3 JENIS ORANG yang TIDAK COCOK Menjadi ENTREPRENEUR

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/LzVkR8nXbFA” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di episode kali ini, saya akan berbicara fakta-fakta pedas. Jadi begini. Ada yang di kolom comment selalu bertanya seperti ini : “Pak, kalau semua orang menjadi entrepreneur seperti maksud bapak, kapan lagi orang menjadi karyawan? Kapan lagi orang menjadi profesi yang lain?”

Saya beritahu satu fakta. Tidak semua orang bisa menjadi entrepreneur. Tidak semua orang akan menjadi entrepreneur. Why? Mengapa? Saya akan bongkar di video kali ini. Yaitu dengan judul : “3 JENIS ORANG yang TIDAK COCOK Menjadi ENTREPRENEUR”.

Mengapa saya bisa berkata seperti ini? Karena begini, sahabat entrepreneur. Jujur saya beritahu, tidak semua orang bisa menjadi dokter. Tidak semua orang bisa menjadi pengusaha. Tidak semua orang bisa menjadi atlet. Dan tidak semua orang bisa menjadi politikus. Tidak semua orang bisa menjadi artis. Juga tidak semua orang bisa menjadi seniman.

Karena setiap orang memang memiliki profesi masing-masing.

Sekarang di tahun 2019 ini, channel Success Before 30 akan membahas lebih luas. Bukan hanya masalah entrepreneurship. Setiap Selasa dan Jum’at, saya tetap coaching masalah motivasi dan entrepreneurship. Tetapi, kami akan menambah lagi 2 video per minggu. Mau gak? Kalau mau, tuliskan di kolom comment. Saya akan menceritakan tentang topik sukses. Sesuai dengan tema kami, Success Before 30. Sukses dalam arti yang lebih harfiah.

Jadi, banyak anak-anak muda yang bingung tentang arti dari ‘SUKSES’.

Jangankan anak muda. Banyak orang yang sudah lanjut usiapun masih bingung. SUKSES itu selalu dikaitkan dengan UANG. SUKSES itu selalu dikaitkan dengan KEMEWAHAN. SUKSES itu selalu dikaitkan dengan KAYA RAYA. I disagree. Saya tidak setuju. Jadi, sukses itu bukan cuma bicara masalah uang, kaya raya, kemewahan, keidupan hedonisme dan sebagainya. BUKAN.

Jika anda ingin tahu bedanya orang sukses dengan orang kaya, silahkan tonton video saya yang berjudul : “Apa Beda Orang Kaya dengan Orang Sukses?”. Video itu viral banget. Sempat beredar di grup WA, waktu itu rame sekali. Dan saya disitu membahas bahwa kaya itu hanya 1 aspek. Yaitu masalah finansial. Masalah duit, masalah keuangan. Tetapi, sukses itu bicara tentang 8 aspek. Masih ada 7 aspek yang lain. 7 aspek yang lain ini saya bahas di luar hari Selasa dan Jum’at. Saya akan upload dua kali per minggu.

Jadi, sukses itu juga bicara soal family. Sukses itu juga bicara soal kehidupan rekreasi. Sukses itu juga bicara soal pengembangan diri. Sukses itu juga bicara soal punya waktu dengan keluarga dan many things, masih banyak lagi.

Sekali lagi, saya juga akan membahas di video saya kali ini tentang ‘mengapa tidak semua orang cocok menjadi entrepreneur’.

Jenis orang yang pertama adalah orang yang hanya mengharapkan gaji yang pasti.

Sekali lagi saya katakan, orang yang hanya mengharapkan gaji yang pasti atau manusia tanggal 30 dan tanggal 31. Manusia tanggal 30 dan tanggal 31 ini tidak cocok menjadi seorang entrepreneur.

CEO Mark Zuckerberg gestures while delivering the keynote address at the Facebook F8 Developer Conference in San Francisco, America.
(AP Photo/Eric Risberg)

Karena apa? Karena entrepreneur tidak punya penghasilan yang pasti. Saya beritahu, itu fakta. Karena apa? Channel saya ini adalah channel yang berbicara jujur. Oleh karena itu, mungkin banyak orang yang tersinggung. Banyak orang yang tidak bisa menerima kata-kata saya. Karena saya hari ini membuat channel bukan untuk mempermanis mulut, untuk menyenangkan telinga anda dan menyenangkan hati anda. Tidak.

Saya akan bicara fakta-fakta yang tidak berani dibongkar oleh institusi, sekolah, universitas, perbankan termasuk guru anda. Hari ini saya akan bicara fakta-fakta yang tidak enak didengar. Jadi mungkin anda akan berkata, “Waduh pak, saya ingin menjadi entrepreneur. Tapi pak..” Kata ‘tapi’ ini lebih kuat.

“Saya senang menonton channel Pak Chandra, tetapi saya tidak berani melangkah”. “Saya senang menonton channel Pak Chandra, tetapi saya tidak berani melaju”. “Saya senang menonton channel Pak Chandra, tetapi blablabla”. ‘Tapi’nya itu ratusan. Saya tidak ingin menyenangkan anda. Tetapi, saya hari ini jujur bicara bahwa tidak semua orang cocok menjadi entrepreneur. Termasuk anda yang menonton channel saya.

Tidak semua orang cocok menjadi entrepreneur.

Mungkin anda menonton channel saya hanya karena anda butuh motivasinya. Go ahead, silahkan. Tetapi saya memberikan tips-tips entrepreneurship, saya review kantor, saya review perusahaan besar, saya review teknologi digital masa depan. Mungkin jika anda tidak suka, it’s OK. Saya tidak memaksa. Tetapi, silahkan anda cari video saya tentang motivasi. Jadi apapun yang anda butuhkan, saya sediakan. Tetapi sekali lagi saya katakan, tidak semua orang cocok menjadi entrepreneur. Apalagi anda yang mentalnya tanggal 30 dan tanggal 31. Karena entrepreneur itu bahkan siap tidak digaji.

Entrepreneur itu bahkan siap tidak dibayar.

“Terus, gajinya darimana pak?”. Namanya juga entrepreneur. Saya tidak akan membahasnya kali ini. Silahkan anda tonton video “5 Level Pengusaha”. Bahkan sering tidak ada kepastian. Itu kenyataan jika bicara tentang entrepreneurship.

Oleh sebab itu bicara tentang ketidakpastian, pertanyaan saya: “Anda siap bertahan, gak?”. Karena apa? Entrepreneur itu tidak digaji, tetapi menggaji. Seringkali, CEO atau direkturnya justru tidak gajian. Karena apa? Kalau perusahaannya untung, tidak apa-apa. Kalau perusahaannya merugi, gimana?

Hari ini saya tidak ingin menceritakan yang enak atau asik. ‘Bisnis properti itu menjanjikan’. ‘Bisnis ini menjanjikan’. Kalau hal itu, orang mah bicara enaknya saja. Kalau saya tidak. Saya selalu bicara dari 2 sisi yang berbeda. Tidak enaknya pun saya bicarakan. Hari ini saya menggalakkan orang menjadi entrepreneur. Tetapi saya juga menceritakan resiko-resikonya. Saya juga menceritakan kesulitan-kesulitannya. Saya juga menceritakan tahapan-tahapannya. 5 levelnya.

Banyak orang yang baru di level kedua saja sudah berkata, “Kepala saya pusing, pak. Saya ingin menyerah, pak”. Ya. Karena level anda belum sampai disitu. Itu jenis yang pertama.

Jenis kedua orang yang tidak cocok menjadi entrepreneur adalah orang yang tidak kuat tekanan.

Ini sudah pasti. Jadi ada satu orang murid saya yang berkata seperti ini : “Pak, tidak semua orang bisa seperti Pak Chandra. Karena Pak Chandra itu orangnya bermental kuat. Mentalnya strong”. Yes, I do. Karena saya memang sudah dibentuk dari hidup yang keras sejak kecil. Silahkan anda baca di buku saya ‘Badai Pasti Berlalu’. Bagaimana saya bangun jam 4 pagi itu sudah diceburkan ke kolam renang. Kemudian pulang sekolah jam 1 siang tidur sejenak, makan siang. Lalu jam 3 sore masuk kolam renang lagi. Dan saya hidup seperti itu dari umur 4 tahun sampai umur 14 tahun. 10 tahun dengan rutinitas seperti itu.

Mungkin ada orang yang berkata, “ini adalah abuse child. Ini adalah kekerasan pada anak kecil!”. But, this is me. Inilah hidup saya. Sehingga saya sudah terbiasa hidup dalam tekanan.

Jika hari ini anda bicara ‘tidak kuat menghadapi tekanan’, maka jangan menjadi entrepreneur. Karena entrepreneur itu bukan bicara enaknya doang. Tetapi juga bicara soal mampukah anda menghadapi menghadapi tekanan, khususnya dalam masalah izin, masalah harga, masalah hukum, masalah karyawan, and many thing else.

Saya hari ini bicara ‘tidak enak’nya. Dan saya percaya setelah anda menonton video kali ini, anda tidak mau menjadi entrepreneur. Ya ‘kan? Karena apa? Karena saya bicara faktanya. Tetapi jika anda siap menghadapinya, go ahead. You can be the next entrepreneur. Jadi, anda harus siap menghadapi tekanan.

Lalu, jenis orang yang ketiga yaitu orang yang tidak mau rugi dan tidak berani ambil resiko.

Entrepreneur tidak bisa seperti itu. Entrepreneur itu terkadang ada stok barang tidak laku, ada barang yang expired, kalau anda dalam bisnis distribusi. Misalkan anda membuka showroom mobil. Ada mobil yang berada di gudang selama 3 tahun gak laku dan rusak. Namun, setiap tahun pajaknya harus dibayar. Kalau anda tidak mau rugi, tidak bisa. Entrepreneur harus seperti itu.

Jadi, mindset’nya itu sangat berbeda. Entrepreneur harus siap rugi. Itulah sebabnya banyak roang-orang yang menonton channel saya coba-coba ingin menjadi entrepreneur. Tetapi begitu gagal sekali, tidak tahan, dan akhirnya balik lagi jadi karyawan. Sekali lagi saya katakan, anda tipikal orang yang tidak cocok jadi entrepreneur.

Tetapi ketika anda rugi, ketika anda jatuh, waktu anda terpuruk,  anda punya 2 pilihan. Anda mau lanjut, atau anda mau berhenti dan balik ke kuadran E. Seperti di video saya ‘ESBI’. Yaitu kembali ke kuadran E, kuadran employee. Atau kuadran S. Jika anda bisa balik ke kuadran sebelumnya, maka artinya memang anda cocoknya hidup disitu.

Sekali lagi, ada orang yang memang cocoknya menjadi PNS. Ada orang yang memang cocoknya menjadi karyawan. Tidak cocok menjadi entrepreneur. Dan belum tentu anda sukses menjadi entrepreneur.

Mungkin anda bisa menjadi karyawan yang sukses. Karena ada teman-teman saya yang juga eksekutif, karyawan, sebagai seorang profesional. Sampai tingkatan general manager ada. Sampai tingkatan direktur juga ada. Tetapi meskipun dia seorang karyawan, dia bisa sukses. Tetapi ketika menjadi seorang entrepreneur, dia justru gagal. Jadi tidak masalah.

Jadi sekali lagi, sahabat SB30 yang saya cintai. Jika anda tidak siap menerima tekanan itu, maka anda mungkin siap membesarkan perusahaan orang lain. Tetapi, membesarkan perusahaan sendiri tidak bisa. Your mindset itu tidak cocok. Dan tidak berani ambil resiko. Karena apa? Mungkin kalau anda bekerja di bank, anda menghitung duit orang lain. Tetapi jika anda misalkan membuka usaha sendiri, maka anda menghitung duit anda sendiri. Hilang, keluar dan masuk itu duit anda sendiri.

Jadi sekali lagi saya katakan, tidak semua orang cocok menjadi entrepreneur.

Di video kali ini, saya berbicara keras dan tegas. Tidak semua orang cocok menjadi entrepreneur. Tetapi sekali lagi, jika anda sanggup menerima resiko ini, jika anda tidak termasuk 3 jenis ini, atau anda 3 jenis orang ini tetapi setelah melihat video ini anda tersadarkan dan berani mengambil resiko, mau mencoba, maka go ahead.

Mungkin anda tergolong yang go 1%.

1% orang-orang yang ingin menjadi entrepreneur. 1% orang-orang yang ikut andil di dalam visi ini didirikan. Itulah mengapa saya mengatakan 1%. Saya tidak bilang 10%. Saya tidak bilang 50%. Karena apa? Itu tidak masuk akal. “Kenapa Pak Chandra gak bilang 100% orang saja menjadi entrepreneur?”. Never. Itu tidak akan pernah terjadi. Jadi, bagi saya 1% saja itu sudah sangat-sangat luar biasa.

Demikian sahabat entreprenur video yang saya sharing saya kali ini. Semoga apa yang saya bagikan bisa menginspirasi anda. Karena channel ini bicara blak-blakan. Saya tidak bicara yang enak-enak atau mau didengar. Jika anda tidak suka, silahkan unsubscribe. Jika anda tidak suka, silahkan tinggalkan channel ini. Tidak perlu di’share. Tetapi jika anda suka, silahkan like, comment dan share. Cukup dengan itu saja, anda bisa berbagi kebaikan kepada orang lain.

Resiko jika anda membagikan video ini adalah anda akan ditinggalkan teman-teman anda. Siap terima resikonya? Jika siap terima resikonya, you are the next entrepreneur.

Selalu salam hebat luar biasa..!!

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url