah, saya lihat bapak ini seperti masih usia 40 tahun’an loh!”. Pasti dia bakal seneng banget. Tetapi, pastikan anda benar-benar tahu umurnya. Jangan sampai anda berkata seperti itu, tetapi ternyata umurnya masih 35 tahun. Itu namanya cari mati dong.
Jadi, inilah tips menghadapi orang yang suka dipuji. Bagi orang yang omong besar, tapi ada prestasinya. Anda tinggal berkata :
“Wah, bapak/ibu ini awet muda banget!”.
“Ah, masa’ sih? Saya ini sudah kepala lima loh..”
“Beneran.., anda terlihat awet muda sekali!”
Tetapi, anda harus menggunakan cara bicara yang elegan, jangan kampungan. Jangan terlihat seperti anda ingin menjilat. Anda cukup berbicara secukupnya. Kurangkan umurnya, dan tinggikan nilai barangnya. That’s it. Karena orang seperti itu minimal harus senang dengan anda.
Lalu tips yang kedua, jangan memotong pembicaraannya.
Orang yang omong besar itu memang suka bicara. Jadi, jangan pernah memotong pembicaraannya. Dengarkan saja. Itu sudah cukup.
“Wah, saya belajar sesuatu yang baru dari anda!”
“Wah, saya sebelumnya tidak tahu tentang itu!”
“Terima kasih ya, saya hari ini berguru banyak hal!”
Berikan kata-kata seperti itu. Itu yang dia butuhkan dan harus anda berikan. Jadi, anda harus memberikan respon. Jangan hanya diam saja dan melamu, dia tidak akan menyukainya. Harus ada interaksi. Berikan mimik wajah seperti mengapresiasi apa yang dia katakan, walaupun dalam hati kecil anda mengatakan : “Omong besar banget nih orang!”. Tetapi, tunjukkan bahwa anda itu profesional. Apalagi jika ada project yang ingin anda jual kepada orang tersebut. Supaya project anda deal, maka anda harus merespon seperti itu. Yang terpenting, jangan berlebihan.
“Wah, apa yang bapak sampaikan tadi keren banget!”
Seperti inilah kata-kata yang harus anda ucapkan kepada mereka yang omong besar, tapi berprestasi.
“Lalu kalau yang omong besar itu orang yang tidak berprestasi, kita harus gimana pak?”
Gampang, tinggalkan saja. Sesimple itu. Karena yang saya berikan tadi itu adalah tips untuk menghadapi mereka yang omong besar, tapi berprestasi.
Kemudian yang ketiga, orang yang omong besar itu senang didengar.
Jadi kalau tips yang kedua tadi jangan memotong pembicaraannya, maka yang ketiga dia itu senang didengar. Jadi, pastikan anda itu menjadi pendengar yang baik. selagi tujuan dia baik dan tidak negatif, biarkan saja dia mau bicara apa saja. Minimal, dia hanya ingin ada orang yang mendengarkan dia. Itulah tips dari saya.
Sahabat entrepreneur, demikian video kali ini. Tips ini sangat cocok bagi anda yang berprofesi di bidang marketing untuk mendapatkan sebuah project penjualan. Semoga video kali ini dapat bermanfaat. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!