3 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula!!!
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!!
Apakah anda pengusaha pemula? Tidak masalah. Selamat mencoba, bagi anda pengusaha pemula. Tetapi, seringkali para pengusaha pemula itu memiliki beberapa kesalahan-kesalahan fatal. Di edisi kali ini, saya akan membahas : “3 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula Pada Saat Mebangun Usaha Mereka”.
Intinya, lebih baik anda melakukan kesalahan tetapi anda perbaiki. Daripada anda tidak mencoba sama sekali. Jadi apabila anda mengalami kesalahan, it’s Ok. Tetapi, ada 3 kesalahan fatal yang sebenarnya dari video ini bisa anda hindari. Semoga video ini bisa menyadarkan anda supaya ke depannya usaha anda bisa berjalan dengan lebih baik.
1. Melakukan semuanya sendiri
Kesalahan fatal yang pertama adalah melakukan semuanya sendiri. Jadi, semuanya anda kerjakan sendiri. Mengirim sendiri, packing sendiri, melayani konsumen sendiri. Kemudian buka toko sendiri, tutup toko sendiri, nyapu sendiri.
Begini, sahabat entrepreneur.. Mempekerjakan karyawan itu memang butuh biaya. Saya tahu itu. Tetapi sekali lagi, you can’t do it alone. Anda tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Itulah sebabnya singkatan CEO itu artinya adalah Chief Executive Officer. Bukan Chief Everything Officer. Jadi anda harus tahu itu.
CEO itu bukan Chief Everything Officer. Bukan. Jadi, jangan pernah melakukan semuanya sendiri. Anda tetap butuh tim. Jadi minimal, ada orang yang membantu mengurus socmed anda. Ada orang yang bisa membantu mengurus pelayanan, ada orang yang membantu customer service. Intinya, apapun level pengusaha anda, mau itu level 1, level 2, atau level 3,
bagaimana anda bisa lulus ke level berikutnya jika anda melakukan semuanya sendiri?
Memang saya tahu, sebagai seorang direktur, sebagai seorang pemimpin di usaha anda, anda memang harus bisa mengerjakan semuanya. Seorang koki, contohnya. Anda membuka restoran. Memang anda bisa bergantung pada karyawan anda untuk urusan memasak. Tetapi, anda harus bisa memasak ketika koki anda tidak masuk kerja. Anda buka salon, contohnya. Jika karyawan anda tidak masuk, maka anda harus bisa memotong sendiri. Memang betul.
Jika anda hari ini punya bengkel, contohnya. Anda tidak bisa mengandalkan montir anda untuk menyelesaikan masalah itu. Anda sendiri harus bisa. Tetapi sekali lagi, anda harus belajar trust. Belajar percaya dengan orang lain. Belajar mendelegasikan sesuatu yang bisa dikerjakan orang lain. Karena banyak orang yang terlalu mandiri. Semuanya dikerjakan sendiri. Tidak bisa. Itu kesalahan fatal bagi para pemula. Jelas ya..
Dan anda juga jangan terlalu mudah percaya pada orang lain. “Karena terlalu mudahnya, karena terdoktrin bisnisnya jalan, pemiliknya jalan-jalan. Saya ‘kan pengen seperti itu pak”. Saya beritahu anda. Jika anda belum menemukan tim yang tepat, orang yang tepat, jangan sampai anda meninggalkan bisnis anda. Belum. Jadi, saya tidak akan membahasnya disini. Tetapi yang akan saya bahas disini adalah kesalahan fatalnya.
Jadi intinya, kesalahan fatal yang saya jelaskan disini adalah bukan untuk meninggalkan usaha anda. Tetapi belajar untuk percaya kepada orang yang akan anda serahkan atau delegasikan tugas anda.
2. Melihat semua peluang sebagai lumbung emas
Yang kedua. Kesalahan fatal yang kedua adalah melihat semua peluang sebagai lumbung emas. Ini fatal. Misalkan hari ini anda baru menjual HP. Besok atau minggu depan ada peluang menjual cashing HP. Lalu menjual atau usaha kayu, lalu batu bara, lalu jual beli mobil. Dan akhirnya, jualan es kepal milo. Sepertinya bagi anda semua peluang itu lumbung emas. Sepertinya, semua peluang itu bagus. Saya beritahu anda satu hal. Itu adalah kesalahan fatal.
Belajarlah untuk fokus. Saya tidak mau membahas masalah fokus disini. Karena sudah terlalu banyak video saya yang membahas masalah fokus. Ada juga yang berkata seperti ini, “Pak Chandra, videonya kok mengulang-ulang sih? Pak Chandra ini cuma mengulang-ulang video yang lama”. Saya ingin menggaris bawahi di video ini bahwa ‘Saya ulang saja anda belum lakukan kok. Saya ulang berulang kali juga anda tetap belum lakukan’. Dan saya memotivasi anda untuk menjadi pengusaha. Bukan memotivasi anda untuk mendengarkan khotbah saya. Mengerti ya..
Seringkali orang itu kalau diulang-ulang itu tetap belum melakukan. Apalagi yang tidak diulang? Karena itu saya sengaja mengulang isi video saya dari materi sebelumnya itu tujuannya satu : YOU DO IT! Anda lakukan. Dan sekali lagi, anda harus belajar fokus.
Kesalahan fatal itu adalah jangan melihat semuanya sebagai peluang, sebagai lumbung emas.
Tidak ada. Memang saat ini saya mengembangkan 6 perusahaan. Tetapi saya fokus di perusahaan saya yang pertama. Itu saja memakan waktu 19-20 tahun. Lalu usaha saya yang kedua, usaha yang ketiga dan seterusnya itu pun sudah ada tim yang tepat untuk mengurus usaha saya. Tetapi saya fokus di satu usaha lebih dari 20 tahun. Barulah saya bisa delegasikan. 20 tahun, and still doing the business until today. Dan saya masih melakukan usaha saya sampai hari ini.
And I still focus. Banyak orang di tahun pertamanya melihat ini sebagai peluang, melihat A sebagai peluang, melihat B sebagai peluang. Belum berjalan, semuanya dianggap peluang. Ikut-ikutan. Anda pikir, membangun 6 perusahaan itu mudah? Tidak mudah. Jadi artinya, semua itu memerlukan fokus. Itu poin yang kedua.
3. Rasa takut berlebihan, sehingga tidak berani action
Poin yang ketiga adalah rasa takut berlebihan, sehingga tidak berani action. Saya juga sudah pernah membahas di video saya sebelumnya : “Beberapa Dosa Besar yang Dilakukan Pengusaha Pemula”. Saya juga sudah membahas bahwa rasa takut ini menjadi sebuah ganjalan paling besar bagi para pemula. Para pemula ini takut melangkah.
“Kalau saya invest, stok barang berlebih, nanti kalau gak laku gimana?”. “Nanti kalau saya jualan, lalu jika order’nya di’cancel gimana?”. “Kalau misalkan nanti saya berani ngambil hutang di bank, tetapi kalau tidak bisa membayar bunganya gimana?”. Ketakutan-ketakutan seperti inilah yang terus mencekam diri anda, sehingga anda tidak berani melangkah.
Saya beritahu anda satu hal. Bahwa tidak ada orang besar yang sukses di dunia usaha yang tidak melakukannya. Mereka semua berani mengambil resiko. Mereka semua berani melakukannya. Jika anda tidak berani mencoba, anda tidak akan pernah tahu. Bahasa Inggrisnya : ‘If you never try, you will never know”.
Jika anda tidak pernah mencoba rasanya jeruk ini, kecut atau tidak, maka anda tidak akan pernah tahu bahwa jeruk ini asam atau tidak. Anda tidak akan tahu jeruk ini asam atau tidak jika hanya dengan melihat. Dengan anda hanya memegangnya. Tidak bisa. Anda harus merasakannya, memotongnya, mencoba sendiri. Barulah anda tahu, “Oh ya, jeruk ini asam. Jeruk ini kecut”. Seperti itu. Usaha juga seperti itu.
Meskipun anda jatuh, it’s OK. Meskipun anda gagal, it’s OK.
Yang terpenting, anda harus mengalaminya. Dan alamilah sebanyak mungkin. Maka anda akan belajar banyak ketika anda sudah mengalaminya.
Sekali lagi saya beritahu, sahabat entrepreneur. anda mendengarkan video saya, hal ini tidak akan membuat anda lebih pintar. Walaupun anda menonton video saya. Anda akan menjadi lebih pintar jika anda melakukan apa yang saya ajarkan di video ini. Saya beritahu, anda tidak cukup pintar jika hanya dengan mengutip kata-kata saya. Tidak bisa lebih pintar. Saya bisa berbicara disini, karena saya sudah mengalaminya. Barulah saya share kepada anda.
Usia saya sudah tidak muda, bapak ibu. Saya sudah berusia 40 tahun lebih. Saya sudah berwirausaha sejak saya berusia 17 tahun. More than 20 years, I’ve become an entrepreneur. Lebih dari 20 tahun. Apa yang saya ajarkan di YouTube ini, apa yang saya ajarkan di channel SB30, Success Before 30 ini adalah apa yang sudah saya alami. Memang ada kutipan-kutipan, tetapi itu tidak banyak. Tetapi lebih banyak dari apa yang sudah saya alami.
Dan anda tidak akan pandai jika hanya dengan mendengarkan channel Success Before 30.
Tidak bisa. Karena MENDENGAR dengan MENGALAMI itu adalah 2 hal yang berbeda. Saya ‘mendengar’ jeruk itu enak dengan saya ‘merasakan’ jeruk itu enak, itu dua hal yang berbeda. Anda harus mengalami terlebih dahulu. Barulah anda tahu bahwa apa yang disampaikan ini memang benar.
Jadi sahabat entrepreneur, jika anda ingin lebih pandai, lebih pintar, maka selamat mengalami.
Mencoba itu lebih baik daripada cuma memelihara ketakutan anda.
Mungkin ini saja yang bisa saya bagikan di edisi kali ini. Semoga channel ini bisa bermanfaat. Silahkan berbagi kepada teman-teman anda. Silahkan share pada teman-teman anda. Semoga channel ini terus berkembang. Bukan karena saya, tetapi karena anda. Anda yang mendapatkan manfaat dari channel ini. Bagi anda yang mengalami kegagalan, jika setelah anda mengalami kegagalan anda mendapatkan jawabannya dari channel ini, bagus sekali. Bagi anda yang mengalami kejatuhan dan anda mendapatkan jawabannya dari channel ini, bagus sekali. Silahkan berbagi.
Karena lebih banyak melakukan itu jauh lebih baik daripada cuma mendengar dan mengamati. Jangan lupa subscribe. Serta loncengnya diaktifkan. Ada 2 video disini silahkan ditonton. Silahkan anda share. Semoga hidup anda jauh lebih sehat, kaya dan bahagia.
Sukses untuk kita semua, salam hebat luar biasa..!!