Inilah Nasibmu 5 Tahun Kedepan Kalau BAPER-AN

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/1sg-9WR37XY” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!!Apakah anda sering baper? Atau mungkin ada teman anda yang baperan? Ketika bertemu dengan temapn anda yang baperan, apa yang anda lakukan? Jadi sebelum mengomentari teman anda itu baperan atau tidak, introspeksi diri dulu, anda itu baperan atau tidak?

Di Indonesia, problemnya itu seperti ini. Terkadang anda yang suka bercanda, tetapi bercandanya itu kelewatan. Kalau di negara maju seperti di Amerika atau di benua Eropa yang rata-rata negaranya jauh lebih maju daripada Indonesia, baik itu di Jepang, Korea, atau yang terdekat dengan negara kita yaitu Singapura, pantang sekali untuk mengomentari fisik seseorang.

Contohnya : “kamu gendut banget ya!”.

Kalau di Indonesia, mengomentari fisik seperti ini sudah biasa.

“kamu kok sekarang gendut banget sih?”

Kalau di negara maju, kata-kata seperti ini tidak boleh dikeluarkan. Mengomentari fisik seseorang itu tidak diperbolehkan.

Contoh lagi, “Eh, sekarang kok kamu punya banyak keriput ya?”. Yang seperti ini tidak boleh.

Jadi, saya punya sahabat dari Amerika. Ia berkata : “Kalian di Indonesia sudah biasa mengomentari fisik seseorang ya?”

Saya jawab, “Disini udah biasa banget, yang seperti itu malah dijadikan lelucon”.

It’s not polite!” Katanya. Itu sangat tidak sopan bagi orang Amerika. Memang betul, karena ini masalah culture. Ini budaya. Jadi apabila kita mengomentari seseorang : “Kamu hitam ya/kamu gendut ya..”

Itu adlaah komentar fisik, dan disini hal itu sudah biasa. padahal, itu termasuk harrasment. Itu termasuk penghinaan. Kalau di kalangan remaja, itu termasuk kategori bullying. Padahal sebenarnya hal seperti itu tidak etis. Jadi apabila hari ini anda dicap ‘baperan’, menurut saya pribadi, hal ini HARUS dilakukan. Harus dibiasakan di kalangan remaja.

Jadi mulai sekarang, jangan secara spontan mengomentari masalah fisik seseorang. Contohnya : “Wah, lama tidak jumpa! Kamu kok sekarang kelihatan tambah tua ya?”.

“Muka kamu kok sekarang malah peyot kayak gini sih?”

Getty Creative Stock image for Bullying Teens using wireless technology at school to bully classmate

 

Itu hal yang tidak baik. Jadi sebisa mungkin, ucapkan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang. Jika kata-katamu sampai menyinggung perasaan orang, itu artinya bercandamu gak lucu. Menurut saya pribadi, ini adalah masalah etika tidak tertulis atau hukum sosial yang harus lebih kita pahami. Orang Indonesia itu kurang sensitif tentang masalah ini. Seperti mengomentari masalah warna kulit : “Wah, kamu kok hitam banget sih?”

Mungkin di Indonesia, yang seperti ini tidak menjadi masalah. Justru dijadikan bahan bercandaan. Tetapi ini adalah kata-kata yang tidak pantas.

“Gigimu kok kuning semua sih?”

Menurut saya, kata-kata seperti ini kurang etis. Mungkin di Indonesia, yang seperti ini tidak menjadi masalah. Tetapi, masa’ kamu mau hidup anda mundur terus? Anda ingin hidup anda lebih maju ‘kan? Jika anda ingin hidup anda lebih maju, belajarlah hal-hal yang bersifat etis, elok dan elegan. Di channel SB30, kita mengajarkan hal-hal yang bersifat etis, elok dan elegan. 3E. Jadi dengan menonton channel SB30, anda akan lebih bersifat etis, elok dan elegan.

Sahabat entrepreneur, demikian video saya kali ini. Semoga dapat menginspirasi anda. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url