Jangan Harap Temanmu Bertambah Bila Kamu Tidak Paham Etika Ini. ft manusia introvert
<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/YkRrbXQMNak” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>
Klik disini untuk melihat videonya
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Sadarkah anda ketika satu per satu teman anda mulai meninggalkan anda? Tiba-tiba dia tidak mau membalas chat anda, tiba-tiba block Facebook’mu, , tiba-tiba hilang dari akun Instagrammu, kamu di’unfollow. Apa sebabnya?
Jadi begini.. Seringkali kita itu tidak peka akan hukum sosial di masyarakat. Maksudnya tidak peka bagaimana? Manusia itu lebih suka didengar daripada dinasehati. “Loh pak, saya ini tidak banyak bicara. Saya orangnya pendiam”. Pendiam itu bukan berarti tidak suka bicara. Anda itu suka berbicara dengan diri anda sendiri alias introvert.
Orang introvert itu suka berbicara dengan diri sendiri, selalu perang batin.
Seakan-akan di dalam diri anda ada dua orang manusia yang terus membahas benar atau tidak. Akhirnya, dia merasa seperti berdialog dengan dirinya sendiri. Tetapi dia enggan mengucapkannya kepada masyarakat. Akhirnya, orang-orang introvert ini lebih aktif di social media. Dia berani nulis dan comment. tetapi ketika dicek, orangnya pendiam dan pemalu.
Dan celakanya, orang introvert itu seringkali perang batin.
Dan ketika terjadi konflik batin, akhirnya anda mengalami yang namanya ‘sabotase diri’. Yaitu seringkali anda merasa bimbang antara salah atau benar. Dan akhirnya, anda menjadi pribadi yang lebih sensitif. Ketika mendengar kata-kata orang lain, anda sering merasa panas, mudah tersinggung dan sebagainya.
Jadi, mengapa teman anda mulai tidak suka berbicara dengan anda? Jawabannya sederhana. Jangan-jangan anda itu bukannya mendengarkan pendapat orang, tetapi anda seringkali memutus pembicaraan orang? Ketika orang belum selesai berbicara, anda sudah memutus pembicaraannya. Orang belum ngegas, anda sudah ngegas duluan. Menurut saya, hal itu tidak pantas dilakukan.
Jika anda ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa, saya percaya netizen +62 harus didewasakan. Channel Success Before 30 ini adalah channel yang mendidik. Supaya adik-adik yang menonton channel ini bisa memiliki wawasan yang lebih baik. mempunyai etika yang lebih sopan dan santun di dalam bersosial media. Mungkin dia bermaksud untuk bercanda. Supaya apa? Supaya dapat like banyak? Yang seperti ini hanya ada di Indonesia.
Saya juga pernah membaca satu comment yang lucu. ‘Hanya di Indonesia, kalau nge’like bisa masuk surga’.
‘1000 like = Masuk surga’. Yang seperti ini hanya ada di Indonesia. Artinya apa? Banyak akun-akun yang ingin mendapatkan atensi. Jika anda mencari atensi dengan cara seperti itu, percaya pada saya, akun anda mungkin banyak yang follow dan subscribe. akun anda juga banyak yang nge’like, tetapi akun anda tidak akan abadi. Mengapa? Karena anda membangunnya bukan dengan value. Anda membangunnya dengan cara membangun emosi orang.
Apabila kita membangunnya dengan value, meskipun akun anda itu subscriber’nya sedikit, follower anda di social media sedikit, tetapi jika akun anda itu berkualitas, comment anda itu santun, meskipun ke depannya tidak bisa sebanyak akun yang emosional, tetapi anda sudah membangun personal branding dengan konten yang sangat positif.
Begitu juga dengan teman anda yang tidak suka berbicara dengan anda. Jangan-jangan, itu karena anda suka memutus pembicaraan? Atau mungkin anda suka memaksakan kehendak? Tentu saja mereka merasa tidak nyaman.
Sahabat entrepreneur, demikian video saya kali ini. Semoga video kali ini dapat bermanfaat. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!