JANGAN PERNAH MENIRU ATTA HALILINTAR !!!
Klik disini untuk melihat videonya
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di video kali ini saya akan selalu berkata mengapa ‘anda jangan pernah meniru Atta Halilintar’? Dan sebelum saya bongkar isi video ini, nomor satu, pastikan anda subscribe dulu channel Success Before 30 sekarang juga! Saya tunggu.
Oke, terima kasih sahabat entrepreneur. Jadi, mengapa saya menyuruh ‘anda jangan pernah meniru Atta Halilintar’? Saya pernah mewawancarai beliau di video ini : “Atta Halilintar di Usia 23 Tahun mencetak 30 Miliar”. Sudahkah anda menonton video itu? Silahkan anda tonton.
Saya tahu bagi anda, para haters’nya Atta Halilintar, anda pasti senang dengan judul ini ‘kan? Yeei, seneng banget! Tetapi, hari ini saya membuat video ini bukan untuk memuaskan haters atau non haters. Bagi saya itu gak penting. Karena saya disini bukan mencari view.
Karena saya disini cuma ingin memberikan anda content dari channel kami.
Yaitu channel kami adalah channel edukasi. Channel positif. Jadi, kami tidak pernah mau peduli dengan hal yang sifatnya negatif. Bagi saya, hal itu tidak penting. Tidak terlalu penting bagi saya. Yang terpenting disini adalah bagaimana anda bisa mendapatkan message atau suatu pesan dari video ini.
Ada 3 jenis reaksi jika anda menonton video Atta Halilintar. Nomor satu, anda itu tipe yang pertama. Yaitu iri, jengkel, marah, merasa dia sok pamer, dan anda selalu menghubungkan dia dengan kemewahan. Mobil mewah lah, rumah mewah lah. Itu style’nya Atta Halilintar. Saya mau tegaskan pada anda disini. Itu tipe yang pertama. Akhirnya, manusia-manusia tipe pertama ini bisanya cuma menggerutu. Karena manusia itu begini. Karena saya mengerti masalah mindset, manusia itu ada tipikal yang pertama. Yaitu adalah tipikal yang ‘di bawah’.
Jadi kalau tipikal manusia ‘di bawah’, kalau melihat kemewahan, yang mana dia tidak pernah merasakan kemewahan itu pasti jengkel. Contohnya dia melihat orang lain posting di Instagram. Makan enak, sekali makan itu habis uang 15 juta. Sedangkan anda mungkin jangankan punya 15 juta, untuk punya uang 150 ribu saja, susahnya setengah mati.
Anda itu kebetulan punya Instagram. Dan anda itu bisanya cuma menghujat. Dia pamer kekayaan lah, sok mewah. Kenapa? Karena anda GAK MAMPU. Anda tidak akan pernah mampu. Sehingga orang yang tidak akan pernah mampu itu reaksinya adalah cuma iri, jengkel, nyinyir, marah. Dan akhirnya, anda mencoba segala macam cara supaya anda bisa meraih kehidupan seperti itu. Dan anda mencari dengan cara instant rewards. Instant rewards itu apa? Instant rewards itu adalah mencari hadiah yang instan.
Dan akhirnya, anda menghalalkan segala cara untuk bisa memiliki gaya hidup seperti itu. Dan ujung-ujungnya, karena anda menghalalkan segala cara, maka ujung-ujungnya anda tetap tidak mampu. Ujung-ujungnya, attitude anda menjadi suka iri dan menghindar. Dan orang yang suka menghina, percaya pada saya, anda tidak akan pernah sampai di level itu. Itu adalah sikap mental yang menurut saya harus anda perbaiki.
Mengapa saya bisa berkata demikian? Saya bukan membela Atta Halilintar disini. Namun karena saya juga pernah ada di posisi Atta Halilintar. Dulu saya kuliah di Universitas Surabaya. Di Ubaya, yang mana disana banyak anak orang kaya. Mereka ke kampus naik mobil mewah. Dan saya pun bingung, “Ini mau kuliah atau mau pameran mobil?”. Sedangkan, saya cuma naik motor. Motor itupun pemberian orang tua.
Apakah saya iri? Tidak. Karena orang tua saya mendidik saya dengan satu kalimat. “Jangan panas dan jangan iri dengan teman kamu. Karena yang hebat itu bukan teman kamu. Tetapi orang tua teman kamu, karena bisa memberikan anaknya mobil”. Kata-kata ini luar biasa sekali. Dan akhirnya, saya harus berpikir bagaimana supaya saya bisa sehebat orang tuanya. Bukan sehebat teman-teman saya. Tetapi sehebat orang tuanya. Itu penting sekali. Jadi itu yang pertama.
Reaksi anda yang kedua ketika menonton video Atta Halilintar adalah anda pasti diam, bingung, dan akhirnya cuma menikmati video saja. Dan hanya memberikan komentar seperti ini : “Doakan saya ya, semoga suatu hari saya bisa seperti mereka”. Jadi cuma kata-kata ‘doakan saya’. Tidak ada yang salah sih, dengan kata-kata doakan saya. Tetapi seolah-olah anda hanya menelan air liur, anda cuma pengen, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Itu reaksi yang kedua.
Reaksi yang ketiga adalah yang mau saya ajarkan dalam video ini. Anda jangan meniru gaya hidupnya Atta Halilintar. Jangan. Tetapi, anda harus meniru cara kerjanya. Itu yang mau saya tegaskan melalui video ini. Yaitu, tirulah cara kerjanya. Mengapa dia bisa menjadi seorang Atta Halilintar. Anda harus meniru bagaimana dia ketika berusia 13 tahun, dia sudah berdagang handphone.
Silahkan anda baca bukunya, ‘Gen Halilintar’. Ada kisah dari bapak ibunya.
Bagaimana mereka itu keliling, berdagang, dari satu negara ke negara yang lain. Kemudian apa yang mereka makan, apa yang mereka pakai di baju mereka. Mereka dagang dari satu tempat ke tempat lain. Itu semua diperdagangkan. Zaman dulu gak ada YouTube. Kalau zaman sekarang ada YouTube, lebih luar biasa lagi. Jadi, mereka itu pedagang sejati. Dan anda harus mempelajari hal itu.
Jadi, jangan cuma iri dan jangan cuma nyinyir. YouTube ini sebagai salah satu sarana untuk berbagi apapun yang positif.
Tetapi bagi orang yang hanya penikmat YouTube, karena mereka tidak pernah melihat hal seperti itu, pasti dia berpikir, “Sok pamer” lah, “sok hebat” lah, sok begini, sok begitu. Itu hal yang keliru banget.
Dulu ketika tidak ada YouTube, anda tidak tahu. Sekarang ada YouTube, mengapa anda justru seperti itu? Kenapa? Karena mungkin, jangan-jangan anda belum pernah melihat kemewahan seperti itu. Sehingga anda cuma bisa ngomong “sok pamer”. Tidak. Dan bagi saya, hal itu wajar saja. Bahkan hebat sekali, menurut saya. Karena apa yang dia ceritakan itu bisa didagangkan kembali. Apa yang dipakainya bisa menghasilkan uang lagi.
Berarti secara tidak langsung, keluarga Gen Halilintar itu sudah menerapkan semua isi ilmu video saya. Karena itu yang juga saya lakukan. Orang sukses itu adalah bagaimana dia mengubah sampah menjadi uang. Sedangkan orang gagal, adalah bagaimana memakai uang dan akhirnya menjadi sampah. Yang kebalik disini. Jadi anda harus paham. Gunakanlah sampai itu agar bisa menjadi uang. Sampah aja bisa jadi duit, coba anda bayangkan. Sedangkan anda kalau dititipin duit, ujung-ujungnya cuma jadi sampah.
Intinya, anda meniru Atta Halilintar itu jangan meniru gaya hidupnya, rumahnya yang seharga 25M, atau mobilnya yang harganya milyaran. Jangan meniru itu. Karena anda ingin segera/instan dalam memiliki gaya hidup seperti itu. Tidak bisa.
Tiru cara kerjanya. Beliau tidur hanya berapa jam per hari. Tiru bagaimana ekstra kerja kerasnya. Dan itu betul-betul saya lihat dari filosofi kedua orang tuanya. Kuat sekali, dan itu tidak mudah, menghidupi 11 anak. Jadi, halo ibunya Atta Halilintar.. Ibu Halilintar Lenggogeni dan juga bagi Pak Halilintar, bagi yang menonton video ini. Saya mengucapkan ‘salut’ kepada putra anda. Putra anda sangat luar biasa. Saya tahu anda adalah great parents. Anda adalah orang tua yang hebat karena bisa mendidik 11 anak tanpa baby sitter. Itu bukan hal yang mudah.
Saya saja punya dua anak harus pakai baby sitter. Sedangkan anda bisa membesarkan 11 anak tanpa baby sitter. It was amazing! Saya harus belajar ilmu parenting’nya itu. Jadi saya mau tegaskan disini bahwa anda jangan meniru gaya hidupnya. Tetapi, tirulah cara kerjanya. Jadi itu poin yang ingin saya sampaikan. Jadi, anda jangan cuma iri. “Kok bisa?”. Harusnya anda mengubah mindset anda : “Bagaimana supaya bisa?”.
Jadi sekali lagi, tonton video wawancara saya. Ada 2 part disitu. Yang pertama adalah “Atta Halilintar Mencetak 30 M di Usia 23 Tahun”. Video yang kedua adalah “Atta Halilintar Dikeluarkan dari Sekolah”. Silahkan anda tonton versi lengkapnya disini. Dan silahkan tonton video-videonya yang memang membahas banyak tentang kisah hidupnya. Jadi bukan cuma pamer kekayaan, tiap hari enjoy life. Jangan seperti itu. Bukan seperti itu. Itu semua didapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Pertanyaan saya, di usia 11 tahun saja beliau sudah berdagang. Bahkan sambil menggandeng keempat adiknya, di usia 13 tahun. Sedangkan anda, di usia 11 tahun ngapain? Sedangkan anda, di usia 13 tahun ngapain? Lalu sekarang anda bisanya cuma nyinyir, bisanya cuma marah-marah. Please deh, adik-adik.
Jadi bagi adik-adik disini yang menonton video saya, anda jangan meniru sikap negatif yang bisanya cuma mencela. Tetapi, anda juga harus belajar bagaimana agar adik-adik suatu hari bisa sesukses kakak Atta Halilintar. Itulah pesan saya untuk anda melalui video ini. Demikian untuk video kali ini.
Sekali lagi jangan tiru gaya hidupnya, tapi tirulah cara kerjanya bagaimana sehingga beliau bisa sukses.
Demikian pesan dari video ini. Semoga bagi anda yang menonton video ini, bagi anda yang suka silahkan share atau berbagi. Bagi anda yang tidak suka, tidak berbagi juga tidak apa-apa.
Jika anda mencela video ini, sekali lagi yang rugi anda, bukan kami. Karena kami memberikan positif, ada message yang selalu kami bagikan. Dan saya tidak akan pernah peduli dengan orang yang mencela video ini. Karena saya akan tetap berbagi hal yang positif. Jika anda tetap mencela, anda yang akan tuai akibatnya. Dan itu bukan masalah saya. Tetapi, itu adalah masalah anda.
Sukses untuk anda, dan ada 2 video disini, silahkan ditonton. Jangan lupa loncengnya diaktifkan. Dan jangan lupa subscribe. Salam hebat luar biasa..!!