3 Level Impian
3 Level Impian
Klik disini untuk melihat di YouTube
Topik saya kali ini adalah : “3 Level Impian”.
Baik, pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah topik, yaitu apa yang dimaksud dengan 3 level impian. Rupanya, membuat impian pun ada tingkatannya.
Jadi syarat kalau anda ingin sukses, itu adalah anda harus membuat impian. Apalagi kalau anda tidak pernah membuat impian? Kalau hidup anda ingin maju, anda harus selalu membuat impian baru. Dengan begitu anda akan hidup penuh dengan gairah, anda akan hidup dengan mempunyai tujuan.
Tetapi anda tidak boleh membuat impian “sembarangan”. Impian itu pun juga ada beberapa levelnya. Sekarang saya akan bahas dulu level impian yang paling rendah atau level impian yang pertama.
Level impian yang pertama adalah level impian yang “ikut-ikutan”.
Apa maksudnya ikut-ikutan ??
Ikut-ikutan adalah seperti kalau biasanya anda melihat teman anda sukses. Anda melihat teman anda maju. Anda melihat teman anda berhasil. Anda langsung ikut-ikutan.
Anda melihat dia beli motor, anda juga ingin punya motor.
Anda melihat dia beli mobil, anda juga ingin punya mobil.
Melihat dia punya ini dan itu, anda juga ikut-ikutan.
Biasanya kalau level ikut-ikutan, motivasinya itu cepat, mudah panas, tetapi belum tentu kekal. Belum tentu bisa abadi. Mengapa?
Karena anda cuma termotivasi sesaat. Ibaratkan kalau anda melihat rumput tetangga selalu lebih hijau. Tetapi belum tentu disesuaikan dengan kondisi hidup anda sendiri. Itu level yang pertama. Biasanya level ikut-ikutan ini, ada yang berhasil mencapai impiannya. Tetapi persentasenya yang berhasil sangat kecil. Karena impian itu levelnya paling rendah.
Sekarang kita bicara yang kedua. Yaitu impiannya berasal dari “keinginan yang kuat” atau disebut juga “burning desire”.
Impian yang berasal dari keinginan yang membara.
Di video-video saya sebelumnya, selalu saya kaitkan dengan PASSION, atau ada gairah, burning desire yang kuat dari diri anda.
Jadi anda punya alasan yang kuat, contoh membuat impian. Tetapi keinginan yang kuat ini biasanya, cenderung berasal dari rasa sakit hati. Misalkan, anda ingin punya mobil.
Mengapa anda ingin punya mobil ??
Karena saya diputus oleh pacar saya. Karena saya tidak punya mobil. Pacar saya ingin lelaki yang punya mobil, sedangkan saya hanya memiliki motor.
Itulah sakit hati. “Saya ingin punya mobil, karena saya ingin membuktikan kepada pacar saya bahwa suatu hari saya akan memiliki mobil. Dan ternyata pacar saya menikah dengan orang lain”.
Sakit hatinya double. Suatu hari dia beli mobil yang keren, tujuannya untuk pamer ke mantan pacarnya. Impian seperti ini biasanya bisa dicapai. Motivasinya kuat, tetapi sekali lagi kurang kekal dan abadi. Mengapa?
Karena ketika anda sudah mencapai level pembuktian diri, anda berhasil membuktikan, setelah itu ya sudah selesai. Anda tidak panas lagi. Tidak ada suatu gairah yang bisa membuat anda untuk terus mempertahankan impian anda. Itulah impian level kedua.
Biasanya impian level kedua “burning desire” ini cukup efektif, tetapi kurang kekal.
Impian yang level paling tinggi, impian level ketiga adalah impian dengan dasar “cinta kasih”.
Kalau impian dengan dasar cinta kasih ini lebih kekal. Contohnya, anda ingin memberangkatkan ibadah kedua orang tua anda ke luar negeri. Orang tua anda mungkin ingin menunaikan ibadah umroh, bagi anda yang Muslim. Atau mungkin bagi anda yang Nasrani memberangkatkan ibadah ke tanah suci Yerusalem dan sebagainya. Atau apapun agama anda.
Jadi anda mempunyai rasa bakti kepada orang tua. Anda mempunyai rasa hutang budi kepada orang tua yang telah membesarkan anda. Anda ingin mewujudkan impiannya. Ini impian yang mempunyai motivasi cinta kasih.
Jika dengan motivasi cinta kasih, biasanya lebih kekal. Karena cinta kasih ini tidak berkesudahan. Cinta kasih itu sifatnya lebih lama. Bukan untuk balas dendam, bukan untuk pembuktian diri. Tapi sifatnya itu lebih langgeng. Atau mungkin anda ingin membahagiakan anak-anak anda.
Ketika anda melihat anak-anak anda tidur, masih polos, anda melihat wajah mereka yang lugu. Kalau anda melihat wajah mereka, itu seperti anda memiliki motivasi tinggi.
“Suatu hari saya harus memberikan yang terbaik untuk mereka”.
Karena dasar cinta kasih, hati seorang ayah, hati seorang ibu, ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak. Motivasi ini lebih kekal.
Dan ketika anda berhasil menyekolahkan mereka dengan lebih baik, bukan cuma sampai disitu. Anda ingin hidup mereka lebih bahagia. Itulah 3 level impian.
Semoga video ini menginspirasi anda. Bila anda menyukai video ini, silahkan klik subscribe. Dan anda bisa berbagi pada teman-teman anda.
Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa !!