YOUTUBE Q&A Ep 1 | Anda Bertanya? #CPNMenjawab

Klik disini untuk melihat di YouTube

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Episode kali ini ‘spesial’ untuk para subscriber. Banyak dari anda yang bertanya, tetapi karena kesibukan saya, saya belum sempat menjawabnya. Episode kali ini sangat luar biasa. Jadi saya memberikan bonus kepada anda semua. Sesi kali ini adalah : “ANDA BERTANYA? #CPNMenjawab episode 1″.

Disini saya sudah mengumpulkan beberapa pertanyaan dari kolom comment. Yang pertama dari saudari Efa Wanefa. Pertanyaannya adalah : “Pak, apa itu omset dan aset? Mohon penjelasannya, terima kasih”. Baik, jadi yang dimaksud omset adalah sebuah penjualan yang anda lakukan melalui produk atau jasa anda. Dan anda kumpulkan selama 1 bulan, 3 bulan atau selama 1 tahun.

Dan omset tersebut ada keuntungannya, bukan? Keuntungannya itu disebut profit atau keuntungan. Profit itu bisa anda ambil sebagai biaya hidup anda atau untuk men-support usaha anda dengan memasukkan profit kembali. Untuk membeli produk lagi dan untuk perputaran bisnis. Itulah yang dimaksud omset.

Sedangkan, aset itu adalah sesuatu yang anda beli dari hasil omset tersebut. Jadi contohnya ada profit, lalu anda beli sebagai aset. Aset itu bisa untuk perusahaan atau usaha anda supaya usaha anda terus maju. Atau anda bisa beli aset seperti properti dan sebagainya sebagai aset anda. Saya sudah pernah membahas di video-video sebelumnya. Jadi omset dengan aset itu beda jauh. Semoga bisa menjawab pertanyaan dari anda.

Dan pertanyaan kedua dari Efa lagi, Efa Wanefa. Pertanyaannya : “Apakah yang dimaksud prioritas? Dan bagaimana cara memulai prioritas? Saya adalah salah satu orang yang suka menunda-nunda pekerjaan karena banyak yang harus saya selesaikan. Dan saya sering lupa dengan tugas dari majikan saya. Mohon solusinya”.

Prioritas adalah sesuatu yang harus anda kerjakan terlebih dahulu. Jadi kalau anda mengerjakan sesuatu, pasti banyak yang harus dikerjakan. Dalam sehari ada 20 sampai 30 pekerjaan, banyak sekali.

Tapi dari 20-30 pekerjaan itu, manakah yang mau anda kerjakan terlebih dahulu?

Manakah yang anda prioritaskan terlebih dahulu? Ketika anda memprioritaskan pekerjaan anda terlebih dahulu, otomatis anda tidak mungkin menyelesaikan semuanya. Tetapi anda bisa menyelesaikan yang penting terlebih dahulu. Yang menurut anda sangat penting. Karena kalau anda ingin semuanya selesai, mungkin justru tidak ada satupun yang selesai.

Karena itu di video saya “3 Kebiasaan Kecil yang Harus Dilakukan Orang Sukses Setiap Hari“. Salah satunya adalah mencatat setiap malam. Apa yang harus anda lakukan setiap hari supaya pada esok harinya anda tahu apa yang harus dikerjakan. Kemudian, ‘bagaimana cara memulai prioritas?’ Catat.

Salah satu kebiasaan dia adalah suka menunda pekerjaan. Kalau masalah ini susah. Karena ini masalah kebiasaan anda. Kalau anda suka menunda, itu artinya anda menganggap pekerjaan itu tidak penting. Atau jangan-jangan anda memang orangnya punya habit suka menunda. Padahal kita tahu kalau ingin sukses, jangan suka menunda. Harus segera diselesaikan, harus segera take action. Kemudian, ‘sering lupa tugas dari majikan saya’. Kalau anda terus seperti itu, maka bersiaplah dipecat oleh majikan anda. Jadi kalau anda ingin majikan anda terus mempekerjakan anda, jadilah orang yang rajin. Itulah jawaban dari saya.

Lalu berikutnya pertanyaan dari Sleem Guitara. “Mau tanya Om. Saya mempunyai bakat, tetapi tidak ada dukungan dari orang tua. Lalu solusinya bagaimana Om, dilanjutkan atau berhenti? Banyak yang mem-bully jangan bercita-cita terlalu tinggi, nanti jatuh”. Baik, ini adalah masalah yang seringkali menghinggapi anak-anak muda. Anda punya bakat, tetapi dilarang oleh orang tua.

Contohnya, mungkin orang tua anda lebih suka anda menjadi karyawan. Tetapi anda punya bakat di bidang seni, contohnya musik. Kalau masalahnya seperti ini, yang terpenting satu hal. Zaman sekarang ada channel YouTube. Anda bisa membuat vlog. Anda pasti punya HP. Ekspresikan kelebihan anda di vlogger anda. Itu adalah salah satu bentuk anda dalam mengekspresikan diri. Asalkan kegiatan itu positif, mungkin saja subscriber anda akan semakin banyak.

Seperti channel Success Before 30.

Orang-orang akan menyukai channel anda. Sedangkan orang tua anda mungkin tidak tahu vlog itu apa. Jadi vlog adalah salah satu bentuk mengapresiasikan diri. Anda bisa share ke teman-teman kalau memang channel anda bagus. Kalau memang bakat anda bagus, anda punya bakat terpendam, luar biasa ‘kan, kalau anda bisa menginspirasi orang lain?

Dan jika suatu hari anda terkenal, orang tua anda pun akan kaget. “Wah, ternyata anak saya punya bakat terpendam”. Seringkali seperti itu. Jadi lakukanlah. Seperti diri saya waktu dulu. Ketika saya memulai bisnis, orang tua saya mungkin berpikir bahwa saya hanya mencari pengalaman. Orang tua saya tidak melarang, tapi juga tidak mendukung sepenuhnya.

Orang tua saya khususnya ayah saya, selalu mendukung saya harus sekolah yang tinggi. Tetapi akhirnya orang tua saya sadar bahwa ternyata saya punya talent di bidang usaha. Dan akhirnya setelah saya tamat kuliah, saya tidak pernah melamar menjadi karyawan. Saya meneruskan usaha saya dan saya berhasil. Orang tua saya pun senang. Karena seringkali apa yang orang tua lihat bagus, belum tentu sesuai dengan talent dan bakat kita.

Jadi Sleem Guitara, kalau anda konsisten dan komitmen menonton channel ini, siapa tahu potensi anda dapat terasah dan anda bisa berkembang. Kalau masalah teman yang mem-bully, itu biasa. Orang sukses itu selalu di-bully pada awalnya. Banyak dari mereka yang tidak setuju dan tidak peduli pada bakat kita. Anda juga bisa baca buku saya Badai Pasti Berlalu. Disitu saya juga menuliskan bahwa pada awalnya saya juga di-bully. Banyak teman-teman yang tidak percaya pada saya. Tetapi cara ‘membungkam’ mulut teman-teman anda yang paling bagus adalah dengan 1 kalimat saja. Yaitu :

“BUKTIKAN BAHWA ANDA BISA SUKSES..!”

Itu adalah kunci yang paling mudah. Karena saya selalu mengatakan di sesi motivasi saya : “ORANG SUKSES JADI BUKTI, ORANG GAGAL TUNGGU BUKTI”. Jadi teman-teman anda mem-bully karena mereka menunggu bukti. Tapi jadilah bukti, jangan menunggu bukti.

Pertanyaan berikutnya dari Ayip Abdullah : “Terima kasih pak atas motivasinya. Salam sukses..! Saya ingin bertanya, bagaimana cara untuk meningkatkan penjualan?” Cara untuk meningkatkan penjualan itu mudah. Anda tonton terus video SB30. Banyak tips dari saya seperti faktor kali. Cara meningkatkan itu cuma dua. Yang pertama adalah dengan faktor kali.

Misalkan omset anda saat ini 10 juta per bulan. Kalau anda ingin mendapatkan 100 juta per bulan, maka dikalikan 10. Cabangnya diperbanyak, promosinya diperbanyak, reseller juga diperbanyak. Maka omset penjualan anda akan naik. Yang kedua adalah dengan nilai tambah. Jadi, faktor kali dan nilai tambah. Produk anda memiliki keunikan apa? Nilai tambahnya apa? Di video saya sebelumnya banyak yang membahas tentang hal seperti ini. Tonton baik-baik, karena jawabannya ada disitu. Jadi jangan malas menonton channel yang lain. Tonton episode yang lain, jawabannya sudah ada di video lainnya.

Kemudian pertanyaan kedua, “bagaimana cara agar konsumen tidak bosan dan tidak kecewa membeli produk kita?” Yang pertama, anda harus memberikan yang namanya after sales service. Yaitu pelayanan purna jual. Kalau orang itu membeli di toko lain mungkin tidak ada pelayanan purna jual. Tetapi setelah beli di toko anda, kira-kira anda punya nilai tambah apa? Contohnya, mungkin nilai tambah anda adalah setelah beli 5 kali gratis sebuah produk.

Contoh lain adalah pijat refleksi. Pijat 10 kali, gratis 1 kali. Hal itulah yang membuat konsumen kembali ke anda. Atau misalkan usaha pencucian mobil. Cuci mobil 5 kali, gratis 1 kali. Itu salah satu contohnya. Jadi inilah yang dimaksud Frequent Consumer. Istilahnya adalah  Frequent Consumer. Yaitu bagaimana menciptakan konsumen yang frequent, atau sering berbelanja. Itu yang terpenting.

Dan pastikan kualitas produk anda bagus.

Jangan sampai produk anda berkualitas tidak baik. Karena walau konsumen diberi free berapa kali pun, dia tidak akan kembali gara-gara kualitas produk anda tidak baik. Kemudian, “bagaimana agar konsumen  tidak bosan dan tidak kecewa membeli produk kita?” Tadi sudah saya jawab. Lalu, “Kalau boleh request dibuatkan videonya pak, karena saya sedang butuh motivasi untuk mengatasi masalah tersebut”. Semua video saya tentang motivasi. Jadi silahkan anda tonton video saya yang lain.

Berikutnya pertanyaan dari Eka Aribadee. “Pak, saya ingin bertanya. Kalau saya beli baju seharga 100 ribu, baiknya dijual lagi dengan harga berapa?” Itu tergantung dari baju apa yang anda jual. Baju kaos atau baju apa. Lagipula anda harus melihat kompetitor anda. Apakah kompetitor anda menjual kaos yang serupa? Apakah mereknya serupa? Lalu kompetitor anda menjualnya dengan harga berapa?

Kalau anda menjual lebih mahal daripada kompetitor anda, maka apa nilai tambah produk anda dibanding kompetitor anda? Kalau anda mau menjual lebih mahal, tidak masalah. Tapi nilai tambahnya apa? Kalau tidak ada nilai tambah, tidak bisa. Contohnya, kainnya lebih bagus. Atau warnanya lebih cerah. Atau mungkin anda bisa delivery dalam satu hari sampai tujuan. Jadi, apa nilai tambah produk anda? Anda mau mengambil keuntungan 20%, 30%, 100% pun tidak masalah. Mau 200% pun juga bisa. Asalkan ada nilai tambahnya. Jadi anda jangan hanya ingin untung banyak tapi tidak ada nilai tambah. Semua pengusaha juga ingin untung banyak, tapi tidak bisa kalau tidak ada nilai tambah. Semoga jawaban saya menjadi solusi untuk anda.

Pertanyaan berikutnya dari Ragil Galih. “Pak, benarkah ada pola pikir jika orang memulai usaha dengan modal kecil akan selalu kalah dengan yang bermodal besar? Mohon penjelasannya..” Baik, jawabannya adalah : TIDAK BENAR. Mengapa? Pernyataan ini benar jika sebelum era internet terjadi. Setelah era internet terjadi, semuanya berbeda.

Anda pasti kenal pendiri Facebook bernama Mark Zuckerberg, bukan?

Anda tahu modalnya berapa? Modalnya hanya sebuah garasi. Modalnya minim sekali. Namun sekarang ini dia adalah salah satu dari 10-20 orang terkaya di dunia. Bisa anda bayangkan? Apakah pada awalnya dia memiliki modal besar? Tidak. Jadi pernyataan itu benar jika sebelum era internet terjadi. Contohnya, anda bisa menonton channel ini. Darimana kalau tidak ada internet? Tidak bisa. Jadi sekarang ini banyak orang sukses yang bermula dari dunia internet, dengan modal yang sangat minim.

Karena itulah Bapak Presiden Jokowi pun sudah mengusulkan di beberapa kesempatan. “Ayo, mata kuliah atau mata pelajaran sekarang harus ditambah satu mata pelajaran, yaitu membuat video blog (vlog)”. Video blog tersebut bertujuan untuk menunjukkan kelebihan anda. Saya suka dengan Bapak Preside Jokowi karena beliau ‘kekinian’. Bapak Presiden mengerti bahwa banyak orang sukses belakangan ini karena membuat video blog.

Jadi tunjukkan apa keunggulan anda. Sekarang banyak orang membuat channel masakan/resep masakan di YouTube. Dan tiba-tiba sambal buatannya laku. Kalau zaman dulu, mana mungkin? Padahal hanya bermodal video. Upload pun gratis. Kamera pun modalnya tidak seberapa. Belum tentu dia adalah pemilik pabrik sambal. Namun dia bisa memiliki konsumen sampai ke seluruh dunia. Namun gara-gara YouTube, dia bisa memiliki konsumen sampai ke seluruh dunia. Jadi jawabannya adalah : Saya tidak setuju.

Baik, itulah sekilas pertanyaan-pertanyaan yang bisa saya jawab di episode 1. Yaitu pada sesi kali ini, ANDA BERTANYA? #CPNMenjawab. Semoga episode kali ini membantu anda dan tentunya semoga menjawab pertanyaan anda dan menjadi solusi untuk anda. Anda bertanya, dan saya akan memberikan solusinya. Semoga usaha anda bisa lebih berkembang dan bisa lebih maju di dalam kehidupan anda. Bila anda menyukai video ini silahkan klik like dan berikan comment anda di bawah. Bila anda punya pertanyaan lagi, silahkan tulis di kolom comment. Saya akan menjawab di episode-episode selanjutnya.

Jangan lupa subscribe..! 🙂

Dan ada lonceng di sebelah kanan bawah. Silahkan tekan, maka setiap ada video terbaru anda akan langsung mendapatkan prioritas nomor satu. Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa..!!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url