Mengapa Go-Jek Bisa Mengubah 500 Juta Menjadi 200 Triliun Hanya Dalam Waktu 7 Tahun??
<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/3wXAFeQyi3I” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>
Klik disini untuk melihat videonya
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Sebelum anda menikmati video berikut terlebih dahulu saya ingin memberikan anda sebuah informasi penting, yaitu ada 2 hal. Yang pertama adalah digital asset. Yaitu aset masa depan yang sangat luar biasa.
Dan yang kedua adalah teknologi-teknologi 10-20 tahun ke depan yang akan mengguncang semua bisnis di seluruh dunia. Dan bagaimana caranya untuk anda mendapatkan kedua informasi tersebut? Silahkan anda tonton link di bawah ini. Yaitu saya memberikan web seminar online gratis selama 1 jam bersama 2 orang pakar yang sangat luar biasa. Untuk menikmatinya, silahkan klik link tersebut, dan selalu salam hebat luar biasa..!!
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini, saya akan bercerita tentang hal fenomenal apa sih yang terjadi di Indonesia selama 2-3 tahun belakangan? Dan tentunya, saya disini akan membuka video ini dengan sebuah judul yang tentunya sudah anda baca. Yaitu : “Mengapa Go-Jek Bisa Mengubah 500 Juta Menjadi 200 Triliun Hanya Dalam Waktu 7 Tahun?”.
Jadi pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan tentang 5 perubahan besar-besaran yang terjadi di Indonesia selama 3-5 tahun belakangan.
Yang pertama, yaitu industri retail konvensional mengalami penurunan drastis 60-70%.
Jadi, jangan kaget kalau melihat Mangga Dua dan Glodok di Jakarta, atau di Surabaya seperti pasar Turi dan ITC omzetnya turun. Karena apa? Karena belakangan ini kita tahu ada market place baru seperti Lazada, Tokopedia, Traveloka dan sebagainya. Hal itu mulai mendominasi dan terjadi shifting. Kata kuncinya adalah shifting.
Fakta yang kedua adalah bisnis kecil abang-abang tukang ojek menjadi perubahan besar dengan adanya aplikasi Go-Jek dan Grab
yang telah membuat penghasilan mereka bisa mencapai 5 juta sampai 7 juta. Bahkan ada yang mencapai 9 juta sampai 20 juta per bulan. Tiba-tiba, terjadi jutaan lapangan pekerjaan baru. Dan abang-abang ojek offline tiba-tiba kehilangan pekerjaannya. Jadi mau gak mau, mereka bergabung menjadi ojek online.
Yang ketiga, dunia kampus mulai was-was karena kecenderungan belajar anak muda shifting dari kampus offline ke online.
Seperti yang kita lihat, ada satu aplikasi yang namanya ‘ruang guru’. Itu termasuk salah satu lembaga pembelajaran dengan harga yang sangat murah, dan lebih murah daripada bimbingan belajar yang lain.
Fakta yang keempat adalah pemakaian voice notes di HP sekarang sudah menurun drastis dan menuju ke era data.
Sehingga membuat industri telekomunikasi mengubah arah bisnis. Itulah sebabnya pulsa telepon semakin lama semakin murah. Karena sekarang dengan WA call saja, anda sudah bisa melakukan video conference.
Yang kelima, yaitu konsumen perbankan mulai meninggalkan loket bank dan beralih ke mobile banking dan internet banking.
Bahkan sekarang sudah ada fintech dan sebagainya. Itu semua hanyalah 5 fakta yang terjadi di Indonesia. Di China, negara yang sudah sangat maju, hampir semua sektor industri terpukul habis-habisan oleh perubahan shifting habis-habisan. Dan terjadi distrupsi di semua sektor.
Sekali lagi, saya bukan pertama kalinya membuat video ini. Tetapi sudah berkali-kali saya membuat video seperti ini. Saya ambil satu contoh tentang Go-Jek. Go-Jek itu dirintis pada tahun 2011. Kemarin saya sharing dengan 2 orang sahabat saya. Yang pertama adalah Bapak Hendy Setiono. Anda bisa lihat, beliau adalah sahabat saya, CEO dari Kebab Baba Rafi enterprise. Beliau memiliki cabang di 9 negara dan lebih dari 3 ribu cabang. Kebab chain terbesar di seluruh dunia. Beliau juga memiliki banyak sekali sektor usaha yang bergerak di bidang makanan seperti udang dan sebagainya.
Beliau ini pada tahun 2011 ikut diundang di suat event bernama GEPI. Waktu itu, GEPI itu adalah salah satu acara yang diadakan di tahun 2011 untuk startup-startup di Indonesia yang akan mendominasi di masa yang akan datang. Dan salah satu jurinya adalah Hillary Clinton. Istri mantan presiden Bill Clinton. Beliau adalah istrinya. Acara tersebut luar biasa. Dimana kita tahu ceritanya Nadiem, CEO Go-Jek.
Beliau adalah salah satu peserta disana. Dan beliau waktu itu nge’pitch. Nge’pitch itu artinya meminta pendanaan untuk startup’nya. Hanya sebesar 500 juta Rupiah. Dia menceritakan ide yang waktu itu masih banyak orang yang belum mengerti. Ojek bakal online, orang tinggal order dari HP, ojek bisa datang sendiri ke rumah.
7 tahun yang lalu, itu adalah sesuatu yang sepertinya sangat aneh dan tidak masuk akal.
Tetapi, sekarang saya membuat video ini di tahun 2018. Dan anda sudah tidak asing lagi order makanan dari Go-Jek. Anda diantar kesana kemari dengan Go-Jek. Anda pesan massage dari Go-Jek. Anda pesan box dari Go-Jek. Anda bisa pesan apapun dari Go-Jek.
Sebetulnya 7 tahun yang lalu, seorang Nadiem sudah melihat peluang ini. Tetapi, waktu itu pendanaannya cuma butuh 500 juta, menurut sahabat saya Bapak Hendy Setiono. Dan Bapak Hendy Setiono melewatkan peluang itu, pendanaan 500 juta. Dan sekarang, valuasi dari perusahaan Go-Jek per tahun 2018 adalah 14,1 miliar US Dollar. Karena Go-Jek sekarang bukan lagi perusahaan Indonesia, tetapi sudah perusahaan internasional. Namun asli karya anak bangsa.
Wah.., keren banget ‘kan? Saya juga turut bangga karena ada anak bangsa yang mampu menciptakan suatu startup bisnis yang bisa berskala internasional, dimulai dari Indonesia.
Sahabat entrepreneur, 14,1 miliar US Dollar itu setara dengan 200 triliun. Dengan kurs US Dollar kurang lebih 14-15 ribu Rupiah. Pertanyaan saya sekarang satu : Kenaikannya berapa kali lipat? 400 ribu kali lipat..! Woow.., 400 ribu kali lipat..!
Jadi apabila anda meletakkan dana 1 juta, dana 1 juta itu dikalikan 400 ribu kali lipat. Maka, berapa dana anda sekarang? Itulah sebabnya mengapa orang kaya semakin kaya. Orang sukses semakin sukses. Karena apa? Dia bisa membaca peluang.
Sahabat entrepreneur, ketika kompetisi GEPI, juara duanya itu siapa? Tidak banyak orang yang tahu. Orang selalu mengenal juara satu. Pelari tercepat di olimpiade, orang cuma kenal Usain Bolt. Kemudian juara renang dunia nomor satu, orang cuma mengenal nama orang nomor satu.
Juara tinju nomor satu, orang cuma mengenal nama orang nomor satu. Orang jarang mengenal yang nomor dua. Memang menjadi nomor dua itu tidak mengenakkan. Tetapi, bukan berarti nomor dua itu tidak hebat. Kebetulan yang nomor dua adalah salah satu sahabat saya yang bernama Regi Wahyu. Anda lihat disini. Saya sudah pernah mewawancarai beliau di video saya : “Jika Anda Tahu Industri ini”. Silahkan anda tonton videonya disini.
Bapak Regi Wahyu ini adalah salah satu peserta saat itu. Beliau juga membawa perusahaan data waktu itu, tetapi beliau mendapatkan juara dua. Sekarang setelah 7 tahun berselang, sahabat saya Bapak Regi Wahyu ini mendirikan satu lagi perusahaan startup, namanya Dattabot yang didirikan pada tahun 2015, 3 tahun yang lalu.
Itu adalah salah satu perusahaan data terbesar di Indonesia. Menaungi 180 juta data. Dan melalui anak perusahaannya yang bernama HARA, beliau memang ingin fokus kepada data agrikultur nomor satu di dunia. Yang mana 38,7 juta petani di Indonesia akan disejahterakan.
Jadi, HARA ini adalah sebuah perusahaan yang akan menjadi the next Go-Jek.
Kalau Go-Jek memang membangun sistem transportasi. Memberikan solusi transportasi bagi orang yang tidak punya motor. Dan juga memberikan solusi untuk mempercepat makanan datang. Sedangkan HARA memberikan solusi bagi petani. Jadi, petani adalah supir-supir Go-Jek berikutnya.
Dan selain petani, ada juga orang yang ceritanya menjadi supir Go-Jek yang pekerjaannya adalah mengoleksi data tanah-tanah pertanian. Seperti luas lahannya, kemudian hasil panennya. Pekerjaannya adalah mengoleksi data tersebut. Yang mana dari data itu, dia akan mendapatkan komisi layaknya supir Go-Jek. Singkat cerita, menarik sekali bukan proyek besar ini? Untuk lebih jelasnya, hari ini saya tidak akan bercerita panjang lebar. Anda bisa menonton di sebuah seminar yang sudah saya berikan secara online yang sangat istimewa selama 1 jam, gratis di web seminar.
Silahkan anda tonton web seminar tersebut di link deskripsi. Dan juga silahkan anda tonton web seminar’nya disini. Disitu saya memberikan edukasi lengkap. Kami ngobrol bertiga lengkap tentang apa itu teknologi masa depan. Apa itu industri masa depan. Dan HARA adalah the next Go-Jek. Apakah anda mau melewatkan peluang ini? Ini sangat penting.
Ingat, orang sukses adalah orang yang mampu membaca peluang.
Saya akan bahas di video saya berikutnya, yaitu bagaimana saya menemukan sebuah video seorang Jack Ma, pendiri Alibaba. Yang mana beliau meyakinkan kepada para investor di tahun 1999. Saya menemukan video singkatnya, sekitar 2 sampai 3 menit.
Nanti akan saya bahas disana, bagaimana Jack Ma meyakinkan para investor bahwa dia percaya Alibaba akan menjadi suatu perusahaan yang besar di masa yang akan datang. Tetapi, dia bicara itu di tahun 1999. Dimana beliau waktu itu masih berusia 35 tahun. Beliau masih kurus, masih culun, tetapi luar biasa sekali. Jadi, silahkan anda tonton videonya. Menakjubkan banget! Seandainya anda punya mesin waktu untuk kembali ke tahun 2011, apakah anda mau invest ke Go-Jek? Jelas..
Jika anda punya mesin waktu untuk kembali ke tahun 1999, ketika waktu itu Jack Ma menawarkan pendanaan dan anda menjadi salah satu investor, apakah anda akan tertarik? Jelas.. Mesin waktunya akan hadir kembali di HARA. HARA memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.
Jadi demikian sahabat entrepreneur edukasi kali ini. Saya sudah bercerita tentang mengapa orang sukses semakin sukses? Karena dia tidak pernah melewatkan peluang. Demikian edukasi kali ini. Jangan lupa lihat di link deskripsi. Sukses untuk kita semua, salam hebat luar biasa..!!