3 Hal Ini Menjadikan Seorang Perfeksionis Gagal Dalam Berbisnis
Apakah Anda seorang perfeksionis? Singkatnya seorang perfeksionis selalu menetapkan standar yang sempurna dalam segala hal. Ia tidak bisa menerima keadaan atau hal diluar standar yang telah ia tetapkan. Misalnya dalam bekerja ia selalu berusaha berkompetisi dan ingin mencapai standar bekerja yang melebihi standar yang ditetapkan oleh tempat kerjanya.
Nah, sebaiknya kurangin kadar keperfeksionisan Anda. Pasalnya, hal ini dapat mengancam karir Anda. Dr. Simon Sherry, seorang profesor psikologi dari Dalhousie University, mengatakan pada majalah University Affair bahwa seorang perfeksionis bisa saja gagal dalam karirnya. Hal ini disebabkan karena seorang perfeksionis selalu berfokus pada hal-hal kecil.
Standar Bekerja Yang Tinggi. Seorang perfeksionis sangat sulit menerima kesalahan. There is no room for mistakes because everything must be perfect. Dalam dunia kerja tidak ada pekerja yang sempurna. Seorang perfeksionis bisa saja menerapkan standar bekerja yang tinggi kepada pekerja lainnya. Hal ini tentu tak bisa diterima dengan baik oleh pekerja lain. Menurut Psychology Today, untuk mencapai kesuksesan dalam bekerja, seseorang perlu mencintai dan menikmati pekerjaannya. Sedangkan 98% perfeksionis menghadapi kekhawatiran bahwa pekerjaannya tidak sempurna. Tidak peduli seberapa baiknya ia atau orang lain dalam bekerja, perfeksionis akan melihat kesalahan yang dianggapnya tidak sempurna.
Tidak Bisa Memerima Kegagalan Sebab Kegagalan Tidak Sempurna. Jika kesuksesan tidaklah cukup, lalu apakah ada sesuatu dalam dunia kerja yang melebihi kesuksesan? Bagaimana jika suatu saat seorang perfeksionis mengalami kegagalan? Seorang perfeksionis sulit menerima kegagalan, dimana kegagalan ini hanya dipandang sebagai suatu kesalahan. Akibatnya, ia mengalami kekecewaan yang mendalam, merasa dirinya tidak pandai dan tidak bekerja dengan baik. Hal ini dapat menjerumuskannya dalam stress berkepanjangan dan akhirnya jatuh sakit. Bukankah, hal ini justru menurunkan kinerjanya dalam bekerja?
Terlalu Lama Mengambil Keputusan. Dalam berbisnis seseorang akan mempertimbangkan dalam-dalam sebelum mencapai kesepakatan. Namun, seorang perfeksionis terlalu lama berpikir sehingga kesempatan bisnis pun bisa raib begitu saja. Bukankah dalam berbisnis, seseorang juga perlu bertindak cepat. Hal ini bisa saja berisiko. Namun, seorang pebisnis memang sudah seharusnya siap untuk mengambil resiko. Lihat saja Richard Branson, yang berani mengakhiri masa sekolahnya dengan usia yang masih tergolong muda – 16 tahun. Tapi, sekarang malah sukses dengan Virgin Groupnya. Dalam presentasi bisnis, seorang perfeksionis bisa belajar dari Dr. Jill Bolte Taylor, seseorang yang sukses dengan penelitian sainsnya di Harvard. Dalam buku berjudul Talk Like TED, ia mengatakan bahwa banyak penelitian sains yang bagus. Namun, ia bisa sukses dengan penelitiannya sebab ia pandai bercerita.
Seorang perfeksionis tidak akan membawakan sebuah presentasi dengan gaya bercerita, kan. Sebab cerita tidak selalu sempurna 😉