3 Kondisi Ekstrem yang Bisa Mengubah Hidup Anda
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Apakah kamu saat ini ingin bunuh diri? Kondisi anda memprihatinkan? Anda sudah hampir menyerah? Dan anda merasa diri anda tidak berdaya? Merasa lelah, merasa gak berguna? Tonton video ini sampai selesai. Karena video ini akan menjelaskan : “3 Kondisi Ekstrem yang Bisa Mengubah Hidup Anda”.
Apakah kamu merasa dirimu yang paling malang? Apakah saat ini anda merasa diri anda yang paling lelah? Dan apakah anda merasa saat ini diri anda yang paling tidak berguna? Apakah saat ini anda merasa diri anda yang paling tidak berdaya? Apakah anda saat ini merasa di dalam hidup tidak punya harapan lagi? Semoga video ini bisa memberikan jawaban atas masalah yang sedang anda hadapi saat ini.
Sahabat entrepreneur, sebetulnya saya mempelajari bahwa banyak orang-orang sukses, mereka itu pernah mengalami sebuah kondisi ekstrim dalam hidup mereka. Dan kondisi ekstrim itu pilihannya cuma dua. Anda bangkit, atau anda hancur. Selesai.
Jadi sebetulnya, bagi anda yang saat ini kondisinya lagi hancur, lagi bangkrut, lagi putus cinta, lagi galau karena habis diputusin pasangannya, semoga video ini bisa memberikan anda sebuah kekuatan.
1. Kondisi terdesak
Kondisi ekstrem yang pertama adalah kondisi terdesak. Bahasa Indonesianya adalah ‘kepepet’. Anda tahu tidak? Banyak orang besar yang dulunya hidup terdesak. Keluarganya miskin, orang tuanya bangkrut, orang tuanya cerai, keluarganya hancur berantakan. Tetapi, banyak orang-orang besar yang lahir dari keluarga seperti itu. Mereka lahir dari kondisi ekstrem.
Saat ini bagi anda yang kondisinya sedang ekstrem, seperti yang saya ceritakan, coba bandingkan diri anda dengan kondisi orang-orang yang sangat terkenal di muka bumi ini. Ada banyak tokoh. Saya tidak perlu membahasnya. Ada banyak sekali. Jika anda baca biografi mereka, banyak kondisi ekstrem dalam hidup mereka yang ‘habis-habisan’. Mungkin, jauh lebih parah dari kondisi anda sekarang. Tetapi, mereka tetap bisa bangkit.
Karena itu di buku saya ‘Badai Pasti Berlalu’, mengapa judulnya pun cukup ekstrem? ‘Badai Pasti Berlalu’. Karena disitu saya menceritakan tentang kondisi hidup saya dulu. Saya juga pernah mengalami kondisi ekstrem dalam hidup saya. Saya juga pernah hampir bunuh diri. Di video saya juga sudah saya bahas. Di buku juga sudah saya bahas.
Jadi, kondisi terdesak itu membuat seseorang bisa berpikir di luar nalar. Di luar logika.
Manusia tidak akan bertumbuh dan maju di dalam kondisi nyaman.
Saya ulangi sekali lagi, manusia tidak akan bertumbuh dan maju di dalam kondisi nyaman. Tidak akan. Manusia bisa maju dan berkembang dalam kondisi tidak nyaman, aliaas keluar dari zona nyaman. Jika setiap hari makan cukup, tidur cukup, kemudian orang tua menghidupi anda, punya rumah, punya mobil, punya segalanya, trust me. Memang hidup anda nyaman. Tetapi, anda tidak dapat belajar apa-apa. Anda tidak belajar apa-apa. Kondisi anda semuanya baik-baik saja. Kondisi ekstrem tidak terjadi di dalam hidup anda.
Kalau misalkan kondisi anda saat ini baik-baik saja, maka syukurilah. Saya tidak mengatakan kondisi anda harus menjadi ekstrem untuk anda belajar sesuatu. Tetapi saya beriitahu. Jika anda saat ini sedang dalam kondisi ekstrem, maka bersyukurlah. Karena bisa jadi ini merupakan titik balik. Your turning point in your life. Ini adalah titik balik di dalam hidup anda.
Jadi apabila anda dalam kondisi terdesak, entah itu masalah keuangan, entah itu masalah keluarga yang morat-marit, keluarga yang hancur, atau mungkin saat ini anda harus kehilangan seorang anak ayng anda cintai. Atau bisnis anda sedang dikejar bank. Atau saat ini kondisi anda seperti apapun itu.
Jika anda sedang terdesak, maka inilah kesempatan anda yang terbaik untuk anda belajar. Merenung. Merenungi apa kesalahan anda selama ini. Disinilah kesempatan yang sangat luar biasa. Saya yakin, banyak orang-orang besar yang lahir dalam kondisi seperti ini.
2. Kehilangan orang yang anda cintai
Yang kedua. Kondisi ekstrem yang kedua, yaitu kehilangan orang yang anda cintai. Mungkin saat ini anda menyayangi ayah anda atau menyayangi ibu anda. Atau anda saat ini menyayangi anak anda. Mencintai pasangan anda. Tetapi karena kondisi ekstrem, memaksa anda untuk kehilangan mereka. Entah itu karena kematian, entah itu berpisah karena sebab apapun yang saya tidak tahu. Tetapi intinya, anda harus kehilangan orang yang anda cintai. anda harus berpisah dengan mereka.
Anda mungkin merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Anda mungkin merasa sangat terpukul. Hancur secara mental, secara fisik. Anda mungkin tidak mau makan di saat itu. Anda mungkin tidak bernafsu makan. Dan anda mungkin sudah tidak punya nafsu untuk hidup. Kondisi seperti ini, kehilangan seperti ini seringkali membuat orang akhirnya menjadi depresi. Membuat orang akhirnya mengalami fase hidup yang belum pernah anda alami sebelumnya. Kondisi yang belum pernah anda alami.
Saya masih ingat ketika saya SD. Saya mempunyai seorang teman. Dia adalah anak seorang pengusaha kaya raya. Setiap hari ada sopir yang mengantar dia ke sekolah. Mobilnya berjejer. Tetapi dalam waktu singkat, ayahnya meninggal dan semua bisnis ayahnya hancur. Dan akhirnya, dia ke sekolah mau naik becak pun uangnya tidak ada.
Kondisi ekstrem itulah yang memaksa dia keluar dari kenyamanannya. Kondisi ekstrem itulah yang membuat dia terdesak dalam kondisinya. Apakah dia sempat bingung dan galau? Yes. Apakah sifatnya berubah? Yes. Apakah dia lebih pendiam dari biasanya? Yes. Apakah dia kelihatannya menjadi aneh? Yes. Itulah kondisi ekstrem.
Bagi anda yang saat ini mengalami perubahan-perubahan yang tidak bisa anda atasi, video ini memang ditujukan untuk anda. Tetapi, tahukah anda? Justru ketika anda kehilangan orang-orang yang anda cintai, maka anda mengalami satu fase baru dalam hidup anda.
Fase inilah yang dinamakan pendewasaan mental.
Pendewasaan mental ini seringkali terjadi ketika anda mengalami kondisi ekstrem. Saya tidak mengatakan selalu. Tetapi seringkali hal ini dilakukan ketika anda mengalami kondisi ekstrem. Karena banyak orang besar yang lahir dari titik terpuruk dalam hidupnya. Dan dari situ dia bisa bangkit.
Saya sendiri, ketika saya mengalami kondisi ini adalah ketika saya berusia 19 tahun. Yaitu, ayah saya harus kehilangan usahanya. Ibu saya ditipu oleh partner usahanya. Bangkrut. Kemudian, di usia 22 tahun saya harus kehilangan ibu yang saya cintai. Kondisi ekstrem. Sudah kehilangan usaha, kehilangan orang yang saya cintai pula. Rumah pun, kami sempat tidak punya.
Tetapi, kondisi ekstrem itulah yang menjadikan Chandra Putra Negara hari ini. Saya bicara ini karena saya juga mengalami. Saya bukan hanya mengutip cerita orang lain. Tetapi saya sendiri mengalaminya. Ketika saya mengalaminya, saya bisa menceritakan ini dengan bahasa yang sangat lugas, to the point, dan seperti seolah-olah saya bukan mengutip kisah orang lain. Saya betul-betul mengalaminya, dari kisah saya sendiri.
Bicara soal ini, saya sangat merasakan apa itu kondisi yang sangat ekstrem di dalam hidup saya. Kehilangan orang yang saya cintai. Namun, kehilangan finansial itu tidak masalah. Kehilangan uang itu tidak masalah. Saya bisa cari lagi. Tetapi kehilangan spirit, kehilangan motivasi, kehilangan semangat hidup, itulah yang paling parah. Anda bisa tidak punya semangat kerja, tidak bisa punya semangat bangkit. Terpuruk dalam kondisi yang paling parah.
Tetapi, justru peristiwa itulah yang mengubah hidup saya.
Kondisi itulah yang mengubah hidup saya selama ini. Saya bangkit. Dalam waktu 3 tahun setengah, saya bisa mengatasi itu semua. Kisah lengkapnya ada di buku ‘Badai Pasti Berlalu’.
3. Mengalami kecacatan fisik
Kondisi ekstrem yang ketiga, yaitu mengalami kecacatan fisik. Sahabat entrepreneur, saya memiliki sahabat seorang motivator hebat dari Australia, namanya Nick Vujicic. Tahukah anda? Dia adalah seorang pengusaha sukses. Seorang pengusaha properti, seorang motivator, dan seseorang yang menginspirasi dunia. Bukunya juga menjadi best seller.
Nick Vujicic dilahirkan dengan kondisi tidak punya tangan dan tidak punya kaki. Terus terang, saya juga bingung. Mengapa orang tuanya kuat. Orang tua mana sih, yang ingin anaknya cacat? Kalau anda punya anak cacat, mau gak sih? Pasti tidak mau ‘kan? Dua tangan, dua kaki, fisiknya tidak lengkap. Tetapi dia justru diizinkan mengalami kecacatan fisik seperti itu.
Seandainya Nick Vujicic hari ini tidak mengalami sebuah kecacatan seperti itu, maka tidak ada Nick Vujicic seperti hari ini. Justru karena Nick Vujicic mengalami kecacatan fisik seperti ini, kondisi ekstrem seperti ini, menjadikan dia menjadi orang besar seperti saat ini.
Contoh kedua ada di Indonesia. Anda tahu bapak Hendra Wijaya? Hendra Wijaya adalah seorang pelari ultra run pertama di Indonesia. Ultra run adalah berlari ratusan kilometer. Dan hebatnya, dia pernah berlari di Kutub Utara, di kondisi yang sangat ekstrem, sangat minus, sangat dingin sekali, suhunya di bawah 00 Celsius.
Tetapi bapak Hendra Wijaya sebelum menjadi pelari ultra run dan pengusaha sukses seperti hari ini, tahukah anda? Dia pernah mengalami yang namanya kelumpuhan. Kelumpuhan itu tidak mengganggu ‘cacatnya hidup’ mereka. Tetapi kelumpuhan itulah yang membangkitkan semangat hidup mereka. Itulah sebabnya hari ini bapak Hendra Wijaya mengalami suatu hal yang sangat luar biasa.
Sahabat entrepreneur, saya hari ini ingin sharing suatu hal.
Bahwa jika anda ingin sukses, maka apabila terjadi kondisi ekstrem, anda jangan pernah menyerah. Dan anda pasti bisa menjadi orang yang luar biasa. Semoga anda dikuatkan melalui kondisi ini. Dan semoga anda menjadi luar biasa setelah peristiwa hari ini. Saya yakin kondisi ekstrem ini bisa mengubah hidup anda.
Jangan terpuruk, jangan galau, jangan merasa hancur. Anda harus bisa bangkit. Semoga ini menjadi titik awal kebangkitan hidup anda.
Sahabat entrepreneur, saya doakan masalah anda segera berlalu. Badai pasti berlalu. Berikan komentar dan like anda di bawah ini. Silahkan share atau berbagi kepada teman-teman anda. Jangan lupa subscribe serta loncengnya diaktifkan. Ada 2 video disini silahkan ditonton untuk berbagi kesempatan pada hidup anda.
Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa..!!