Bicara soal orang pemarah, ini hal yang sensitif. Anda mungkin berkata, “Masa’ sih, saya ini pemarah?” Tetapi sebelum saya membahas 5 tips tersebut, saya ingin anda mengevaluasi diri anda terlebih dahulu dan mengetahui anda itu tipikal orang yang seperti apa. Pemarah, atau menyebalkan? Atau jangan-jangan anda tidak sadar kalau anda itu orang yang pemarah? Atau mungkin tidak sadar kalau anda itu orang yang menyebalkan? Jangan-jangan anda tidak sadar kalau anda itu tidak disukai lingkungan anda? Atau jangan-jangan anda tidak sadar kalau anda itu tidak punya banyak teman? Singkat kata, anda itu bermasalah di dalam kehidupan sosial anda.

Sebelum saya melanjutkan tips ini, ada baiknya kita mengevaluasi diri kita terlebih dahulu. Dan bagi anda yang hari ini sedang menonton channel ini, mungkin anda juga sering menemui orang yang sifatnya suka marah-marah. Sebetulnya saya mau memberikan beberapa poin yang penting juga, bahwa orang yang pemarah itu sebenarnya orang yang sangat kasihan. Mengapa? Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa ketika seseorang itu sedang marah, maka ribuan sel di dalam tubuhnya akan mati. Sehingga orang yang suka marah, emosinya tidak stabil dan labil, maka akhirnya orang tersebut bisa sakit. Percaya pada saya. Mereka mudah sakit, dan sebetulnya jika dicek, mereka mudah terserang penyakit. Sehingga umurnya bisa menjadi lebih pendek.

Saya tidak berbicara tentang masalah usia atau hidup seseorang. Tetapi ada penelitian tentang hal tersebut. Disini saya lebih membahas kondisi mental.

“Jika ingin tahu channel yang membahas kondisi medis, silahkan anda subscribe channel SB30 Health”

Untuk pembahasan kondisi mental, anda bisa menonton channel saya. Berikut ini aalah 5 tips untuk menghadapi manusia atau seseorang yang pemarah :

1. Anda harus tetap tenang

Tips yang pertama jika anda menghadapi seorang pemarah adalah anda harus tetap tenang. Jangan terpancing emosi. Itu tips yang pertama. Jika anda terbawa amarah, maka anda tidak ada bedanya dengan si pemarah. Anda tidak suka melihat orang pemarah, bukan? Sama. Jika seseorang marah karena ada sebuah sebab, maka amarahnya pasti masih masuk akal.

Contoh, ada seseorang yang jarang marah. Tetapi sekali marah, itu karena anda punya kesalahan. Itu hal yang wajar. Jadi anda harus introspeksi diri apa penyebab anda dimarahi. Tetapi ada juga orang yang tidak ada angin tidak ada hujan, namun setiap hari marah-marah. Kalau tidak marah-marah tidak enak. Sebetulnya untuk menghadapi orang yang seperti itu, anda tidak boleh ikut terpancing emosi. Karena apa? Justru orang seperti ini tidak perlu diladeni. Orang seperti itu justru sebaiknya dikasihani. Kalau perlu didoakan. Karena apa? Orang seperti itu sebenarnya tidak bahagia. Jadi, mengapa kebahagiaan anda harus terusik oleh masalah orang lain?

Kebahagiaan itu masalah keputusan. Masalah anda mau atau tidak. Tetapi kalau anda meladeni amarahnya, maka anda terpancing. Dan akhirnya anda menjadi seperti dia. Anda tidak suka orang seperti dia, tetapi mengapa anda sendiri sama seperti orang yang pemarah tersebut? Itulah poin yang pertama.

2. Anda harus lebih banyak mendengar

Poin yang kedua adalah “anda harus lebih banyak mendengar daripada berbicara”. Kalau anda menghadapi si pemarah, jawab saja, “Oh, begitu..”. Dengarkan saja. Jangan dibalas, apalagi disela. Jika anda menyela pembicaraannya, maka dia akan marahnya naik menjadi 2 kali lipat. Apalagi jika anda meledeknya, naik 5 kali lipat. Tetapi kalau anda kenal dekat dengan dia, anda meledeknya, mungkin dia akan sadar kalau dia sedang marah.

Anda bisa share video ini kepada teman-teman anda yang suka marah-marah. Sebenarnya marah itu jika hanya sesekali, sebulan sekali, itu tidak masalah. Itu pun tujuannya untuk memperbaiki atau mengedukasi. Tetapi kalau misalkan marah-marahnya setiap hari, bahkan dari pagi sampai malam, bisa-bisa umurnya pendek. Itu tidak baik bagi kondisi kesehatan.

Bahkan secara psikis penyakit psikosomatis kalau anda suka marah-marah, efeknya ke lambung anda. Lambung anda bisa bermasalah, bahkan pencernaan bisa ikut bermasalah karena stress yang tinggi. Akhirnya pencernaan anda tidak baik karena tekanan yang sangat besar. Aliran darah ke otak sangat tinggi.

Dan jika anda setiap hari suka marah-marah, maka bahayanya anda rawan terkena penyakit stroke. Karena sekarang stroke itu bukan cuma menghinggapi orang-orang yang berusia 40-50 tahunan. Sekarang orang berusia 25 tahunan juga bisa kena stroke. Apalagi jika gaya hidup anda tidak baik. Jadi anda harus tetap tenang. Kasihan dia. Dan anda tidak perlu berusaha menasehatinya. Dengarkan saja dahulu. Maka tips ini akan berjalan dengan baik.

3. Suara anda harus lembut

Tips yang ketiga jika anda menghadapi seorang pemarah, yaitu suara anda harus lembut.Ini salah satu tipsnya. Anda jangan salah meladeninya. Jika suara dia meninggi dan anda ikut tinggi, maka dia bisa lebih tinggi lagi daripada anda. Dia memaki anda dengan bahasa satu kebun binatang keluar semua entah itu “gajah, jerapah”.. Jika semua itu sudah keluar, maka anda jangan membalasnya dengan bahasa “semut, unta, dll”.

Untuk apa seperti itu? Lebih baik anda menggunakan suara yang lembut dan menenangkan. Anda samakan vibrasi dan frekuensinya. Jangan mengikuti frekuensi dia. Kalau anda mengikuti frekuensi dia, maka dia tidak akan mereda. Jadi anda lah yang harus menenangkannya. Ini hal yang sangat penting. Jadi, gunakan suara yang lembut. Jangan ikut ‘galak’.

4. Berikan waktu untuk menenangkan diri

Tips yang keempat adalah berikan waktu untuk sama-sama menenangkan diri. Misalkan anda sedang bertengkar atau sedang marah-marah. Maka tidak ada salahnya anda take a break for a while. Jadi anda harus berusaha menenangkan diri sementara waktu. Tenangkan diri anda selama 2-3 hari supaya kondisinya sama-sama enak. Kalau tidak, maka berbahaya. Bisa sama-sama naik darah.

Biasanya kunci orang sukses ketika anda sedang bermasalah dengan atasan atau sedang bermasalah dengan klien, take a break adalah sebuah kondisi yang sangat baik. Jadi anda ambil jeda waktu untuk beristirahat sejenak, supaya anda bisa menenangkan diri terlebih dahulu.

Jadi bila diibaratkan teh, bila dikocok daun teh itu akan naik ke atas sehingga airnya keruh. Jika airnya keruh tidak bisa diminum. Sebaiknya anda mendiamkan teh tersebut. Setelah beberapa saat, airnya akan jernih kembali. Daun-daunnya akan turun kembali. Hal ini penting sekali. Dengan demikian, anda bisa berpikir lebih jernih. Kalau tidak, masalah akan semakin runyam. Apalagi, seringkali ketika anda menghadapi seorang pemarah, anda mengeluarkan bahasa-bahasa yang tidak perlu anda ucapkan. Bahasa-bahasa yang tidak bijak. Dan akhirnya berakibat fatal.

Kalau sudah berakibat fatal, ujung-ujungnya bertengkar dan masalah bertambah. Padahal masalahnya sepele, misalnya hanya masalah plastik. Plastik itu tidak bisa ditutup. Tetapi gara-gara masalah plastik, ketika suasana sedang panas, nanti masalah itu bisa merembet ke orang tua. Dari orang tua, merembet lagi ke mertua. Dari mertua, nanti merembet lagi ke saudara. Jadi mereka yang tidak tahu apa-apa, gara-gara anda ‘perang’ dan panas, semuanya bisa ikut-ikutan. Nanti ujung-ujungnya sampai ke sejarah 20 tahun yang lalu. Semuanya diungkit kembali. Menurut saya, lebih baik ‘take a break for a while’. Lebih baik anda menenangkan diri sementara waktu.

5. Anda harus saling memaafkan

Tips yang terakhir, tips kelima setelah kondisi membaik, anda harus saling memaafkan. Kembali menjalin komunikasi setelah kondisi dingin. Harus berani memaafkan. Lalu, bagaimana jika si pemarah tidak mau memaafkan? Ya sudah, tidak perlu diladeni. Bagaimana kalau tidak diladeni tetapi setiap hari meledek? Ya sudah, tidak usah dianggap. Mengapa tidak perlu dianggap? Karena orang yang seperti ini jika bertemu dengan siapapun, pasti dia akan melakukan hal yang sama. Berhati-hatilah.

Jadi yang terpenting, seperti apapun kondisi anda, anda harus tetap menjadi diri sendiri. Anda tidak perlu terpancing dan tidak perlu mengikuti siapapun. Karena orang seperti ini kalau memang dasarnya pemarah, maka apabila menonton video ini pun tidak akan sembuh. Ujung-ujungnya dia harus ke psikolog. Jika ke psikolog masih belum sembuh, maka harus ke psikiater dan minum obat.

Jika di Barat atau di negara maju, atau di Eropa dan Amerika, ketika seseorang mengalami stress dalam pekerjaan, maka dia harus secepatnya ke psikolog. Karena apa? Dia tidak mau kondisi mindsetnya mempengaruhi performanya di tempat kerja. Dan biasanya perusahaan akan menyarankan dirinya untuk konsultasi ke psikolog.

Terus terang di Indonesia belum ada, bahkan sangat minim. Sangat minim. Di Indonesia, orang yang ke psikolog itu dianggap gila. Orang gila datangnya ke psikolog. Padahal tidak seperti itu. Sama seperti kalau sakit, baru ke dokter. Itu keliru. Padahal anda seharusnya regular check-up tubuh anda. Memeriksa kondisi kesehatan anda 6 bulan sekali atau setahun sekali. Barulah anda bisa dikatakan sehat. Jangan tunggu sakit baru ke dokter. Jangan tunggu gila baru anda ke psikolog. Itu keliru.

Kalau anda setiap hari bawaannya marah-marah, seminguu, 2 minggu, 1 bulan seperti itu, maka harus ke psikolog. Mungkin teman-teman psikolog yang menonton video ini pasti paham maksud saya. Jadi, anda sebaiknya tidak perlu meladeni orang yang mempunyai sikap pemarah.

– Mereka harusnya dikasihani. Karena hidupnya tidak tenang dan bahagia –

Jadi pesan saya di 5 tips kali ini, 5 hal itu saja yang perlu anda lakukan. Saya hanya memberikan tips bahwa anda sendiri harus check-up dan koreksi diri anda terlebih dahulu. Tidak usah meladeni orang-orang yang pemarah. Hadapi dan sikapi orang seperti itu dengan cinta kasih.

Bila anda menyukai channel seperti ini, jangan lupa klik like, berikan komentar positif di bawah, dan jangan lupa subscribe. Silahkan berbagi kepada teman-teman anda, dan semoga hidup anda jauh lebih bahagia. Sukses untuk anda, ada 2 video disini silahkan anda klik untuk menambah wawasan anda. Salam hebat luar biasa..!!