Sahabat entrepreneur salam hebat luar biasa

Episode kali ini saya akan menjawab banyak pertanyaan dari adik adik yang bertanya apakah sekolah ini masih perlu ? apakah setelah saya tamat sekolah ini jurusan apa yang paling cocok ? baik sekarang judul daripada episode kali ini saya akan membahas tentang :

Di Era Digital Ini, Apakah Sekolah Masih Diperlukan?

Jadi gini ya sahabat entrepreneur saya disini akan membahas tentang saya selalu bilang di seminar seminar saya atau di video video sebelumnya, anda silahkan sek di video saya sebelumnya membahas tentang nilai akademis vs nilai kehidupan. Pendidikan yang ada saat ini di Indonesia itu perlu di perbaharui dan di revolusi . bagi anda para guru juga yang nonton video ini siapa tahu video ini bisa menjadi tambahan dan wawasan dan PR bagi anda para guru untuk mendidik para siswa. Karena dulu background saya adalah guru jadi sangat tahu betul bagaiman perkembangan dunia pendidikan dewasa ini terutama di era era digital ini. Jadi bagi anda yang menonton video ini apapun background dan latar belakang anda, saya ingin berpesan kepada anda

SEKOLAH ITU PERLU, TETAPI TIDAK CUKUP

Saya ulangi lagi sekolah itu masih perlu tapi tidak cukup. Kalau perlu itu perlunya apa ? kalau tidak cukup, tidak cukupnya seperti apa ? baik seperti yang kita ketahui sekarang jangan kaget kalau adik adik kita sekarang di jaman digital ini kalau jaman saya dulu masih kecil saya masih SMU, SMA saya masih kuliah dulu kalau saya mencari informasi saya ke perpustakaan. Tapi jaman sekarang anda dengan googling google aja anda mau cari informasi apapun juga pasti ketemu. Sehingga mahasiswa jaman sekarang atau siswa siswa jaman sekarang ini era keperpustakaan sudah hilang. Jadi hampir nyaris punah perpustakaan itu. Karena apa ? anda tinggal buka android ketik google udah ketemu, anda mau cari apapun mudah. Anda mau cari informasi apapun gampang sehingga sepertinya seolah olah sekolah itu tidak perlu lagi. Bahkan sekarang di era era kota besar banyak orang sudah kenal istilahnya home schooling jadi anda tidak perlu lagi ke sekolah. Sekolah cukup di rumah, anda bisa belajar cukup di rumah.

Sahabat entreprener menurut saya apakah sekolah itu masih perlu atau tidak ? jawab saya masih perlu ! saya ulangi kata kata saya masih perlu. Karena ada beberapa hal yang tidak di dapatkan dari era digital ini, tapi hanya bisa di dapatkan di sekolah. Contoh beberapa ilustrasi bahwa beberapa info info tentang sekolah itu yang tidak kita dapatkan di era era digital. Di era digital anda memang bisa dapatkan informasi yang cepat kemudian informasi yang luar biasa, anda mau cari video apapun ada mungkin guru anda belum mengerti tapi anda sudah bisa menjawab. Anda mungkin hari ini ada bintang film apapun guru anda tidak paham tapi anda bisa menunjukkannya tinggal searching di channel Youtube dan sebagainya. Anda mungkin hari ini bisa jauh lebih pintar dari guru anda, soal soal dari guru anda anda tinggal cari jawabannya sebentar anda tinggal cari di google anda cari di sosial media jawaban anda mungkin bisa lebih keren. Yes saya tahu anda orang orang yang hidup di era digital, siswa siswa yang hidup di era digital sekarang ini jauh lebih cepat, jauh lebih kritis, jauh lebih informatif, YES ! tetapi anda akhirnya berkata saya tidak perlu sekolah lagi nagpain saya harus sekolah ? sekolah saya tidak perlu ! buang buang duit. Sehingga udah capek buang buang uang dan akhirnya tidak terpakai ilmunya apakah di perlukan lagi masih sekolah ? saya mau jawab sekolah itu tetap perlu.

Karena ada beberapa hal yang tidak anda dapatkan di era digital, dan hanya bisa anda dapatkan di dunia sekolah

Jadi bagi para adik adik yang merasa sekolah itu tidak perlu tolong tonton video ini berulang ulang tonton video ini baik baik. Setidak tidaknya ada 3 hal yang bisa anda dapatkan di sekolah dan anada tidak dapatkan di era digital ataupun di sosial media ataupun di dunia internet dewasa ini :

1. Anda tidak mendapatkan kehidupan sosial

Kenapa saya katakan anda tidak dapatkan kehidupan sosial ? karena gini kalau anda home schooling anda tidak punya teman. Anda mungkin bisa berkata teman teman saya banyak di facebook. Itu teman dunia maya anda tidak punya teman dunia nyata. Sahabat entrepreneur kenapa teman dunia nyata itu sangat penting dibanding Cuma teman dunia maya ? karena dunia nyata itu anda berhadapan FACE TO FACE ( anda berhadapan dengan langsung).

Mungkin PR itu tidak cukup PR matematika yang di bawa ke rumah, atau PR itu tidak cukup PR geografi yang harus di bawa kerumah, tapi anda juga harus membawa PR yaitu mengunjungi teman ketika sakit, mengunjungi teman yang ibunya lagi sakit terbaring di rumah. Mungkin sama berdoa untuk kesembuhan ibunya, atau mungkin kita juga perlu sahabat kita yang saai ini lagi dirundung kesusahan jadi anda bersama sama teman berkunjung kerumahnya. Sahabat entrepreneur itu sangat berbeda, apabila anda langsung berkunjung ke rumahnya berbeda apabila anda Cuma memberikan doa di facebooknya. Beda banget, orang ketika di sentuh secara fisik, di pegang secara fisik kemudian di kunjungi secara fisik berbeda dengan ketika anda Cuma say hay atau like di facebook itu  beda banget. Jadi kehidupan sosial itu masih perlu dan

Kehidupan sosial ini mengajarkan anak-anak untuk supaya hidup mempunyai tenggang rasa dan toleransi

Kata kata tenggang rasa dan toleransi ini sudah sangat sangat jarang di era digital ini. Di era digital ini orang bebas berpendapat bebas mengeluarkan pendapat bebas memaki maki bebas mengeluarkan kata kata kotor mengeluarkan kata-kata tidak senonoh dan yaa saya kan bebas berpendapat. Dan ini tidak akan terjadi kalau anda berkehidupan sosial, ketika ada satu orang teman yang mengeluarkan kata kata yang tidak pantas maka teman lain akan langsung menegur dan itu akan terjadi kalu anda punya kehidupan sosial. Dan saya khawatir di era digital ini kalau anda mennghilangkan ini semua anda menghilangkan sekolah, itu bahaya sekali. Adik adik sahabat yang saya cintai jadi tetap menurut saya sekolah itu perlu tapi memang tidak cukup. Tidak cukupnya ini adalah PR dari sekolah, PR dari para menteri pendidikan mungkin yang saat ini menonton video saya mungkin para menteri,atau para tim tim akademisi sekolah, anda perlu berbenar di era era digital modern ini. Itu yang tidak cukup, tetapi sekolah itu tetap perlu. Itu yang pertama

2. Yang tidak anda dapatkan di era digital adalah kedisiplinan

Kalau kita bicara soal kedisiplinan anda sekolah itu harus masuk jam 7 pagi,pulang jam 1 siang. Kalau anda home schooling nada tidak perlu pakai seragam di rumah, anda bebas mau tidak mau pakai baju tidak apa apa mungkin. Ini etikanya dimana? Disiplinnya dimana ? kjalau anda di sekolah anda kan pasti diajarkan pakai seragam, senin pasti upacara bendera, anda pasti harus menyanyikan lagu indonesia raya, kedisiplinan seperti ini tidak anda dapatka di era digital dan hanya di dapatkan di sekolah. Di sekolah kita juga belajar bersama teman itu menghadapi kesulitan bersama sama, jadi anda pasti akan mengalami masa masa dimana bersama sama teman itu memecahkan masalah bersama sama. Dan anda terbiasa bersama sama. Ketika anda mungin tidak sekolah bersama samanya kemana ? jangan jangan anda menjadi manusia seorang diri, sebatang kara dan anda tidak punya teman yang nyata di dunia real, tapi anda mungkin Cuma berteman di dunia maya. Memang sekarang banyak sekali wacana di era digital ini sekolah ini di kritik terus. Sekolah ini bermasalah, sekolah ini ketinggalan, sekolah ini kuno dan sebagainya. Tetapi ada nilai nilai yang tetap tidak tergantikan di dunia sekolah. Jadi adik adik yang menonton video ini sambil adna menonton video ini tetap  kalian harus rajin belajar. Dan yang terpenting nilai nilai kehidupan ini yang tidak boleh dihilangkan khususnya di dunia sekolah. Jadi oleh sebab itu tetaplah anda harus belajar kedisiplinan, khususnya kedisiplinan anda masalah waktu. Jadi anda mungkin tidak pernah mengalami namanya di hukum, anda ada PR yang tidak dikerjakan anda di hukum di luar kelas berdiri di luar kelas setengah jam atau di suruh lari putar lapangan 5 kali 10 kali siang siang. Kedisiplinan seperti ini itu bagus, untuk melatih mental dan karakter anda. Dan itu tidak anda dapatkan di era digital. Anda kalau mau buka youtube mau kapan play mau kapan stop mau kapan pause mau anda rewind suka suka anda, tidak ada yang melarang. Tapi kalau di sekolah tidak bisa ! kalau anda tidak mendengarkan anda tidak bisa mengulang kalau anda tidak bisa mengulang anda harus dihukum. Kedisiplinan seperti ini hanya bisa di dapatkan di sekolah.

3. Tata krama itu lebih banyak diajarkan di sekolah

Tata krama ini menurut saya hanya bisa di dapat di sekolah, kenapa ? karena era era digital ini sekarang banyak anak anak muda khususnya generasi Z, generasi Y kebawah itu mereka mereka yang lahir di tahun 1994 ke atas ini gerasi kritis generasi sosial media, generasi generasi digital yang mana maaf sangat kehilangan yang namanya tata krama. Jadi kadang kadang tidak punya batasan, orang tua anak muda. Kita ini orang tua, kita ini orang asia apalagi kita tinggal di indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai tata krama yang sangat menjujung tinggi nilai orang yang lebih tua lebih senior. Sekarang di sosial media ini sepertinya sudah hilang nilai nilai seperti ini, di era digital ini seolah olah tidak di pentingkan lagi. Kadang cara menghormati orang yang lebih tua itu sama sekali sopan santunnya itu tidak ada. Ini tantangan besar memang bagi dunia pendidikan, dan ini tidak bisa di dapatkan di era digital kecuali di sekolah. Saya percaya di sekolah bisa belajar tata krama, saya mau berpesan anda mungkin bisa berkata wah mark zuckerberg itu kan drop out dia tidak perlu sekolah akhirnya dia bisa menjadi billionare dunia. Hey adik adik, saya mau berpesan sama anda mark zuckerberg itu drop out memang betul dari kampusnya, tetapi saya mau tanya darimana dia dapat investor pertamanya facebook ?anda kalau nonton videonya dia dapat darimana ? bukan dari home schooling lo, bukan dapat dari youtube lo tapi dia dapat darimana ? dari sekolahnya.

Jadi mungkin sekolah tidak harus anda mungkin pelajaran yang anda pelajari sekarang tidak anda sukai tetapi permasalahan intinya kehidupan itu bukan Cuma masalah pelajaran yang anda sukai atau tidak di sukai,

Belajarlah menyelesaikan apa yang anda tidak sukai. Ketika anda akan belajar menyelesaikan anda akan belajar bertanggung jawab menyelesaikan apa yang anda mulai

Dan siapa tahu rezeki anda disitu anda bisa bertemu teman teman anda di sekolah dan akhirnya siapa tahu teman itu ada yang menjadi partner bisnis anda suatu hari nanti. Dan itu anda bisa dapatkan dimana ? bersosialisasi di sekolah. Jadi saya sudah katakan sekali lagi sekolah itu perlu, tapi memang tidak cukup tapi tetap perlu. Adik adik tetap perlu oleh sebab itu ibu ibu juga bapak-bapak yang mungkin saat ini menonton video ini juga mungkin bingung kok anaknya semakin kritis sekarang kok anak anak ini semakin tidak sama dengan cara berfikir anda dulu, MELEKLAH TEKNOLOGI SEKARANG

Bagi anda para orang tua kalau anda melihat video ini jangan kaget kalau generasi berikutnya anak-anak kita akan jauh lebih kritis dan menganggap sekolah itu tidak perlu. Tolong tonton video ini berulang ulang, tetap di perlukan !

Jadi pesan saya adik-adik entrepreneur bagi anda yang menonton video ini semoga anda yang saat ini sedang sekolahnya sudah mulai mau putus asa sudah mau dropout atau mungkin sudah mulai malas tonton video ini sekali lagi,

TETAP SEKOLAHLAH BUKAN KARENA UNTUK NILAI TAPI SEKOLAHLAH KARENA ANDA BERTANGGUNG JAWAB

Karena anda membangun karakter membangun kedisiplinan membangun tata krama dan membangun kehidupan sosial anda. Niscahya suatu hari anda akan merasakan sekolah itu sangatlah bermanfaat.

Bagi anda sahabat entrepreneur yang menonton video ini anda menyukai video ini jangan lupa klik like berikan komentar komentar positif saya tunggu komentar anda dan jangna lupa berbagi sama teman teman anda.

Ada 2 video disini silahkan di tonton :

1. 10 menit yang akan mengubah hidup anda selamanya
2. 3 pertanda anda akan menjadi orang sukses

Dan Jangan lupa ada notifikasi setiap ada video baru anda pasti mendapatkannya, suskes untuk anda saya selalu mencintai anda. Sukses untuk anda salam hebat luar biasa