3 Cara Mengatasi Rasa Malas
Klik disini untuk melihat di YouTube
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Kali ini saya akan membahas sebuah topik permasalahan yang menghinggapi jutaan, bahkan milyaran orang di seluruh dunia, yaitu tentang “malas”. Topik saya kali ini adalah : “3 Cara Mengatasi Rasa Malas”.
Sebelum saya membahas topik ini lebih lanjut, saya ingin bertanya kepada anda. Apakah anda sendiri adalah orang yang pernah dihinggapi rasa malas? Atau jangan-jangan, anda adalah seorang pemalas? Apakah anda sering mendengar kata-kata seperti ini? Tidak enak ‘kan kalau kita diejek, dituduh, atau dituding seperti ini?
Sekarang pertanyaannya adalah, anda harus tahu terlebih dahulu, apakah definisi dari rasa malas? Dan kenapa rasa malas tersebut menghinggapi diri kita? Malas itu adalah sesuatu yang wajar. Malas itu adalah suat cara kerja otak, cara kerja mindset. Karena apa? Kalau kita belajar dari salah satu guru motivator dunia, Anthony robbins, dia berkata bahwa :
“Manusia itu akan bergerak maju (moving forward), kalau ada 2 poin. Yang pertama adalah Gain Pleasure, dan yang kedua adalah Avoid Pain.”
a. Gain Pleasure
Maksud dari Gain Pleasure adalah manusia akan bergerak maju jika ada sesuatu yang merangsang dia dan menyenangkan dirinya. Maka akhirnya dapat membuat ia keluar dari rasa malasnya.
b. Avoid Pain
Dan yang kedua adalah Avoid Pain, yaitu menghindari rasa sakit. Dia menghindari hukuman. Dia menghindari punishment. Hal inilah yang membuat manusia akhirnya terpaksa keluar. Ada kata ‘terpaksa’ disini.
Kalau anda tidak punya dua poin ini, besar kemungkinan anda sudah dihinggapi rasa malas. Dan celakanya, banyak orang pemalas yang tidak sadar kalau dirinya adalah seorang pemalas.
Disini saya akan membahas sesuai judul saya di awal pembukaan, yaitu inilah 3 cara mengatasi rasa malas :
1. Membuat target
Yang pertama, anda harus membuat target atau goals yang jelas. kalau anda memiliki target yang jelas, niscaya anda tidak akan punya rasa malas. Contoh, misalkan target anda tahun ini : ‘Saya mau membeli motor’. Anda buat resolusi. Targetnya jelas, maka anda akan bekerja mati-matian, berjuang mati-matian untuk bisa memiliki motor.
Contoh lagi, anda punya target yang jelas : ‘Saya ingin lulus kuliah 8 semester’. Lulus 8 semester itu hal yang sudah umum. Bukan 6 semester atau 7 semester. Saya akan bergerak cepat supaya tidak membebani orang tua dengan biaya kuliah dan sebagainya. Target ini jelas. Dan anda tidak akan bermalas-malasan kuliah. Tidak akan bermalas-malasan belajar.
Contoh, mungkin saat ini anda bekerja di luar negeri. Saya punya target : ‘Saya ingin mengumpulkan kekayaan sekian, supaya saya tidak perlu lagi bekerja di luar negeri’. Targetnya itu jelas. Sehingga anda tidak punya lagi rasa malas.
Contoh yang paling gampang adalah putra saya sendiri. Putra saya ini saya ikutkan latihan bela diri Taekwondo. Kalau tidak ada ujian, tidak ada pertandingan, dia berlatih ogah-ogahan, berlatih biasa-biasa saja. Tetapi kalau anda ujian, ada target, ada pertandingan, ada goals, maka dia akan semakin rajin berlatih. Sama. Itulah cara kerja otak manusia.
Ketika anda punya target, anda sedang dirangsang. Contoh mudah lainnya adalah jika besok anda ingin bangun pagi. Anda ingin pergi ke luar kota. Mungkin biasanya anda bangun jam 8 atau jam 9 pagi. Tetapi ketika anda ingin bangun pagi karena akan ke luar kota, maka anda sudah ‘setting‘ target yang jelas. ‘Saya besok pagi harus bangun jam 5 pagi’.
Anda memberikan sebuah message ke dalam otak anda : ‘Saya harus bangun jam 5 pagi’. Secara tidak langsung, pikiran bawah sadar anda merekam bahwa besok pagi harus bangun jam 5. Goal’nya jelas. Targetnya jelas. Akhirnya anda bisa bangun tepat waktu atau mungkin justru sebelum jam 5 pagi.
Beda dengan apabila target anda tidak jelas.
Contoh, ‘saya akan berusaha bangun pagi pada esok hari’. Atau ‘saya membuat target, pokoknya saya ingin bangun pagi’. Ini target yang tidak jelas. Karena message yang dikirim ke otak tidak jelas. Target itu harus dibuat dengan jelas. Ada angkanya, ada waktunya. Saya tidak akan membahasnya disini, silahkan anda tonton video saya yang lain. Intinya, anda harus membuat target yang jelas. Niscaya rasa malas anda akan hilang. Besar kemungkinan : ANDA MALAS KARENA TIDAK PUNYA TARGET.
2. Harus ada punishment
Yang kedua adalah, anda harus punya yang namanya punishment atau hukuman. Tadi saya sudah membahasnya di awal. Manusia itu akan belajar jika besoknya ada ujian. Itu wajar. Manusia itu akan bergerak karena dia takut dihukum. Manusia akan mentaati peraturan gurunya, dia melakukan pekerjaan yang disuruh gurunya. Kalau tidak, dia bisa kena punishment.
Sama juga dengan anda. Anda besok harus masuk lebih awal, kalau tidak gaji anda dipotong. Itu adalah punishment. Atau anda harus disiplin waktu. Karena apa? Karena jika anda terlambat 5 menit, maka gaji anda dipotong denda. Akhirnya jika anda terbiasa terlambat,terbiasa malas, bangun siang, ataupun anda tidak bekerja mengejar target anda, besar kemungkinan karena anda tidak punya punishment. Jadi punishment/hukumannya itu seperti apa?
Kalau misalkan anda sudah tamat sekolah, berhenti bekerja, tamat kuliah dan sebagainya, kemungkinan anda hari ini tidak punya goals lagi. Secepatnya anda harus mencari pekerjaan. Kalau anda tidak mempunyai goals lagi, besar kemungkinan anda akan dihinggapi rasa malas. Jika anda sudah dihinggapi rasa malas, bahaya. Karena tidak ada yang memberikan anda punishment.
Kalau misalkan saat ini anda tidak punya orang tua yang men-support kondisi finansial anda. Anda tidak punya orang tua yang menghidupi anda. Akhirnya, mau tidak mau anda memberi punishment diri anda sendiri : ‘Kalau saya tidak bekerja, saya tidak makan. Saya tidak bisa hidup’. Akhirnya mungkin anda terpaksa harus bekerja. Kalau anda tidak mendapatkan pekerjaan layak, maka anda terpaksa harus bekerja apapun asalkan halal.
Intinya, ANDA AKAN KELUAR DARI RASA MALAS. Karena apa? Rasa malas tidak akan membuat perut anda kenyang. Rasa malas tidak membuat cicilan rumah anda lunas. Malas tidak membuat tabungan anda bertambah. Rasa malas tidak membuat pekerjaan anda saat ini menjadi lebih baik. Intinya, rasa malas bukan merupakan sebuah solusi. Jadi ini semua karena apa? Karena anda kurang punishment.
3. Adanya reward
Yang ketiga adalah adanya reward. Reward itu adalah hadiah. Biasanya manusia akan tergerak melakukan action jika ada hadiah. Contoh, mungkin kita sering mendengar kata-kata :”Nak, kalau tahun ini kamu lulus sekolah, mama akan kasih kamu hadiah jalan-jalan ke Jakarta”. Contohnya begitu. Atau misalkan, “Kalau hari ini nilai pekerjaan kamu bagus, kamu akan saya ajak makan di restoran”. Itu adalah sebuah reward. Ketika anda dijanjikan sebuah reward, akhirnya anda mau belajar.
Seringkali, reward anda mungkin tidak jelas. Kalau anda bekerja dengan reward yang tidak jelas, besar kemungkinan anda akan malas. Anda tidak akan melakukan suatu kegiatan yang intinya membuat anda mau bergerak. Tetapi jika reward anda jelas, hadiahnya jelas, kalau saya bekerja sekian maka saya akan mendapatkan sekian. Anda akan mati-matian menstimulasi otak anda bagaimana supaya anda bisa keluar dari zona nyaman anda. Dari zona malas anda. Akhirnya, anda akan mendapatkan sesuatu yang baru.
Oleh sebab itu sahabat entrepreneur, saya yakin dengan hanya membaca 3 poin dan cara ini, niscaya tidak menjamin anda keluar dari rasa malas anda. Tetapi kalau anda bisa menemukan 3 poin ini, dari yang pertama ‘target yang jelas’, yang kedua ‘ada punishment‘, dan yang ketiga ‘ada reward‘, saya yakin rasa malas anda akan jauh berkurang.
Silahkan memberikan komentar positif di kolom comment. Saya juga ingin melihat perubahan anda. Bila anda memiliki perubahan setelah menonton channel SB30, saya akan dengan senang hati akan membacanya. Jangan lupa klik like, share dan subscribe/berlangganan. Semoga channel ini senantiasa menginspirasi anda dan membuat Indonesia lebih baik. Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa..!!