Mengapa Saya Sulit Berubah dan Suka Kembali ke Kebiasaan yang lama?
Mengapa Saya Sulit Berubah dan Suka Kembali ke Kebiasaan yang Lama?
Klik disini untuk melihat di YouTube
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa !! Topik saya kali ini adalah : “Mengapa Saya Sulit Berubah Dan Suka Kembali ke Kebiasaan yang Lama?”
Sering sekali murid-murid saya yang pemula bertanya seperti ini, “Pak, saya ini ingin maju. Lingkungan saya yang dulu, teman-teman saya suka menggosip. Hidupnya teman-teman saya hanya untuk kumpul-kumpul tidak jelas. Tidak pernah ada kemajuan dan masa depan. Setelah saya masuk ke komunitas Pak Chandra, setelah saya mempelajari video bapak, saya ingin mengubah hidup saya. Tapi masalahnya, saya hanya termotivasi 1-2 hari. Mengapa setelah hari ketiga saya kembali ke kebiasaan yang lama? Dan akhirnya saya tidak berubah”.
Ini yang paling sering saya temui. Banyak orang yang sudah ikut seminar, termotivasi namun hanya 2 hari. Setelah itu mereka pulang, hanya mengumpulkan satu perubahan. Di rumahnya ada satu dokumen : Sertifikat seminar yang telah saya ikuti. Jadi untuk apa hari ini hidup anda tidak ada perubahan? Tapi hanya mengumpulkan sertifikat seminar. Menurut saya, tidak ada perubahan dalam hidup anda. Hanya ada satu perubahan. Di perpustakaan anda bertambah lagi satu sertifikat seminar. Anda punya sertifikat.
Sahabat entrepreneur, sebetulnya setelah saya telaah dan teliti manusia itu sebenarnya makhluk yang statis. Namun kita tidak boleh statis. Kita ini manusia yang penuh dengan perubahan. Jadi hidup anda itu seharusnya tetap mengalami perubahan. Tetapi sekarang pertanyaan saya adalah :
Perubahan ke arah yang lebih baik, ataukah ke arah yang sebaliknya?
Kalau anda menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, ini contohnya. Channel ini juga termasuk membuat hidup anda lebih baik. Baik itu dari segi finansial, segi pengembangan diri, segi sikap, segi mental. Itu mengajarkan anda untuk hidup lebih baik. Channel ini tidak akan merubah hidup anda. Percaya pada saya. Kecuali anda mengambil keputusan. Melalui channel ini anda bisa petik ilmu, petik manfaatnya, dan anda pakai dalam hidup anda. Saya percaya dalam hidup anda pasti ada perubahan.
Anda ikut seminar berapa kalipun, tetap tidak akan ada perubahan kalau anda tidak mau merubah diri anda sendiri. Itu pesan saya untuk anda. Tetapi saya sadar betul apa yang membuat anda sulit untuk berubah.
Sulit untuk berubah itu sebetulnya setelah saya teliti ada 2 penyebabnya :
1. Impian anda terlalu tinggi
Penyebab yang pertama adalah, kalau anda ingin berubah, anda pasti memiliki yang namanya goal atau impian. Ketika anda membuat impian, masalahnya satu. Yang membuat anda tidak bisa berubah adalah : Impian anda terlalu tinggi.
Jadi contohnya, saat ini anda memiliki income 2 juta Rupiah per bulan. Tiba-tiba anda membuat goal, anda ingin memiliki income 2 miliar dalam sebulan. 2 juta ke 2M, itu peningkatannya 1000 kali lipat. Bukan tidak bisa dicapai, tetapi pikiran bawah sadar anda belum siap. Mindset anda belum siap.
Ketika mindset itu belum siap dan ketika anda terapkan, kebiasaan orang lain income 2M dalam satu bulan. Anda terapkan dalam hidup anda. Namun anda tidak mampu, dan akhirnya anda stress. Anda merasa tidak cocok. Kemudian anda menyalahkan diri sendiri.
“Saya memang tidak ditakdirkan sebagai orang kaya. Saya ditakdirkan bukan untuk menjadi Miliarder. Yang terpenting hidup biasa saja”.
Akhirnya anda kembali ke habitat yang lama. Ketika anda kembali ke habitat yang lama, anda pun kembali ke mindset yang lama. Itu karena anda belum siap. Karena goalnya terlalu tinggi. Alangkah jauh lebih baik, kalau anda misalkan anda hari ini anda bisa menaikkan income anda perlahan-lahan. Karena mindset anda perlu dilatih.
Kalau mindset anda tidak dilatih, sama seperti hari ini saya beri contoh. Anda terbiasa makan nasi putih. Orang Indonesia suka makan nasi putih. Kalau tidak makan nasi putih, katanya belum makan. Coba kalau anda hidup di negeri Barat. Tidak ada orang Barat yang makan nasi putih. Jarang sekali. Orang Barat menganggap nasi putih itu karbohidrat.
Karbohidrat ini kalau seandainya diganti, ada banyak alternatif pengganti karbohidrat. Dan lebih sehat daripada nasi putih. Contohnya kentang atau gandum. Itu jenis karbohidrat yang saya percaya jauh lebih sehat. Secara kalori nilainya sama, tapi manfaatnya berbeda. Dan itu juga cukup mengenyangkan. Tapi kalau orang Indonesia, nasi dan karbohidrat dijadikan satu. Contohnya apa? Nasi campur. Nasi campur itu lucunya disitu ada kentang, itu juga karbohidrat. Ada mie, dan mie itu juga karbohidrat. Lucu kan?
Padahal bagi orang Indonesia, mie dan kentang itu adalah lauk pauknya. Padahal kalau dilihat dari segi karbohidratnya, itu semua adalah karbohidrat. Harusnya anda cuma makan kentangnya saja, secara nilai gizi itu sudah cukup. Namun secara mindset, anda belum terbiasa cuma makan kentang. Anda pun merasa belum makan. Setelah 2-3 hari anda menjadi stress dan akhirnya anda kembali makan nasi putih lagi.
Ini salah satu contoh bagaimana mindset itu tidak siap. Padahal goal anda adalah, “saya ingin menurunkan berat badan saya dari 90 kilo menuju 50 kilo/40 kilo. Saya ingin mencapainya”. Namun setelah 2 hari berat badan anda turun, akhirnya anda balas dendam. Setelah 2 hari kemudian anda makan nasi jauh lebih banyak. “Akhirnya saya bisa makan nasi putih lagi”.
Ini suatu contoh yang sama dengan anda meningkatkan omzet atau meningkatkan income anda. Sama. Ketika anda ingin meraih goal yang terlalu tinggi, anda tidak terbiasa. Tidak siap. Namun anda bisa mulai mengurangi. Contohnya makan nasi putih hanya satu kali dalam sehari. Tetap makan nasi. Tapi satu hari makan satu kali. Atau kalau dulu biasa makan nasi 2 piring, sekarang mungkin konsumsi nasi putih dikurangi menjadi hanya setengah piring. Harus dengan step by step seperti itu. Jangan langsung ekstrim tidak makan.
Sama juga dengan income. Jadi mungkin anda bisa naikkan step by step. Anda mungkin ingin menaikkan income menjadi 10 juta per bulan. 5 kali lipat. Saya kira itu wajar saja. Jadi anda bisa mencapainya.
2. Goal anda terlalu rendah
Yang kedua justru sebaliknya. Goal anda terlalu rendah atau terlalu pendek. Kalau goal anda terlalu rendah atau terlalu kecil, anda bisa kehilangan motivasi. Contoh, anda mungkin terbiasa push up. Dalam sehari saya mampu push up 20 kali. Ketika anda disuruh push up hanya 5 kali, anda tidak merasa lelah. Saya bisa melakukannya 20 kali. Untuk apa saya push up hanya 5 kali? Akhirnya anda malas. Tidak ada perubahan di muscle anda. Di otot anda tidak ada perubahan.
Sama dengan di dalam anda menentukan target. Anda jangan membuat target lebih rendah. Ketika anda membuat target terlalu rendah, tidak ada motivasi bekerja dalam bisnis, karir anda maupun kehidupan anda.
Semoga channel ini bermanfaat. Dan semoga jika anda paham ilmu ini, jadi tetapkan goals yang menurut saya sewajarnya. Anda tonton video saya sebelumnya yaitu smart spesifikasinya. Dan akhirnya saya percaya anda membuat goal yang memiliki progress. Ketika anda mengalami progress, maka pikiran bawah sadar anda atau mindset anda juga akan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pelan tapi pasti ada kemajuan.
Ingat pesan saya yang terakhir :
“Impian itu jangan ikut-ikutan”
Orang lain boleh lebih cepat daripada anda. Tapi yang terpenting, anda cukup lebih baik daripada diri anda yang kemarin. Contoh, pencapaian anda tahun kemarin omzetnya mungkin 40 juta per bulan. Ya sudah. Yang terpenting, anda tahun ini bisa mencapai omzet 50 juta per bulan. Berarti ada kenaikan 10 juta bukan? Itu sudah jauh lebih dari cukup.
Daripada anda ikut-ikutan orang omzet miliaran per bulan. Tidak perlu. Yang penting adalah lebih baik dari diri anda yang kemarin. Itu sudah jauh lebih baik dan anda sudah melakukan improvisasi. Anda sudah ada kemajuan.
Sukses untuk anda. Semoga resolusi anda tahun ini jauh lebih tercapai daripada tahun-tahun sebelumnya. Bila anda menyukai channel seperti ini, silahkan klik subscribe, dan anda bisa berbagi pada teman-teman anda. Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa !!