Mahasiswa, Gelar Sarjana Saja Tak Cukup Untuk Sepiring Nasi
SUKSES. Sebuah kata yang terdengar indah bukan. Siapa sih yang tak ingin sukses apalagi diusia yang relative muda. Mandiri secarah finansial sehingga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah suatu kebanggaan tersendiri. Salah satu syarat untuk sukses adalah gelar sarjana. Maka dari itu sejak dini orang tua berusaha menyekolahkan anaknya, bahkan sampai ke luar negeri. Tapi, apakah betul gelar sarjana saja cukup untuk meraih kesuksesan?
Tentu saja tidak. Sebagai contoh, masih ingatkan Anda pada Apple. Saat ini merek Apple tentunya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi mereka yang tinggal dikota metropolitan seperti Jakarta. Steve Jobs sebagai pendiri Apple saat itu hanya mengenyam bangku perkuliahan selama 6 bulan. Namun, bersama rekan-rekannya ia mampu melejitkan nama Apple hingga popular saat ini. Selain Steve Jobs, ada juga Richard Branson seorang miliader yang mendirikan Virgin Group. Diusianya yang ke-16 Richard Branson memilih untuk mengakhiri masa sekolahnya karena penyakit disleksia yang dideritanya. Meskipun putus sekolah di usia 16 tahun, ia tak menyerah begitu saja dan akhirnya ia mampu membawa kesuksesan bagi dirinya dan juga orang lain. Mensukseskan diri sendiri dan orang lain tentunya bukanlah hal yang mudah, bukan.
Kedua kisah diatas seperti sebuah tamparan keras bagi mahasiswa Indonesia saat ini. Bayangkan, jika Anda ingin sukses diusia muda, namun, yang Anda lakukan hanyalah mendengarkan materi perkuliahan hingga waktu perkuliahan selesai dan setelah itu Anda memutuskan untuk pulang ke kosan Anda lalu tidur. Keesokan harinya Anda melakukan hal yang sama hingga hari kelulusan tiba. Kuliah memang baik, Anda bisa mendapatkan nilai dan juga gelar sarjana saat berkuliah. Namun, kesuksesan tidak hanya bermodalkan gelar sarjana. Teringat kembali pengalaman semester lalu. Saat itu seperti biasa saya membaca beberapa postingan difacebook saya. Kebetulan mata saya menangkap sebuah postingan yang mengutip kata-kata dari Susi Pudjiastuti sebagai berikut;
‘’ Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar, tapi orang yang meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan pantang menyerah.’’
Kutipan diatas mengajarkan bahwa untuk sukses apalagi di usia muda, nilai-nilai selama masa perkuliahan saja tidaklah cukup. Jika hanya nilai yang tertera diijazah, tentu saja mahasiswa manapun sanggup mendapatkannya. Jika Anda tak suka belajar maka yang perlu Anda lakukan hanyalah menyontek dari teman disamping Anda. Gampangkan.
Namun sayangnya, meraih kesuksesan tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada dua hal yang perlu dikerahkan sekuat tenaga yaitu kegigihan dan sifat pantang menyerah. Bagi seorang pejuang ia menyadari betul bahwa ia membutuhkan kegigihan dan sifat pantang menyerah untuk terus maju dan meningkatkan kualitas dirinya. Selain itu, dalam menjalani hidup tentunya tidak semua hal selalu berjalan sesuai rencana. Disaat itulah kegigihan dan sifat pantang menyerah dibutuhkan. Seorang pemenang menyadari bahwa rintangan ada bukan untuk ditakuti. Oleh sebab itu, seorang pemenang membutuhkan kegigihan dan sifat pantang menyerah untuk mengalahkan segala rintangan yang menghalangi kesuksesannya. Seperti Thomas Alva Edison yang berkata;
‘’ Aku tidak gagal. Hanya saja aku menemukan 10000 jalan yang ternyata tidak bekerja.’’
Thomas Alva Edison yang gagal berulang kali namun berkat kegigihan dan sifat pantang menyerahnya, ia mampu menemukan lampu pijar yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan modern saat ini. Bagaimana jika saat itu Thomas Alva Edison menyerah pada kegagalannya. Tentu saja saat ini manusia diseluruh dunia akan tinggal dalam kegelapan, tanpa cahaya lampu.
Kesimpulannya, Kurangnya kegigihan dan cepat menyerah dalam mencapai tujuan hanya akan membawa keseorang pada kegagalan berulang kali. Terkadang kegagalan berulang kali dapat menyurutkan semangat seseorang dalam mengejar cita-citanya. Bagaimana jika Anda bukanlah seseorang yang gigih dan pantang menyerah. Kegagalan berulang kali ini hanya akan membuat Anda berhenti sebelum sampai pada tujuan. Anda telah berjalan jauh untuk meraih semua mimpi Anda. Namun, karena kurangnya kegigihan dan sifat pantang menyerah, semua langkah Anda harus terhenti. Usaha dan waktu yang Anda luangkan hanya terbuang sia-sia. Orang sukses tak pernah mengenal kata menyerah, sekalipun mereka dihina. Namun, toh pada akhirnya mereka bisa menikmati manisnya kesuksesan. Tanpa kedua hal ini gelar sarjana Anda seolah tak berguna. Orang yang tak bergelar sarjana pun bisa sukses, selama ia tak pernah menyerah pada mimpinya.