Sebelum saya mulai membahas tentang ‘5 jenis mentor yang harus anda miliki’, ada baiknya saya bercerita dahulu. Ceritanya seperti ini :

“Ada seorang prajurit yang menaiki seekor kuda. Suatu hari, dia sampai di pinggir sungai. Prajurit ini sepertinya ingin melewati sungai tersebut. Tetapi dia ragu-ragu, ‘sungai ini dalam atau dangkal? Kalau dangkal, kuda saya akan dengan mudahnya bisa lewat.’ Karena sungai itu keruh, itu sebabnya ia tidak bisa melihat kedalamannya. Tetapi kalau misalkan dalam? Takutnya si kuda tidak bisa melewatinya. Apalagi arusnya cukup deras. Lalu, prajurit ini juga tidak menemukan siapa-siapa, sehingga dia bingung. Dan akhirnya, ia bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang bermain-main disana.

Lalu dia bertanya pada anak kecil itu :

A : ‘Dik, saya ingin bertanya. Sungai ini dalam atau tidak?’

B : ‘Oh, sungai ini dangkal.. Mudah dilewati’

A : ‘Yakin?’

B : ‘Tentu saja. Saya setiap hari bermain disini, jadi saya tahu’

Lalu anda tahu apa yang terjadi? Karena adik itu memberikan jawaban seperti itu, ia mengatakan, ‘dangkal kok. Siapapun bisa melewati sungai ini’. Akhirnya, prajurit ini seketika langsung membawa kudanya melewati sungai tersebut. Dan ketika sudah melangkah 1-2 meter, ia berpikir, mengapa kuda yang tadinya kakinya di air dangkal, semakin lama tenggelam sampai lutut? Airnya sudah selutut. Kemudian, lebih dalam lagi. Sekarang kaki kudanya sudah tidak kelihatan. Dan tidak lama kemudian sampai di tengah-tengah justru tinggal kepala si kuda.

‘Loh, kok arusnya deras sekali?’

Tetapi karena ia sudah berada di tengah, ia teruskan sampai akhirnya kuda ini tenggelam dan ia semakin cepat memacu kudanya menyeberang. Dan untungnya, ia selamat sampai ke tujuan. Yang tadi awalnya cuma sebatas kaki kuda sampai kepala kudanya pun hilang, dan akhirnya orang tersebut bisa menyeberangi sungai itu.

Dia merasa stress sekali, duduk di pinggir sungai tersebut. Dan akhirnya dia berkata pada anak kecil itu, ‘Kamu itu bagaimana sih, dik? Tadi kamu bilang dangkal. Tapi ini saya hampir mati tenggelam terseret arus..!’ . Anak kecil itu dengan entengnya menjawab, ‘Mana saya tahu, pak. Setiap hari saya melihat itik lewat, di  sungai ini bolak-balik. Itik itu ‘kan kakinya pendek, pak. Sedangkan kuda ‘kan kakinya panjang..”

Ceritanya berakhir sampai disini. Artinya apa? Ternyata dari sini kita bisa tahu bahwa ketika anda bertanya pada orang yang salah, maka ‘jawabannya juga salah’. Jangan pernah bertanya kepada kepiting bagaimana cara berjalan lurus. Karena kepiting hanya tahu cara berjalan ke samping. Jika anda bertanya kepada kepiting bagaimana cara berjalan lurus, maka artinya anda bertanya pada orang yang salah. Demikian pula dengan MENTOR.

Jadi mentor itu sangat penting, sahabat entrepreneur. Karena mentor bisa menentukan dan mengubah nasib anda.

1. Anda harus mencari mentor kesehatan

Yang pertama. Kalau anda ingin memiliki kondisi kesehatan yang baik, maka anda harus mencari mentor kesehatan. Mentor kesehatan itu siapa? Carilah pakarnya, yaitu dokter dan ahli nutrisi/ahli gizi. Ini penting sekali. Jika anda bingung, misalkan masalahnya dokter diajak konsultasi itu ‘kan bayarnya mahal. Kalau anda ingin berkonsultasi dengan ahli nutrisi, mungkin anda bisa membaca blog atau membaca situs. Tetapi kalau misalkan anda ingin mendapatkan ahli nutrisi yang baik, saya recommended channel milik dr. Sung, dengan acaranya : Tanya dr. Sung di SB30 Health.

Jadi itu merupakan salah satu channel dari SB30 juga. Masih tetap di channel kami, SB30. Silahkan anda subscribe dan tonton channel’nya beliau. Disitu anda akan mendapatkan :

• Pengetahuan kesehatan
• Seputar gaya hidup
• Pola makan yang baik
• Pola hidup yang baik itu seperti apa

Disitu anda akan diajarkan supaya anda memiliki kesehatan yang baik dan prima. Tidak peduli berapa usia anda. Baik anda usia remaja, maupun anda sudah manula. Karena hal ini sangat penting. Dengan demikian, maka anda bisa mendapatkan jawaban yang benar. Bukan jawaban yang seperti anak kecil tadi.

2. Carilah ahli/pakar finansial yang tepat

Yang kedua. Jika anda ingin memiliki kondisi finansial yang baik, maka carilah ahli/pakar finansial yang tepat. Yang bisa mengajarkan anda edukasi finansial yang baik. Apa itu aset, apa itu liability, apa itu hutang, apa itu piutang, apa itu tabungan, apa itu uang modal kerja, apa itu keuntungan profit bersih, keuntungan profit kotor dan margin. Anda harus tahu itu semua. Barulah anda bisa mengelola finansial anda dengan baik. Manakah uang untuk pengeluaran/kebutuhan sehari-hari, manakah uang untuk modal kerja. Dipisahkan. Yang mana uang untuk beramal? Itu harus dipisahkan, yang mana uang untuk pengelolaan kebutuhan anak anda sekolah. Itu harus dipisahkan.

Dengan demikian, anda juga bisa memiliki suatu pengetahuan finansial yang baik. Dan hal ini sangat penting. Kalau anda tidak tahu, maka keadaan finansial anda pasti ‘mess’ atau kekacauan finansial.

3. Carilah guru agama yang tepat

Yang ketiga, saya bicara soal agama. Jika anda ingin belajar agama maka carilah guru agama yang tepat. Apabila guru agama selalu mengajarkan/mengatakan hal-hal seperti ini :

“Menjadi orang kaya itu tidak baik”. “Menjadi orang kaya itu tidak bisa masuk surga” dan sebagainya. Saya tidak ingin mengomentari agamanya. Tetapi, sebaiknya anda mencari guru agama yang lain. Mengapa saya mengatakan demikian? Saya garis bawahi, bukan pindah agama. Tetapi, carilah guru agama yang lain.

Saya mempunyai banyak teman guru agama/tokoh agama, teman saya banyak yang seperti itu. Bahkan beberapa murid saya juga guru agama dan tokoh agama. Beberapa murid saya itu kaya raya. Banyak dari mereka yang menjadi pengusaha. Tetapi kalau ada guru agama yang mengatakan, “Menjadi orang kaya itu tidak baik”, “Menjadi miskin itu lebih baik”, atau “Mengejar kekayaan dunia itu tidak baik”. Menurut saya, sebaiknya anda mencari guru agama yang notabene’nya pengusaha saja. Jadi, menurut saya itu jauh lebih bermanfaat, sehingga cara berpikir anda lebih ‘waras’ dan benar.

Anda harus tahu bahwa tempat ibadah anda itu dibangun menggunakan uang. Bukan dibangun dengan doa saja. Itu tidak cukup. Dibangun pakai uang. Kalau misalkan bukan karena para pengusaha-pengusaha yang sukses, atau bukan karena orang-orang yang punya kemampuan beramal yang baik, saya rasa tempat ibadah itu juga tidak bisa dibangun. Disini saya mau mempertegas bahwa sebenarnya bukan agama anda yang salah. Tetapi carilah guru agama yang baik.

4. Anda harus mencari pebisnis dan bergabung dengan komunitas pengusaha/bisnis

Kemudian yang keempat, kalau misalkan anda ingin memiliki bisnis yang sukses, maka anda harus mencari pebisnis dan bergabung dengan komunitas pengusaha/bisnis. Di Indonesia, ada satu hal yang lucu. Seringkali, guru agama itu dijadikan mentor kesehatan, mentor finansial, dan juga mentor bisnis. Menurut saya itu tidak cocok, karena sama saja anda seperti bertanya pada anak kecil itu tadi. Maka anda akan mendapatkan jawaban yang salah.

Anak kecil itu logikanya pendek. Ia hanya melihat bahwa itik itu kakinya pendek. Dia berpikir, kakinya pendek saja bisa lewat. Padahal dia tidak tahu kalau itik itu bisa terapung. Kalau kuda tidak bisa terapung. Itulah masalahnya. Namun, ia menjawab menggunakan logikanya. Apakah salah? Tidak salah. Sama juga dengan ketika anda bertanya masalah bisnis kepada guru agama yang tidak mengerti bisnis. Maka besar kemungkinan, anda akan mendapatkan jawaban yang salah.

Misalkan anda bertanya tentang kondisi finansial pada komunitas agama yang tidak mengerti masalah finansial. Maka anda akan mendapatkan jawaban yang salah. Jangan-jangan, hutang anda justru bertambah banyak nantinya. Kalau misalkan anda bertanya masalah kesehatan kepada komunitas agama, maka anda akan mendapatkan jawaban yang salah. Karena kemungkinan masalah ‘gizi buruk’pun mereka tidak mengerti. Masalah nutrisi juga tidak paham.

Jadi singkat kata, anda harus bertanya pada orang yang tepat. Jika anda ingin menjadi orang sukses, konsultasilah pada orang yang sukses. Jika anda ingin menjadi pengusaha yang berhasil, konsultasilah pada pengusaha yang berhasil. Jangan berkonsultasi dengan guru agama, yang mungkin “usaha/berbisnis” apapun tidak pernah. Tetapi, hanya mengerti masalah agama. Itu artinya, anda berkonsultasi pada orang yang tidak tepat.

Boleh saja berkonsultasi pada guru agama yang mungkin punya basic seorang pengusaha. Itu tidak masalah. Tetapi kalau dia tidak punya basic pengusaha, maka besar kemungkinan jawabannya tidak tepat.

5. Mentor profesi

Dan yang terakhir, mentor profesi. Mentor profesi itu banyak. Misalkan anda ingin menjadi koki, maka carilah koki atau chef yang handal. Kalau anda ingin menjadi banker yang sukses, konsultasilah pada banker atau orang yang punya reputasi di dunia perbankan yang berhasil. Kalau anda menjadi notaris yang sukses, konsultasilah pada notaris kawakan. Dan jika anda ingin menjadi pengacara yang sukses, maka konsultasilah dengan para pengacara yang handal dan mengerti masalah hukum.

Sekarang ada channel YouTube yang membahas masalah hukum. Ia adalah pengacara yang cukup kondang. Kemudian kalau anda ingin menjadi atlet yang sukses, maka anda harus punya mentor atlet yang luar biasa. Mentor olahragawan yang luar biasa. Jika anda ingin menjadi atlet basket yang sukses, jangan konsultasi pada koki. Jangan konsultasi pada dokter. Karena tidak cocok. Bertanyalah bagaimana cara melatih otot yang baik, bagaimana teknik dribble bola yang benar. Bagaimana cara memukul ‘smash’ bola bulu tangkis yang benar. Pasti ada pelatih atau mentor yang berpengalaman di bidangnya. Dan ia akan memberikan anda jawaban yang tepat.

Jika anda ingin menjadi musisi terkenal, maka anda harus punya mentor di dunia music. Jika anda ingin menjadi artis terkenal, maka anda harus punya mentor di dunia entertainment.

Singkat cerita, jika anda mau menjadi apapun, maka anda harus berkonsultasi dengan orang yang tepat.

Itu kata kuncinya. Orang yang tepat itu boleh dikatakan mentor. Syukur kalau mereka mau menjadi mentor anda.

Di channel ini saya juga mengajarkan tentang ‘pentingnya mentor’ dan menemukan orang yang tepat, yang saya mulai dari cerita itu tadi. Di Indonesia, mentor itu sering ’dicampur aduk’. Dan seringkali yang menjadi acuan utamanya adalah guru agama. Guru agama itu hanya bisa mengajarkan tentang apa yang diajarkan oleh agama. Tetapi, mereka belum tentu paham masalah kesehatan. Mereka belum tentu paham masalah finansial. Mereka belum tentu paham bisnis, serta mereka belum tentu paham masalah keprofesian. Jadi, anda harus konsultasi dengan orang yang tepat.

Sahabat entrepreneur, itu pesan saya untuk anda. Konsultasi pada orang yang tepat akan menentukan nasib dan masa depan anda yang tepat. Bukan seperti jawaban anak kecil itu tadi. Bila anda menyukai video seperti ini silahkan klik like, berikan komentar positif anda di bawah, dan jangan lupa subscribe. Silahkan berbagi untuk menambah wawasan dan agar masa depan mereka bisa menjadi lebih baik. Serta ada 2 video lainnya disini, silahkan anda klik.

Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa..!!