1. “Saya sudah mencoba semuanya”

Yang pertama adalah : “Saya sudah mencoba semuanya”. Sehingga anda terlihat seperti ‘I know everything’. Saya sudah mengerti segala sesuatunya. Padahal sahabat entrepreneur, di muka bumi ini banyak hal yang tidak kita ketahui. Kita ini hanya hidup di pengalaman kita sendiri. Padahal sebetulnya kalau kita pikirkan, di dalam hidup ini yang namanya sekolah dan pembelajaran itu tidak pernah ada hentinya. Sebetulnya boleh dikatakan kita ini tidak tahu apa-apa.

Semakin kita belajar dan belajar, akhirnya kita baru sadar bahwa sebetulnya ada banyak hal yang belum kita ketahui. Tetapi anda membatasi diri anda dengan berkata, “saya sudah mencoba semuanya”. Saya sudah mencoba usaha ini, usaha itu. Pokoknya, intinya segala sesuatunya itu akhirnya membuat anda menyerah. Padahal sebetulnya sahabat entrepreneur, anda tidak boleh mengatakan “saya sudah mencoba semuanya”.

Selama anda masih bernapas, selama anda masih hidup, selama anda masih bisa berusaha, selama masih punya kaki dan tangan, anda harus mencoba. Orang yang tidak punya kaki dan tangan seperti Nick Vujicic saja bisa menjadi seorang miliarder. Kalau anda masih punya kaki dan tangan, masa’ anda tidak bisa? Jadi solusinya, harusnya anda mengatakan, “saya ingin mencoba hal yang baru, apapun yang terjadi”. Jadi, anda jangan pernah menyerah.

2. “Memang orang itu bisa. Tetapi tidak bisa dan tidak cocok untuk saya”

Poin yang kedua tentang perkataan yang tidak perlu anda ucapkan adalah : “Memang orang itu bisa. Tetapi tidak bisa dan tidak cocok untuk saya (orang itu hanya beruntung)”. Sebetulnya, mungkin anda pernah berkata ada orang yang sukses di bisnis tertentu. Anda mengatakan, “Ya memang bisnisnya bagus. Tetapi tidak cocok untuk saya”. Kemudian ada orang yang berhasil di bidang tertentu. “Ya memang.. Orang itu berhasil karena beruntung. Karena orang itu hoki. Sedangkan dia tidak cocok untuk saya”.

Akhirnya anda merasa sombong. Bukannya anda mau belajar, tetapi anda justru melakukan pembenaran diri. Anda merasa diri anda yang paling hebat. Padahal apapun yang anda kerjakan sampai detik ini mungkin belum berhasil. Itu sebenarnya bukan karena anda tidak bisa. Tetapi karena  anda tidak sadar bahwa anda sedang membatasi diri anda. Jadi anda tidak mau mengakui kehebatan orang lain. Anda tidak mau mengakui kelebihan orang lain. Dan anda selalu punya dalih untuk menutup kelemahan anda dengan cara ‘I know everything’. Saya sudah tahu segala sesuatunya. Tetapi ini tidak cocok untuk saya.

Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang sebenarnya setiap hari hidup dalam batasan dan hambatan. Apa jadinya kalau anda misalkan berjalan 100 meter. Tetapi di meter pertama, sudah ada ranjau. Meter kedua ada duri. Dan di meter ketiga ada granat. Meter keempat ada binatang buas, sampai meter kelima dan seterusnya. Jadi anda ini belum melangkah sampai 100 meter, tetapi anda sudah harus menghadapi banyak hambatan.

Sahabat entrepreneur, di dalam mindset atau ilmu pikiran, kita harus tahu bahwa sebenarnya batasan itu diciptakan oleh diri kita sendiri. Kita mengizinkan batasan itu untuk menghambat diri kita. Saya tidak bisa ini, saya tidak bisa itu.. Selama 20 tahun saya bergerak di bidang pengembangan diri, saya banyak menemui orang-orang seperti ini. Mereka belum melangkah, tetapi sudah mempunyai segudang alasan dan hambatan.

Belum melangkah saja, mereka sudah penuh dengan kekhawatiran.

Akhirnya, secara tidak langsung mereka mempunyai teori dan dalil untuk membenarkan diri mereka. Pada akhirnya tidak bisa melangkah. Menurut saya kasihan sekali orang-orang seperti ini. Maka solusinya adalah orang sukses itu harus mencari jalan. Dan orang gagal banyak mencari alasan. Ini yang sering saya ucapkan. Jadi mulai dari sekarang, jangan lagi anda beralasan. Jangan lagi anda mengatakan ini bisa, ini tidak bisa dan sebagainya.

3. “Kamu tidak mengerti saya dan kamu tidak pernah memahami saya”

Perkataan bodoh yang ketiga adalah : “Kamu tidak mengerti saya dan kamu tidak pernah memahami saya”. Saya tidak percaya jika 7 miliar manusia di muka bumi ini tidak ada yang mengerti anda. Kalau tidak ada yang mengerti anda di kampung anda, coba cari ke desa. Kalau di desa tidak ada yang mengerti, coba lari ke kota. Misalkan seluruh isi kota tidak ada yang memahami anda, saya percaya di satu provinsi pasti ada yang memahami anda. Kalau satu provinsi tidak ada yang memahami anda, coba anda keliling nasional, dari Sabang sampai Merauke. Kalau dari Sabang sampai Merauke tidak ada yang memahami anda, coba anda kelilingi seluruh dunia. Dari Yunani sampai Czechoslovakia, kalau perlu sampai India di pedalaman hutan. Masa’ tidak ada seorang pun yang memahami anda?

Kalau masih tidak ada ada seorang pun yang memahami anda, larilah ke psikiater. Kalau psikiater pun sampai tidak bisa menolong anda, berarti memang anda yang bermasalah. Karena apa? Karena berarti anda ini adalah orang-orang yang paling sulit dipahami. Orang-orang seperti anda ini solusinya adalah anda punya solusi untuk diri anda sendiri. Sebenarnya ada orang yang bisa mengerti, yaitu diri anda sendiri. Karena anda lah yang paling paham dengan diri anda sendiri. Anda adalah orang yang bebal, keras kepala dan tidak bisa dinasehati. Anda adalah orang yang merasa diri anda paling hebat dan paling pintar.

Sahabat entrepreneur, seseorang yang levelnya miliarder, sampai menjadi konglomerat, sampai orang-orang hebat pun masih tetap belajar. Siapa diri anda? Profesor saja sampai hari ini masih belajar. Lalu, who are you? Saya sampai hari ini membuat konten ini, saya pun masih harus terus belajar. Iya ‘kan? Saya sadar bahwa saya tidak mau membatasi diri saya. Kalau saya membatasi diri saya, disitulah batasnya rezeki saya. Disitulah batas kesuksesan saya. Disitulah batas karir saya.

Oleh sebab itu, kita harus seperti spons.

Anda tahu spons? Spons itu menyerap air. Jadi ketika anda air, kita harus menyerapnya terus. Supaya kita itu jangan seperti batu karang. Diletakkan dimanapun, ia tidak menyerap apapun. Kita jangan seperti itu.

4. “Bicara itu lebih gampang daripada mempraktekkannya”

Dan yang keempat : “Bicara itu lebih gampang daripada mempraktekkannya”. Biasanya ini adalah tipe orang yang keras kepala dan menurut saya, mereka merasa bahwa mereka yang paling tahu. Sekarang saya tanya balik, semua teori yang ada di buku di muka bumi ini, itu asalnya darimana? Dari orang yang sudah mempraktekkan sesuatu. Dan akhirnya hasil prakteknya dijadikan sebuah teori.

Sahabat entrepreneur, jika anda mengatakan bahwa semua yang saya sampaikan itu teori dan bicara itu gampang. Jadi anda berpikir bahwa apa yang saya sampaikan ini dasarnya saya hanya mengutip dari kata-kata orang lain. Tidak juga. Saya mengutip ini dari pengalaman diri saya juga. Anda bisa baca buku saya Badai Pasti Berlalu. Karya saya tersebut merupakan hasil perjuangan saya selama puluhan tahun, baru bisa mengeluarkan sebuah buku. Dan saya merasa bahwa dengan saya menerbitkan buku ini, itu sebetulnya saya sedang mengajarkan sesuatu, yaitu jangan mengalami kegagalan seperti saya. Jangan mengulang batu-batu kerikil yang pernah saya lalui. Dan percayalah, badai itu pasti berlalu.

Kalau anda misalkan hari ini mengalami kesulitan, mengalami tantangan, saya tunjukkan melalui sebuah karya saya. Di karya itu saya berbagi bahwa kesulitan itu bukannya tidak bisa dilewati. Bisa. Jika ada masalah, itu bukan berarti tidak bisa diselesaikan. Bisa. Jadi anda tidak boleh mengatakan bahwa bicara atau teori itu lebih gampang. Please, hargai dan hormati karya orang lain. Jadi solusinya, harusnya semua teori itu dari praktek. Kalau anda memang hebat, anda memang keren, please.., build your own YouTube channel. Bangun channel YouTube anda sendiri.

Dari situ siapa tahu kalau karya anda bagus, maka karya anda akan di’share banyak orang. Saya percaya itu. Jadi sahabat entrepreneur, hari ini kalau anda ingin sukses, maka belajarlah dari orang yang lebih sukses. Kalau anda ingin berhasil, belajarlah dari orang yang lebih berhasil. Bukannya ketika anda dinasehati oleh orang yang lebih sukses, anda menutup diri.

Kemudian anda mengatakan bahwa diri anda yang paling benar.

Lantas anda melontarkan kata-kata “Orang ini hanya bebicara teori saja”. Dan anda merasa diri anda yang lebih hebat. Saya tunggu karya anda menjadi best seller. Saya harap anda seperti itu. Tetapi jangan sebaliknya. Kalau anda hari ini mendengarkan apa yang saya sampaikan disini, anda mungkin merasa tersinggung, anda mungkin merasa kata-kata saya terlalu keras, saya hanya ingin bicara 1 kalimat. Bahwa saya tidak pernah memiliki sikap seperti anda.

Ketika saya melihat karya orang lain dan itu berhasil, maka saya harus mengacungi jempol. Dan saya tidak segan-segan untuk memberikan apresiasi. Karena apa? Saya paling anti menghina karya orang lain. Saya tidak pernah mau. Karena apa? Meskipun karya orang lain itu sekecil apapun, tetap harus kita hormati dan hargai. Karena itu jerih payah dia. Jangan pernah menghina dan jangan pernah mengecil artikan karya orang lain. Anak kecil saja kalau hari ini bisa berbuat sesuatu, maka kita harus menghormati dan menghargainya. Jangan mengatakan, “Alah.., dia cuma anak kecil..”. Kita tidak boleh mempunyai sikap seperti itu.

Sahabat entrepreneur, demikian tips saya kali ini. Semoga bisa memberikan manfaat, dan jangan lupa klik subscribe. Anda bisa bagikan channel ini kepada orang lain, silahkan anda share. Dan di kanan bawah ada icon lonceng, silahkan anda tekan. Serta ada 2 video lainnya, bisa anda klik dan semoga bermanfaat. Sukses untuk anda, semoga anda dapat menghindari perkataan-perkataan bodoh tersebut.

Salam hebat luar biasa..!!