5 Cara Menjadi PENDENGAR YANG BAIK !!
<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/6rjRDtXsaDs” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>
Klik disini untuk melihat videonya
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Kamu bekerja di bidang penjualan? Kamu bekerja di bidang bisnis? Kamu bekerja di bidang yang harus berhadapan dengan prospek dan klien? Apapun latar belakang anda, khususnya anda yang bekerja di bidang penjualan. Anda harus tahu tips ini, anda harus tahu ilmu ini. Tetapi sebelum saya bagikan, jangan lupa subscribe, subscribe, subscribe..!! Dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Karena channel ini sangat luar biasa.
Tips saya kali ini adalah : “5 Cara Menjadi PENDENGAR YANG BAIK !!”.
Jadi begini ya.. Jika anda hari ini bekerja di bidang customer service, anda bekerja di bidang penjualan, di bidang insurance, di bidang MLM, anda bekerja di bidang marketing property, anda bekerja di bidang sales, anda bekerja di bidang direct selling or whatever. Intinya, nafas sebuah company adalah penjualan. Jadi, tenaga-tenaga penjualan harus mahir dan menguasai ilmu ini. Kalau tidak, maka company tersebut tidak akan survive, jika tidak ada penjualan dan omzet. Company apapun. Trust me.
Tips menjadi pendengar yang baik nomor satu adalah jangan memutus pembicaraan.
Artinya, jangan menyela. Jadi, maksudnya itu apa? Seringkali ketika customer sedang berbicara, maka anda harus mendengarkan keinginannya. Ketika anda mendengarkan, dengarkan dengan penuh perhatian. Jangan sesekali menyela. Dengarkan. Tahan kemauan anda.
Meskipun kata-katanya itu tidak benar, jangan disela. Didengarkan dulu dengan hati yang sabar. Jika anda mendengarkan dengan sabar, niscaya ketika pelanggan anda itu lagi bete, lagi capek, dia akan mengutarakan semua isi hatinya. Meskipun dia itu cerewet, tetapi dengarkan saja. Dan ketika anda mendengarkan, katakan “Oh, iya betul..”. Harus seperti itu.
Biarkan dia menghabiskan dulu kata-katanya. Dan setelah dia selesai berbicara, barulah anda berbicara. “Boleh saya tambahkan?”. Minta izin dulu. Jika dia belum selesai, biarkan dia habiskan dulu kata-katanya. Dan kalau bisa, anda catat setiap kata-katanya. Sehingga dia betul-betul merasa dianggap sebagai orang penting. “Oh, begitu ya.. Oke, saya catat dulu. Ini masukan yang baik untuk perusahaan”. Pembicaraannya didengarkan dulu.
Itu artinya, anda benar-benar menjadi orang yang memperhatikan dia dan menganggap dia orang yang sangat penting. Itu tips yang pertama. Menjadi pendengar yang baik.
Tips yang kedua adalah berikan pertanyaan yang berkualitas.
Maksudnya apa? Jadi begini.. Kalau misalkan anda sedang mendengarkan keluhannya dia, atau dia bercerita, “Wah, saya beli di tempat lain lebih murah. Harga barangmu terlalu mahal!”. Semua customer memang seperti itu. “Barangmu itu tidak berkualitas! Barangmu itu harganya mahal, tapi kok kualitasnya jelek?”. Jangan marah dulu. Didengarkan dulu.
Lalu, berikan pertanyaan yang berkualitas. Contoh,
“Maaf ya, jeleknya itu dimana?”
“Oh, menurut ini blablabla..”
“Begini.. Kalau misalkan anda berbicara, itu ‘kan berdasarkan perasaan anda. Tapi, bolehkah saya minta datanya untuk membuktikan apa yang tadi anda katakan itu tidak benar? Karena menurut saya, misalkan disini komposisi yang saya tawarkan itu ternyata seperti ini.”
“Rumah ini jelek. Sebenarnya kalau blablabla..”
“Rumah yang jelek itu bahannya dari apa?”
Berikan pertanyaan yang berkualitas, sehingga anda betul-betul terlihat sebagai penjual yang menguasai produk yang anda jual. Ketika anda complain, anda tahu bahwa data tersebut ‘ngawur’ atau tidak. Ketika dia memberikan data yang ‘ngawur’, dia berbicara bukan berdasarkan data, tetapi berdasarkan perasaannya saja. Maka, berikan pertanyaan yang berkualitas.
Pertanyaan yang berkualitas itu bukan untuk menyudutkan dia. Tetapi pertanyaan itu tujuannya adalah untuk meluruskan. Namun dengan bahasa yang sopan dan santun. Dan sebisa mungkin, nada bicaranya itu lembut. Jangan menggunakan nada yang menggurui atau nada tinggi. Itu ngajak berantem, namanya. Hal ini penting sekali. Itu yang kedua. Jadi, pertanyaan yang berkualitas itu didasarkan oleh data. Itu yang paling penting.
Yang ketiga, berikan perhatian penuh.
Jadi apabila dia sedang berbicara, usahakan anda mendengarkannya dengan sepenuh hati. Kalau bisa, anda juga harus duduk dengan rapat dan anda berusaha mencondongkan badan anda ke depan. Jika anda mencondongkan badan anda ke depan, maka seolah-olah anda menganggap dia benar-benar orang penting. Tetapi jika anda duduk dengan tangan dilipat seperti ini, dan dengan muka seperti ini, maka hal itu menunjukkan anda sudah tidak peduli dengan dia.
Namun beda lagi ceritanya jika anda duduk, kemudian tangan dilipat ke atas, mendengarkan dan mencatat. Itu yang namanya memberikan perhatian penuh. Maka, customer itu akan merasa benar-benar di’customer’kan. Di’orang’kan. Para customer sevice, orang-orang di bagian sales harus sangat menguasai ilmu ini. Jika anda tidak menguasai ilmu ini, besar kemungkinan customer anda akan pergi ke tempat yang lain. Itu poin yang ketiga untuk menjadi pendengar yang baik.
Poin yang keempat adalah berikan respon seolah-olah anda setuju.
Hormati pendapatnya. Dan samakan persepsi. Maksudnya seperti ini.. Anda iyakan dulu, ‘Oh, begitu..’. Meskipun bahasa dia ngawur, tanggapi saja, ‘Oh, seperti itu ya pak.. Baik, saya tampung dulu ya pak. Seperti itu ya pak?’. Jadi, anda jangan berkata : ‘Oh, tidak bisa. Kamu salah! Kamu ngawur!’. Jangan seperti itu. Maka, besar kemungkinan anda bukan pendengar yang baik.
Iyakan dulu, tampung dulu apapun yang dia katakan. Anda harus menanggapinya dengan bahasa yang sangat-sangat lembut. ‘Oh, seperti itu pak.. Wah, itu masukan yang baik bagi company kami. Masukan yang baik bagi produk kami’. Meskipun kata-katanya ngawur, tetapi anda tampung dulu. Maka customer akan senang. Ketika customer senang, maka besar kemungkinan besok-besok anda akan dicari oleh customer anda.
Why? Karena pelayanan anda itu baik. Jadi ingat, berikan respon seolah-olah anda setuju. Seolah-olah saja, walaupun anda belum tentu setuju. Kemudian, hormati pendapat dan samakan persepsi. ‘Baik pak. Kalau seperti itu, ke depannya akan menjadi masukan. Dan memang alangkah baiknya seperti yang tadi bapak sampaikan, sebenarnya hal itu sudah kami kerjakan. Dan ini pak, perbaikan yang sudah kami lakukan’. Anda berikan. ‘Oh, iya ya..’.
‘Dan jika seandainya semua pelanggan seperti bapak, maka produk kami akan lebih maju. Bisnis kami akan semakin maju. Kemitraan kita akan semakin membaik’. Customer akan senang. Jadi, anda jangan berkata, ‘Bahasamu itu ngawur. Kamu bicara itu tidak berdasarkan data!’. Kita jangan berkata seperti itu. Maka, besar kemungkinan pelanggan akan mengatakan, ‘Ya sudah, ngapain ngobrol sama kamu? Ya sudah, saya pulang saja’. Seperti itu. Itu tidak benar. Jadi, itu adalah poin keempat cara menjadi pendengar yang baik.
Terakhir, yang kelima. Jangan meng’counter pembicaraan orang.
Meng’counter itu artinya bagaimana? ‘Begini loh pak.. Sebenarnya pendapat bapak itu salah. Bapak tadi bicara yang salah’. Jangan. Jadi, ditampung dulu. Lalu, jangan memaksakan argumenmu. Meskipun anda sedang panas, sedang emosi tingkat dewa karena mendengarkan kata-kata dia, tetapi berusahalah untuk mengendalikan amarahmu. Berusahalah ‘menampung’ dengan senyuman.
Mau dia itu marah, mukanya merah seperti buah semangka/buah tomat, anda tetap senyum. ‘Baik pak. Terima kasih pak’. Kalau beda pendapat, ditampung dulu. Jadi, jangan langsung membalas argumennya. Inilah tipsnya untuk anda. Jadi, niscaya customer anda pun akhirnya tidak bisa apa-apa. Mengapa?
Karena customer anda akan didinginkan dengan pendapat anda. Dan ketika dekat dengan anda, dia akan merasa nyaman. Dan besok-besok, jangan salah. Mungkin dia bisa telepon ke bos kamu dan bilang, ‘Wah, sales kamu ini bagus sekali! Tolong pertahankan sales kamu ini! Kalau kamu punya sales seperti ini lebih banyak, kamu akan lebih sukses!’. Bahkan jika ada sales dengan kemampuan seperti itu, dia akan bilang, ‘Eh, gaji kamu berapa? Aku bayar kamu 2 kali lipat, kamu mau kerja di tempat saya?’. Anda akan dipromosikan seperti itu.
Jadi, kualitas anda ditentukan dari kualitas anda menjadi pendengar yang baik.
Bukankah anda bisa menjadi customer service yang hebat, seorang salesman yang hebat, seorang penjual yang hebat, itu dimulai dari menjadi pendengar yang baik?
Demikian lima tips saya kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa subscribe, loncengnya diaktifkan, karena subscribe itu gratis. Dan jangan lupa ada 2 video disini silahkan ditonton. Dan silahkan anda comment di bawah jika anda punya pengalaman-pengalaman unik di bagian sales.
Saya akan tunggu comment anda. Saya akan baca comment anda. Semoga omzet penjualan anda meningkat. Bagi anda yang bekerja di bidang sales, semoga bisnis anda meningkat, dan senantiasa saya doakan semoga hidup anda menjadi lebih baik, dan lebih baik lagi.
Dan always salam hebat luar biasa..!