Satu Penghambat Terbesar Pintu Rejeki Anda
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini saya akan membahas tentang ‘penghambat dari pintu rezeki’. Banyak sekali orang yang bertanya, “Pak, kenapa rezeki saya seret? Rezeki saya mampet? Usaha saya tidak lancar, bisnis banyak masalah, keluarga banyak masalah, dll”. Disini saya akan membahas : “Satu Penghambat Terbesar Pintu Rejeki Anda”.
Anda pasti merasa bingung. Apa yang dimaksud dengan ‘penghambat terbesar’? Kalau saya ibaratkan, rezeki itu seperti orang yang selalu mengetuk pintu rumah anda. Orang yang mengetuk pintu rumah anda itu ibaratkan rezeki yang sudah masuk. Setiap saat, dia mengetuk pintu rumah anda. Tetapi masalahnya, tidak ada yang mau membukakan pintunya. Jika pintu itu tidak anda buka, bagaimana tamu bisa masuk ke dalam rumah?
Anda sadar atau tidak, bahwa setiap hari ada orang yang mengetuk pintu rumah anda? Ini sebuah perumpamaan ya.., bukan ‘orang’ beneran. Rezeki itu seperti itu. Tetapi permasalahannya banyak. Mengapa tidak ada orang yang mau membukakan pintu? Karena mungkin tidak ada orang di rumah. Atau yang kedua, mungkin belnya tidak berbunyi. Atau yang ketiga, orang itu mengetuk pintu di saat yang tidak tepat. Saat anda sedang tidur.
Singkat cerita, anda tidak siap membukakan pintu.
Jika anda mendengarkan banyak motivator di seluruh dunia, apa maksud dari ‘keberuntungan’? keberuntungan adalah bertemunya kesempatan dengan persiapan. Jadi ketika kesempatan itu datang, anda siap mengambil keberuntungan. Contoh, hari ini dijual sebuah HP baru. Samsung Note 8. Harga pasarannya 13 juta. Tiba-tiba ada seorang miliarder yang memenangkan hadiah lucky draw. Dan dia ingin Samsung Note 8 ini tidak dipakai sendiri. Tetapi dia ingin menyumbangkannya. Ia menyumbangkan dengan harga yang sangat murah, contohnya dijual dengan harga 50%.
Itu peluang bukan? Itu rezeki bukan? Jadi HP Samsung seharga 13 juta dijual hanya seharga 6,,5 juta. Dan akhirnya, pertanyaan saya : Siapa yang siap menerima rezeki tersebut? Yang siap adalah orang yang membawa uang cash. Dan juga yang siap dan tahu ada berita tersebut. Karena banyak orang yang tidak tahu berita tersebut. Jadi faktornya itu banyak sekali.
Yang ketiga, anda mempunyai kenalan orang yang seperti itu. Faktornya ada banyak sekali. Jadi yang namanya rezeki itu sebenarnya setiap saat seperti orang yang mengetuk pintu. Dan dia sudah siap di depan pintu anda. Tetapi, anda tidak siap membukanya.
Jadi sahabat entrepreneur, sebetulnya rezeki itu sangat sederhana.
Anda harus sadar bahwa rezeki itu sebenarnya tidak kemana-mana. Rezeki itu sudah ada. Saya ingin memberi perumpamaan lagi seperti ini. Jika anda saat ini sedang berbisnis, mungkin anda bisnis catering, contohnya. Mungkin hari ini anda mendapatkan rezeki. Bisnis catering anda ramai. Ada satu project atau anda suatu acara yang mungkin memesan catering anda 50 kotak. Anda senang sekali.
Tetapi, sadarkah anda bahwa sebetulnya ada sebuah catering yang bisa melayani sampai 5 ribu kotak. Mengapa batasan rezeki anda hanya 50 kotak? Pertanyaan saya sekarang, apa sih bedanya anda dipesan 50 kotak dengan 5 ribu kotak? Itu pasti karena ada penghambatnya. Apakah mungkin rasa makanan anda tidak lebih enak dari yang 5 ribu kotak? Saya yakin itu tidak juga. Apakah mungkin dari segi harga, punya anda lebih mahal? Saya rasa, harga anda mungkin bisa bersaing. Tetapi pertanyaan saya, mengapa ada orang lain yang bisa terima 5 ribu kotak, sedangkan anda hanya terima 50 kotak?
Ada juga orang yang menjual suplemen, contohnya. Anda dalam sehari bisa menjual 5 botol. Tetapi ada orang lain yang bisa menjual 500 botol. Sekarang pertanyaan saya adalah mengapa anda tidak bisa? Padahal menjual suplemen yang sama. Harga yang sama. Mengapa ada orang yang bisa menjual 500 botol, sedangkan anda hanya menjual 5 botol? Pertanyaan saya adalah : Dimana letak penghambat rezeki anda?
Sahabat entrepreneur, sebenarnya anda tidak sadar bahwa ada satu penghambat utama anda.
Yaitu lagi-lagi soal “MINDSET”
“Loh pak Chandra, kayaknya di semua video pak Chandra semuanya membahas masalah mindset“. YES. Tetapi saya akan bedah. Disini saya lebih mengarah kepada mindset penghambat. Selama ini saya lebih kepada mindset mengapa anda kaya dan miskin. Kemudian mindset pengusaha dan mindset karyawan. Kemudian mindset miliarder dengan mindset orang-orang menengah ke bawah.
Tetapi, kali ini saya bicara tentang mindset pengusaha. Tetapi mengapa ada orang yang orderannya sepi, dan ada orang yang orderannya banyak? Ternyata salah satu kata kuncinya adalah mindset berbicara soal penghambat rezeki. Dan ada 3 mindset yang ingin saya bedah. Saya singkat dengan EPO.
1. Ego
‘E’ yang pertama adalah Ego. Setiap manusia itu mempunyai ego. Entah anda itu merasa lebih hebat, anda merasa lebih pintar, sehingga anda enggan untuk belajar pada orang lain. Anda merasa diri anda itu title’nya lebih tinggi. Anda merasa bahwa anda sarjana, sedangkan orang yang mendapat orderan 5 ribu hanya lulusan SMP. Dan anda mungkin merasa ego anda lebih hebat. Lalu mungkin anda merasa ego anda itu lebih tinggi, misalnya. Anda berasal dari keturunan orang tua yang punya nama yang lebih terkenal. Sedangkan yang mendapat orderan 5 ribu itu namanya tidak terkenal.
Ego inilah yang menghambat, dan ego inilah yang membuat anda enggan untuk belajar. Padahal, belajar itu adalah proses seumur hidup yang tidak boleh ada kata hentinya. Ego ini seringkali menghambat anda untuk maju. Entah itu ego dalam hal apapun. Sehingga ego anda menghalangi untuk belajar dari kompetitor anda. Padahal kita sadar bahwa kompetitor itu sebetulnya bukan musuh. Kompetitor itu menurut saya adalah partner. Partner untuk kita bisa menguji kemampuan kita.
Coba anda lihat perlombaan lari. Mengapa lintasannya ada delapan? Coba anda lihat perlintasan renang. Mengapa lintasannya ada delapan? Mereka itu bukan kompetitor. Mereka itu partner supaya anda bisa menciptkan rekor yang jauh lebih baik. Sama juga di dalam dunia bisnis. Kalau anda hari ini tidak punya partner tanding, tidak punya kompetitor, apakah anda bisa teruji untuk memiliki kemampuan lebih atau tidak? Tidak akan.
Anda tidak akan lebih inovatif, anda tidak akan lebih kuat, anda tidak akan lebih struggle, dan anda tidak akan lebih bertumbuh jika anda tidak punya kompetitor. Salah satunya yang menghambat anda maju adalah ego anda.
2. Past
Mindset yang kedua. Mindset penghambat yang kedua adalah ‘P’, Past. Past adalah masa lalu. Anda selalu berkaca pada pengalaman masa lalu dan pengalaman anda sendiri. Padahal, sadarkah anda? Pengalaman kita itu sangatlah terbatas. Sehebat-hebatnya anda, sebanyak apapun pengalaman anda, tetaplah terbatas. Itu karena apa? Karena jauh lebih banyak pengalaman orang lain. Karena setiap orang mempunyai pengalaman. Ada 10 orang, berarti ada 10 pengalaman. Ada 100 orang, berarti ada 100 pengalaman.
Dan kalau anda hanya berkaca pada pengalaman sendiri, contoh : “Saya ini dari kecil sampai besar, orderannya paling banyak 50 bungkus. Mengapa? Saya ini pernah mencoba lebih, tetapi paling mentok orderan hanya 50 bungkus”. Anda ini hanya berkaca pada pengalaman anda di masa lalu. Tetapi anda tidak pernah mau mengaca dari ”Mengapa orang lain bisa sampai 5 ribu bungkus”.
Padahal, mungkin saja dulunya dia hanya dapat orderan 50 bungkus juga. Bahkan pernah hanya 5 bungkus. Bahkan mungkin saja dulunya dia bangkrut. Tetapi sampai hari ini, akhirnya bisa mencapai 5 ribu bungkus. Anda hanya belajar dari pengalaman diri anda sendiri. Anda tidak mau belajar dari pengalaman orang lain. Sehingga past atau masa lalu anda itu menganggap anda sudah maju. Inilah penghambat yang kedua.
3. Ourself
Mindset penghambat yang ketiga adalah ‘O’. Ourself. Diri kita sendiri. Diri kita sendiri inilah yang seringkali menghancurkan, bahkan menghambat diri kita untuk maju. Dan diri kita ini seringkali tidak mau merendahkan hati. Kalau kita melihat ada orang yang lebih sukses, bolehkah kita merendahkan hati untuk kita belajar dari dia?
Kalau kita melihat ada atering lain yang lebih berhasil, datanglah, berteman, dan belajar. Lihat strategi pemasarannya. Lihat cara pemasarannya. Lihatlah bumbu yang diracik. Bukannya merasa disaingi, tetapi kita harusnya merendahkan hati.
Sedangkan, ada pribadi-pribadi yang justru bukannya balajar, tetapi malah menghambat rezeki oang lain. Ourself. Contohnya, “Saya akan hambat rezeki dia karena dia sudah mengambil semua customer saya..! Saya akan beri dia santet..!”. Itu kalau di Indonesia. Atau “saya kasih dia guna-guna”. Atau “saya akan mencari cara agar usaha dia sepi”.
Iri hati anda ini akan membuat rezeki orang lain tertutup sehingga anda mematikan usaha orang lain. Itulah ourself. Ini semua kembali lagi kepada mindset kita. Anda menggunakan cara-cara yang menurut saya tidak professional. Cara-cara yang tidak fair. Cara-cara yang tidak gentleman untuk menghambat rezeki orang lain. Masalah itu salah satunya adalah karena ourself. Akhirnya karena mindset seperti ini, anda cenderung menggunakan cara-cara licik, cara-cara kotor, dan cara-cara yang tidak fair untuk menghambat rezeki orang lain.
Padahal, sadarkah anda? Dengan anda menghambat rezeki orang lain, maka secara tidak langsung anda sudah menanam benih kebencian, menanam benih iri hati, dan menanam benih penghambat rezeki yang lebih besar pada diri anda. Saya juga banyak menemui orang yang usahanya laris, tetapi uangnya tidak pernah dipegang terus. Saya juga banyak menemui orang yang usahanya besar, karyawannya banyak, pelanggannya tidak habis-habis, tetapi rumah tangganya cekcok terus. Anaknya sakit terus.
Anda tahu apa masalahnya?
Karena itu tadi. Pasti ada yang salah dengan ‘O’, ourself. Usut punya usut, ternyata usahanya dijalankan dengan cara-cara yang kurang fair, kurang pas dan kurang tepat. Sehingga energi dan vibrasinya juga sangat tidak baik.
Jadi sahabat entrepreneur, itulah penghambat utama anda. It’s your mindset. Jadi, apabila mindset anda ada di 3 mindset yang saya bedah ini, tenang saja. Masih bisa diperbaiki. Niscaya, penghambat tersebut hilang. Orang yang mengetuk pintu anda setiap saat dan kapanpun itu siap anda tampung. Dan rezeki anda siap masuk.
Demikian ulasan saya kali ini tentang penghambat rezeki. Semoga video ini bisa menginspirasi. Jangan lupa berikan like, comment, dan subscribe. Serta ada 2 video saya disini. Dan juga jangan lupa loncengnya diaktifkan. Dan tentunya anda pasti bisa sukses hebat luar biasa.
Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa..!!